Wamenag Imbau Umat Islam Tak Ziarah Kubur Jelang Ramadan

Reporter : Razdkanya Ramadhanty
Selasa, 21 April 2020 11:01
Wamenag Imbau Umat Islam Tak Ziarah Kubur Jelang Ramadan
Ini untuk menjaga agar terhindar dari virus corona.

Dream - Wakil Menteri Agama, Zainut Tauhid Saadi, mengimbau umat Islam tidak melaksanakan ziarah kubur jelang Ramadan tahun ini. Imbauan itu disampaikan untuk mencegah penularan virus corona.

" Mengingat pandemi Covid-19 sampai dengan bulan Ramadan kemungkinan besar belum mereda, sebaiknya agenda ziarah kubur ditiadakan dan diganti dengan berdoa dari rumahnya masing-masing," ujar Zainut melalui keterangan tertulis.

Meski doa di rumah, Zainut mengatakan keutamaannya tidak berkurang. " Insya Allah nilai pahalanya tidak berkurang sedikit pun," kata dia.

Selain itu, Zainut juga menganjurkan umat Islam menyegerakan pembayaran zakat mal atau harta kepada masyarakat yang membutuhkan di tengah pandemi. Juga, pembayaran zakat fitrah tidak perlu menunggu akhir Ramadan.

" Sebaiknya dibayarkan pada awal bulan Ramadan dan tidak harus menunggu sampai akhir Ramadan," kata dia.

1 dari 5 halaman

Sambut Ramadan dengan Suka Cita

Selanjutnya, Zainut mengingatkan agar umat Islam meluruskan niat dalam menyambut Ramadan. Dia mengajak masyarakat merayakan Ramadan dengan penuh keikhlasan dan suka cita.

" Ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW, ‘Barang siapa yang bergembira dengan datangnya bulan Ramadan, Allah akan mengharamkan jasadnya masuk ke dalam neraka'," kata Zainut.

Terkait silaturahmi jelang Ramadan yang menjadi kebiasaan sebagian umat Islam, Zainut mengingatkan agar tetap memperhatikan physical distancing. Dia menganjurkan untuk menjalankan silaturahmi lewat media sosial.

" Silaturahmi dan saling meminta maaf bisa dilakukan melalui media sosial atau media daring mengingat masih ada kebijakan untuk physical distancing dan PSBB," kata Zainut.

2 dari 5 halaman

Kemenag Terbitkan Protokol Pemantauan Hilal di Tengah Pandemi Corona

Dream - Kementerian Agama akan menggelar sidang isbat 1 Ramadan 1441 H pada Kamis 23 April 2020. Sebagai kebiasaan, sidang ini akan mempertimbangkan hasil hisab dan rukyatul hilal untuk menetapkan jatuhnya awal puasa.

Pelaksanaan pemantauan hilal tahun ini mengalami kendala karena merebaknya virus corona. Namun Kemenag tetap menggelar rukyatul hilal, meski harus dengan ketentuan khusus.

" Rukyatul hilal tetap dilaksanakan oleh Kanwil Kemenag Provinsi pada 23 April, saat terbenamnya matahari," ujar Kamaruddin, melalui keterangan tertulis.

Kamaruddin menjelaskan rukyatul hilal menjadi dasar pengambilan keputusan dalam sidang isbat. Karena saat ini Indonesia sedang dilanda pandemi Covid-19, pihaknya telah menyiapkan protokol pelaksanaan rukyatul hilal di tengah pandemi dan telah dikirimkan ke Kanwil Kemenag.

" Peserta harus dibatasi, maksimal 10 orang dan menyesuaikan dengan prosedur protokol kesehatan serta senantiasa physical distancing selama pandemi Covid-19," kata Kamaruddin.

3 dari 5 halaman

Selain itu, diberlakukan pembatasan area yang jelas antara perukyat dengan undangan. Kemudian, para peserta harus diukur suhu badannya dan wajib menggunakan masker sebelum memasuki area rukyatul hilal.

" Bagi petugas yang merasa tidak sehat, tidak boleh mengikuti kegiatan rukyatul hilal," ucap dia.

Ketentuan lainnya, seluruh alat pantau baik teleskop, theodolite maupun kamera hanya dioperasikan oleh satu orang dan tidak boleh saling pinjam pakai. Petugas, terang Kamaruddin, dilarang berkerumun di sekitar lokasi penempatan alat pantau.

" Sebelum dan sesudah digunakan, instrumen rukyat dibersihkan dengan kain yang dibasahi dengan disinfektan," kata dia.

Lebih lanjut, Kamaruddin juga mengimbau petugas melaksanakan sholat hajat untuk memohon kelancaran dalam melaksanakan tugas pemantauan hilal.

4 dari 5 halaman

Kemenag Imbau Masyarakat Tidak Gelar Buka Puasa Bersama Selama Covid-19

Dream - Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama Dirjen Bimas Islam Kemenag, Kamaruddin Amin, mengimbau umat Islam melaksanakan ibadah Ramadan dengan aman. Salah satu imbauannya adalah umat muslim disarankan beribadah di rumah selama bulan puasa.

Kamaruddin mengatakan pemerintah telah mengeluarkan imbauan berkaitan keselamatan diri di masa pandemi virus corona. Demikian pula, para ulama juga telah mengeluarkan fatwa agar umat Islam beribadah di rumah agar tidak mendapat bahaya ataupun membahayakan orang lain.

" Pemerintah menghimbau agar seluruh umat Islam tetap berada di rumah, melaksanakan ibadah di rumah saja," ujar Kamaruddin.

Tak hanya itu, Kamaruddin juga meminta umat Islam sementara waktu tidak menggelar buka puasa Ramadan bersama.

" Insya Allah kita menganjurkan agar tidak ada buka puasa bersama yang biasa, sering kita laksanakan di kantor-kantor pemerintah, di kantor-kantor swasta," ucap dia.

5 dari 5 halaman

Tak Kurangi Kualitas Ibadah

Selain buka puasa bersama, Kamaruddin juga mengharapkan umat Islam melaksanakan sholat Tarawih tidak di masjid dan mushola untuk sementara waktu. Tindakan itu dikhawatirkan akan berpotensi tertular atau menularkan penyakit kepada orang lain.

Meski beribadah di rumah, Kamaruddin mengatakan kualitas ibadah sesesorang tidak akan berkurang. Karena kualitas ibadah terletak bukan pada tempatnya, melainkan pada keikhlasan dan kekhusyukan.

" Kualitas ibadah kita insya Allah tidak akan berkurang dengan kita berada di rumah, kualitas ibadah kita tidak hanya ditentukan oleh lokus di mana kita beribadah, tapi yang tidak kalah pentingnya adalah kualitas ibadah kita ditentukan oleh keikhlasan kita, ditentukan oleh kekhusyukan kita, ditentukan oleh kesucian jiwa kita," kata Kamaruddin.

Beri Komentar