Zaenal Mustofa (berjas Hijau Dan Berpeci) Hafiz Mungil Berprestasi (Kemenag.go.id)
Dream - Zaenal Mustofa bukan lagi bocah. Dia malah sepantasnya disebut sebagai pemuda, meski badannya tidak seukuran orang normal.
Ya meski usianya 21 tahun, Zaenal memiliki tinggi badan di bawah rata-rata. Meski demikian, hal itu tidak menjadi halangan bagi pemuda kelahiran Temanggung, Jawa Tengah ini untuk berprestasi.
Selain sebagai mahasiswa IAIN Samarinda, Zaenal adalah seorang penghafal Alquran. Bahkan dia aktif sebagai Ketua Umum Jam'iyyatul Qurra wal Hufadz (JQH) di kampusnya.
Bersama Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) tersebut, Zaenal tengah menggarap program pengkaderan hafiz. Program ini diharapkan dapat melahirkan para tahfiz Alquran.
" Menghafal Alquran adalah pilihannya dan menjadi impian bagi banyak orang, karenanya dinilai sangat mulia di sisi Allah," kata Zaenal, dikutip dari Kemenag.go.id.
UKM yang dipimpin Zaenal kini telah memiliki 1.000 anggota. Organisasi ini memiliki 5 divisi dengan program strategis yaitu Hafiz Quran, Tilawah Alquran, Tafsirul Alquran, Tahsinul Alquran, dan Kaligrafi.
" Alhamdulillah berkat kerja keras segenap pengurus JQH, untuk Penerimaan Anggota Baru (Petaba) tahun akademik 2018 berhasil merekrut 600 orang anggota," kata Zaenal.
JQH IAIN Samarinda di bawah kepemimpinan Zaenal menorehkan banyak sekali prestasi. Di antaranya Juara Umum MTQ II se-Kalimantan Timur 2018 di Universitas Mulawarman.
Selain itu, organisasi ini juga meraih Juara I Tilawah Putra dan Putri, Juara I Dakwah, serta Juara II Fahmil Quran dalam kompetisi tersebut.
Untuk mengembangkan kemampuan, sejumlah program telah disusun. Salah satunya kunjungan Studi Banding ke LPPQ UIN Antasari Banjarmasin.
" Saya bangga telah mengajak kawan-kawan saya untuk menimba pengalaman di UIN Banjarmasin," kata dia.
Bagi Zaenal, JQH bukanlah sekadar tempat kumpul bagi mahasiswa penghafal Alquran. Dia berharap lewat organisasi ini, para anggotanya dapat menerapkan ilmunya di tengah masyarakat.
" Pada setiap bulan Ramadan aktivis UKM JQH kami ajak melakukan program bakti sosial keagamaan di sekitar Samarinda, khususnya di daerah pelosok," kata dia.
Sejumlah kegiatan yang digelar bersamaan dengan bakti sosial tersebut seperti kultum sebelum tarawih, tadarus Alquran, imam sholat 5 waktu di masjid kampung, pengisi taklim berbuka serta menggelar pesantren kilat di sekolah terdekat.
Pada Ramadan nanti, kata Zaenal, pihaknya telah menyiapkan sejumlah program baru. Sebanyak 15 masjid dipilih sebagai basis pengabdian para anggota JQH.
" Kaum muda seperti kita ini harus dikenalkan masjid sebagai pusat pendidikan dan peradaban Islam," kata dia. 9ism)
Advertisement
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal

Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah

UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini

Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun

Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000


Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics

Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!

Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025

Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025

4 Cara Top Up Roblox dengan Mudah dan Aman, Biar Main Makin Seru!

Ada Mobil Listrik di Konser Remember November Vol.3 - Yokjakarta

75 Ucapan Hari Santri Nasional 2025 yang Penuh Makna dan Bisa Jadi Caption Media Sosial