Alasan Jembatan Penghubung Jawa dan Bali Tak Pernah Dibangun Padahal Cuma 5 Km

Reporter : Nabila Hanum
Rabu, 9 Agustus 2023 08:01
Alasan Jembatan Penghubung Jawa dan Bali Tak Pernah Dibangun Padahal Cuma 5 Km
Banyak faktor penyebabnya, salah satunya terkait mitologi Hindu Bali.

Dream - Pulau Jawa dan Bali merupakan dua wilayah yang secara geografis berdekatan, bahkan jaraknya hampir sama dengan Jawa dan Madura.

Jarak antara Pulau Jawa dan Madura adalah 4,35 kilometer sedangkan jarak Jawa dan Bali sekitar 5 kilometer.

Lantas kenapa pemerintah Indonesia tidak membangun jembatan untuk menghubungkan kedua pulau itu?

Pembangunan jembatan Jawa dan Bali diharapkan seperti Suramadu, yang menyatukan daratan Jawa dengan Pulau Madura.

1 dari 5 halaman

Nilai tambah dari pembangunan jembatan itu adalah meningkatnya perekonomian dan kecepatan akses.

Namun, meski hanya berjarak sekitar 5 kilometer, pembangunan jembatan Jawa-Bali belum dapat terealisasi hingga kini. Banyak faktor penyebabnya, salah satunya terkait mitologi Hindu Bali.

Bahkan pembangunan jembatan ini sudah digagas sejak tahun 1960 oleh guru besar di ITB, Sedyatmo.

Kala itu ide pembangunan jembatan selat Bali diberi nama Tri Nusa Bima­sakti yang berarti penghubung tiga pulau yaitu Sumatera, Jawa dan Bali.

2 dari 5 halaman

Jembatan Selat Bali dipastikan lebih tinggi dari daratan dan perairan, hal ini untuk mengantisipasi dampak dari tingginya ombak selat.

Pada 2016, Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kabupaten Jembrana I Komang Arsana menolak usulan pembangunan jembatan.

Menurutnya, dilihat dari sejarah Pulau Bali, yang mana dalam mitologi Dang Hyang Sidimantra sengaja memutus Pulau Bali dengan Pulau Jawa.

Dari mitologi Hindu yang telah masuk dalam sejarah Bali itu, secara sekala dan niskala, Bali dengan Jawa sejak awal memang harus dibatasi laut yang merupakan salah satu filter sehingga hal-hal negatif dan pengaruh buruk dari luar Bali menjadi lebih mudah diawasi.

3 dari 5 halaman

" Pembangunan jembatan Jawa-Bali akan sangat berpengaruh pada tatanan sosial budaya masyarakat. Akan ada pergeseran-pergeseran nilai di Bali," ujar I Komang Arsana, dilansir dari merdeka.com.

Bupati Banyuwangi saat itu, Abdullah Azwar Anas kembali menggaungkan ide pembangunan jembatan. Usulan tersebut dituangkan Anas usai rapat koordinasi di Pelabuhan ASDP Ketapang, Banyuwangi.

Sementara itu, Ketua Wadah Antar Lembaga Umat Buddha Indonesia (Walubi) Kabupaten Jembrana saat itu, I Ketut Sujono juga menyampaikan sikap yang sama seperti Arsana.

" Lagi pula pembangunan jembatan tersebut tidak menjamin masyarakat Bali maupun Jawa lebih sejahtera," ujarnya.

4 dari 5 halaman

Terbaru, muncul juga isu rencana pembangunan tol kaca bawah laut yang menghubungkan Pulau Jawa dan Bali. Gubernur Bali Wayan Koster menolak kerasa adanya kabar itu.

Penolakan Koster karena beredarnya di media sosial TikTok, sebuah video yang memperlihatkan desain tol bawah laut sepanjang dua kilometer yang menghubungkan Pulau Jawa dan Bali.

Dia mengatakan bahwa sudah mengecek soal kabar tersebut dan menurutnya itu buatan lembaga kementerian, tetapi dia tidak menyebutkan kementerian yang dimaksud.

5 dari 5 halaman

" Saya sudah cek ternyata itu bikinannya Kementerian," kata Koster.

Selain itu, Koster juga menegaskan penolakan pembangunan jembatan yang menyambungkan Jawa dan Bali.

" Saya belum tahu. Tapi kalau jembatan Jawa-Bali tidak. Saya tolak. Cukup dengan kapal, alam menciptakan itu pakai kapal kalau tidak kapalnya tidak jalan. Tidak ada (jembatan)," ujarnya.

Beri Komentar