Dream – Surat Izin Mengemudi (SIM) menjadi salah satu syarat wajib bagi pengendara yang akan melakukan perjalanan. Jika tidak memiliki SIM, siap-siap saja ditilang dan dikenai sanksi oleh polisi.
Namun sayangnya, masyarakat di Indonesia banyak yang mengeluhkan proses penerbitan SIM yang dinilai menyulitkan. Bahkan, tak sedikit yang gagal saat ujian praktek SIM, terutama SIM C.
Dalam penerbitan SIM, masyarakat harus mengikuti rangkaian prosedur, mulai dari ujian teori hingga ujian praktik. Namun, tak sedikit yang mengaku kesulitan menjalani rangkaian proses ujian tersebut.
Seperti yang diungkapkan oleh wanita dalam video akun TikTok @kaya_tah. Dalam video itu, ia meminta Kapolri bisa menyesuaikan ujian praktek sesuai dengan keadaan di Indonesia.
Wanita itu juga membandingkan ujian praktek di Indonesia dan juga negara Taiwan yang dinilai lebih sesuai dengan situasi.
“Kepada Bapak Kapolri yang terhormat. Mending bapak mencontoh test driving simulasinya yang ada di Taiwan, Pak. Lebih bagus, lebih relate sama jalanan,” katanya.
Ia menunjukkan simulasi tes mengemudi di Taiwan yang memperlihatkan seseorang sedang menaiki motor mengharuskan untuk berada di sebuah kotak sambil menunggu lampu hijau. Sebelum berjalan, pengendara motor itu harus menoleh ke kanan dan kiri.
“Liat nih yang lagi test driving ya, bentuknya cuma square doang, Pak. Ada lampu merah, berhenti, ngelihat kiri-kanan. Kayak gitu aja, Pak, sebenernya yang dibutuhin. Ada lagi perempatan lampu merah pas belok, liat kiri-kanan, berhenti dulu, lampu hijau, jalan lagi,” jelasnya.
Perbedaannya, pengendara di Taiwan tidak dapat langsung berbelok pada perempatan jalan. Sehingga, mereka harus melewati jalur di sebelah kanan untuk berkumpul di sebuah kotak putih sembari menunggu lampu merah.
“Nah, berhenti lagi nih. Pas mau belok kanan nih. Sorry, kalau disini belok kanan bisa langsung tapi nunggu lampu merah juga. Tapi, kalau mau belok kiri enggak bisa langsung belok kiri disini, Pak, kalau perempatan. Harus ke jalur kanan dulu, disiapin kotak-kotak putih. Ngumpul disitu para motor, kalau mobil langsung belok kiri. Baru bisa belok kiri nunggu lampu merah yang ada di depannya sebelah kotak,” ungkapnya.
Dirinya menyebut yang paling penting dari tes mengemudi itu juga mempraktekkan ketika pengendara melintasi jalur kereta api. Pengendara diharuskan berhenti di depan jalur kereta api dan harus menolehkan kepala ke kanan dan kiri sebelum melintasinya.
“Dan ini yang paling penting, Pak. Ini di jalur kereta, Pak. Dia harus berhenti, habis kereta lewat, lihat kanan-kiri, baru jalan. Se-simple itu aja, Pak,” tandasnya.
Ia mengkritik simulasi tes mengemudi di Indonesia yang mengikuti Amerika. Tes mengemudi di Amerika memiliki bentuk angka delapan dan tidak sesuai untuk diterapkan karena kemampuan sumber daya manusia dari orang Indonesia sangatlah berbeda.
Advertisement
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik