Ilustrasi Vaksinasi Covid-19 (Foto: Liputan6.com)
Dream - Kabar tentang pemerintah Afrika Selatan (Afsel) menjual vaksin AstraZeneca dan menggantinya dengan produk lain ternyata bukan isapan jempol. Kementerian Kesehatan Afsel menegaskan telah menyelesaikan proses penjualan vaksin buatan Eropa tersebut.
Afsel memutuskan mengganti penggunaan vaksin AsttraZeneca karena dianggap kurang memberikan perlindungan pada infeksi virus Covid-19 tingkat sedang dan moderat yang melanda negaranya.
Dilansir dari reuters.com, Selasa 23 Maret 2021, proses penjualan telah dilakukan sejak pekan lalu. Kemenkes Asfsel menegaskan pembeli vaksin AstraZeneca mereka bukan berasal dari anggota Uni Afrika (UA).
Menurut pernyataannya, tak dijelaskan berapa harga penjualan vaksin tersebut maupun negara mana saja yang membeli. Kemenkes berkata, penjualan dilakukan sesuai aturan yang berlaku. Izin distribusi juga telah dikeluarkan oleh masing-masing negara penerima.
Dengan menjual vaksin AstraZeneca ke negara Uni Eropa lain, ternyata pemerintah Afrika Selatan telah menyetop penggunaan vaksin tersebut sejak Februari 2021.
Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan, vaksin itu dianggap kurang ampuh melawan varian baru. Padahal, Afsel sendiri telah mendapat 1 juta dosis vaksin hasil produksi Serum Institute dari India.
Kementerian menyatakaan telah bekerja selama beberapa pekan terakhir untuk memastikan semua anggota negara Uni Afrika yang akan menerima vaksin dari tim vasinasi AU untuk memastikan telah mendapat persetujuan, izin, dan lisensi untuk penggunannya.
" Batch pertama vaksin yang sedang dikirim akan menguntungkan sembilan negara anggota dan dananya akan diambil pada pekan ini untuk pengiriman ke lima negara anggota lain," ujar pernyataan Kementerian Kesehatan Afrika Selatan, dikutip Reuters, Selasa 23 Maret 2021.
Setelah memutuskan membatalkan penggunaan Astra Zeneca, Asel kini bekerja sama dengan tim dari Johnson & Johon untuk meneliti vaksin yang akan digunakan. Rencananya Afsel akan ingin melakukan vaksinasi kepada 40 juta orag demi membentuk herd immunity.
Sumber: reuters.com
Dream - Presiden Joko Widodo menyatakan vaksin Covid-19 AstraZeneca akan digunakan untuk vaksinasi di pesantren-pesantren Jawa Timur. Jokowi pun memerintahkan agar vaksin AstraZeneca segera didistribusikan.
" Segera akan digunakan di pondok pesantren-pondok pesantren yang ada di Jawa Timur," ujar Jokowi usai meninjau pelaksanaan vaksinasi massal di Sidoarjo, disiarkan Channel YouTube Sekretariat Presiden, Senin 22 Maret 2021.
Jokowi menyatakan sudah bertemu dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan sejumlah ulama Jatim untuk membicarakan penggunaan vaksin AstraZeneca. Menurut Jokowi, para ulama menyatakan Jatim siap diberi vaksin AstraZeneca.
" Saya kira ini juga patut kita apresiasi," kata Jokowi.
Jokowi juga telah memerintahkan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin untuk segera mendistribusikan vaksin AstraZeneca. Tidak hanya untuk Jatim namun juga provinsi lain.
Jokowi hadir di Sidoarjo untuk meninjau proses vaksinasi Covid-19. Dia ingin memastikan masyarakat antusias dalam mengikuti program vaksinasi Covid-19 nasional.
" Saya juga ingin memastikan kesiapan baik dari kabupaten, rumah sakit, maupun puskesmas yang ada sehingga kita harapkan ke depan vaksinasi nasional ini, semuanya berjalan baik dan lancar," ucap Jokowi.
Vaksinasi di Sidoarjo berlangsung di Pendopo Delta Wibawa. Hadir mendampingi Jokowi yaitu Menkes Budi, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Ketua MUI Jatim KH Hasan Mutawakkil Alallah, serta Plh Bupati Sidoarjo Achmad Zaini.
Advertisement
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik