WHO Peringatkan Negara di Dunia Jangan Buru-Buru Cabut Lockdown

Reporter : Razdkanya Ramadhanty
Jumat, 24 April 2020 17:01
WHO Peringatkan Negara di Dunia Jangan Buru-Buru Cabut Lockdown
Risiko Covid-19 bisa meningkat.

Dream - Direktur Jenderal Badan Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus mengingatkan setiap negara agar tidak terburu-buru mencabut atau memperlonggar kebijakan lockdown. Imbauan disampaikan karena risiko Covid-19 akan meningkat dan bertahan untuk waktu yang lama.

Seperti yang diketahui beberapa negara telah menerapkan lockdown lebih dari satu bulan lamanya sebagai upaya penekanan dan penularan virus corona. Kebijaka lockdown membuat adanya pembatasan terhadap aktivitas masyarakat di bidang sosial dan ekonomi.

Di beberapa negara, melihat kondisi kasus Covid-19 yang kian menurun, mereka bersiap untuk mencabut kebijakan lockdown. Di Amerika Serikat, warga yang sudah bosan dengan kebijakan tersebut bahkan turun ke jalan dengan menggelar aksi protes Anti-Lockdown.

Melihat fenomena tersebut, WHO telah mengingatkan semua pihak untuk berhati-hati lantaran adanya gelombang lanjutan dari wabah Covid-19.

 

1 dari 5 halaman

Bisa Picu Virus Makin Merebak

Tedros juga mengingatkan adanya peningkatan kasus covid-19 di Afrika, Eropa Timur, Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Mengambil langkah pencabutan lockdown dapat menimbulkan virus ini muncul kembali.

WHO juga tengah mencari solusi terhadap pandemi ini. Dirinya meyakinkan bahwa pihaknya telah memperingatkan ancaman covid-19 cukup awal.

" Melihat ke belakang, saya pikir kami mengumumkan keadaan darurat pada waktu yang tepat dan ketika dunia memiliki cukup waktu untuk merespons," katanya dalam pengarahan harian di Jenewa.

Saat ini, ada lebih dari 2,6 juta kasus Covid-19 yang dikonfirmasi secara global dan lebih dari 181 ribu kematian, menurut Universitas Johns Hopkins di AS.

Sumber: Merdeka.com

2 dari 5 halaman

Peneliti China: Virus Corona Bisa Bermutasi Lebih Ganas

Dream - Sebuah studi terbaru di China menemukan bahwa virus corona atau SARS-CoV-2 yang menyebabkan Covid-19 memiliki kemampuan untuk bermutasi.

Sayangnya, kemampuan tersebut selama ini diremehkan oleh ilmuwan. Padahal, dengan mutasi ini, virus corona menghasilkan strain (keturunan) dengan sifat yang berbeda-beda.

Strain SARS-CoV-2 yang paling agresif dapat menghasilkan viral load 270 kali lebih banyak dibandingkan jenis yang paling lemah.

Selain itu, strain dengan sifat bermacam-macam ini dapat menyebabkan dampak penyakit yang berbeda di berbagai belahan dunia.

3 dari 5 halaman

Virus Corona Bisa Bermutasi

Profesor Li Lanjuan dan rekan-rekannya dari Universitas Zhejiang menemukan proses mutasi yang sebelumnya tidak dilaporkan dalam sekelompok kecil pasien Covid-19.

Mutasi tersebut begitu unik dan langka sehingga para ilmuwan tidak pernah menduga bahwa hal itu akan terjadi.

Mereka juga mengkonfirmasi untuk pertama kalinya dengan bukti laboratorium bahwa mutasi tertentu menghasilkan strain yang lebih mematikan daripada jenis lainnya.

" SARS-CoV-2 bisa melakukan mutasi secara substansial sehingga mampu mengubah sifat patogenisitas (kemampuan patogen untuk menyebabkan penyakit) pada keturunannya," kata Profesor Li.

4 dari 5 halaman

Mutasi Pengaruhi Keganasan Virus Corona

Studi yang dilakukan Profesor Li memberikan bukti kuat pertama bahwa mutasi dapat memengaruhi seberapa ganas virus corona menyebabkan penyakit atau kerusakan pada inangnya.

Profesor Li mengambil pendekatan yang tidak biasa untuk menyelidiki mutasi virus corona.

Dia menganalisis strain virus yang diisolasi dari 11 pasien Covid-19 yang dipilih secara acak dari Hangzhou, ibu kota Provinsi Zhejiang.

5 dari 5 halaman

Strain Paling Mematikan di Eropa

Profesor Li kemudian menguji seberapa efisien strain virus corona itu dapat menginfeksi dan membunuh sel inangnya.

Hasilnya, mutasi virus corona yang paling mematikan pada pasien di Zhejiang juga telah ditemukan pada sebagian besar pasien di seluruh Eropa.

Sedangkan strain yang lebih 'jinak' ditemukan pada pasien di sebagian Amerika Serikat, seperti di negara bagian Washington.

Beri Komentar