Desa Penimbun, Kebumen (Foto: YouTube FHeri ART)
Dream - Jawa Tengah kerap menarik perhatian publik, karena punya tradisi unik. Salah satunya kepercayaan tidak menjual nasi masyarakat Desa Penimbun, Karanggayam, Kebumen.
Kanal YouTube FHeri ART mengisahkan masyarakat Desa Penimbun tidak ada yang membuka warung nasi dan memilih berjualan makanan lain.
" Enggka ada (warung nasi), cuma ya sekadar kopi, goreng-gorengan," ucap Sugeng Riyadi, salah satu penjual tempe mendoan.
Meski berbahan dasar sama, warga setempat masih mengizinkan saat ada yang berjualan ketoprak dengan menyediakan lontong di dalam masakannya.
" Tapi dulu pernah ada orang yang jualan ketoprak seperti itu ada. Karena itu sudah bukan nasi, sudah olahan," tambah Sugeng.
Menurut penjelasan dalam video, tidak adanya warung nasi di desa tersebut lantaran masyarakat setempat percaya akan adanya mitos bila membuka warung nasi akan membawa musibah.
Tak tanggung-tanggung, musibah yang disebutkan pun membuat bulu kuduk meriding, mulai dari menjadi orang dengan gangguan kejiwaan hingga kematian tak wajar.
" Katanya, kalau itu dilanggar, akan terjadi sesuatu hal yang mengerikan, musibah begitu. Ya kata orang-orang zaman dulu kalau dilanggar ya kayak ada orang 'gila' terus mati ngga wajar seperti itu," tutur Sugeng.
Usut punya usut, mitos itu tidak datang begitu saja. Sejarah masa lalu menjadi pegangan warga setempat untuk mempertahankan kepercayaan.
Dipercaya dahulu kala ada warga luar desa yang henda meminta nasi namun sama sekali tidak mendapat apapun, sosok itu kemudian berpetuah jika ada orang luar desa yang meminta nasi harus diberi secara cuma-cuma tidak boleh dijual.
" Kalau menurut cerita zaman dulu, katanya zaman dulu ada orang luar daerah sini terus masuk sini. Dia kelaparan, dia minta nasi sama orang sini dan nggak dikasih karena memang kondisi paceklik. Akhirnya orang itu berujar bilang bahwa suatu saat nanti ada orang luar terus masuk sini terus kelaparan itu harus dikasih secara cuma-cuma, tidak boleh dijual," ungkapnya.
Kepala Desa Penimbun Saijan menuturkan, kepercayaan itu justru berakibat baik kepada masyarakat setempat.
" Tapi ibaratnya masyarakat luar masuk ke sini terus ngga ada warung nasi, ibaratnya mereka pesan mie nanti nasinya juga dikasih. Jadi tanpa mereka minta pun, mereka yang punya warung itu tahu," ujarnya.
" Gratis itu pak?" tanya sang pemilik video.
" Iya, gratis. Ngga bayar itu," jawabnya.
Advertisement
Perlindungan Rambut Maksimal yang Ringan dan Praktis Lewat Ellips Hair Serum Ultra Treatment

Temukan Pengalaman Liburan Akhir Tahun yang Hangat di Archipelago Hotels

Kolaborasi Strategis KEC dan Archipelago Hadirkan Perusahaan Manajemen Hotel Baru di Madinah

Komunitas `Hutan Itu Indonesia` Ajak Anak Muda Jatuh Cinta Lagi pada Zamrud Khatulistiwa

Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari
