Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
Dream - Suara dentuman misterius yang sempat menggemparkan masyarakat di beberapa wilayah di Provinsi Lampung pada Kamis, 28 Januari 2021 sekitar pukul 22.00 WIB memicu banyak spekulasi. Santer beredar suara itu berasal dari sebuah meteor yang jatuh.
Sebongkah batu meteor berukuran bola sepak dilaporkan jatuh menimpa dan meninggalkan lubang di atap rumah milik warga di Desa Astomulyo, Kecamatan Punggur, Kabupaten Lampung Tengah.
Menurut saksi mata di tempat kejadian perkara (TKP), Adi Prasetyo, dia sempat mendengar suara mirip ledakan di atas langit sebelum ditemukannya batu tersebut.
" Kalo masalah itu (meteor), belum tahu mas. Karena kami kan orang desa, belum tahu itu meteor atau bukan. Tapi semalem itu suaranya seperti gemuruh, aku pikir ada pesawat meledak gede bener suaranya," katanya, dikutip dari Instagram @ndorobeii, Jumat 29 Januari 2021.
Adi juga mengatakan batu yang diduga meteor tersebut kini direndam oleh warga ke dalam sebuah aquarium.
Banyak masyarakat yang datang menyaksikan untuk meminta air rendaman batu tersebut yang diyakini sebagai obat mujarab.
" Kondisi di lokasi saat ini ramai warga, semalem dari pihak kepolisian sudah ada yang datang. Batunya masih ada di lokasi, sama warga diwadahi pakai aquarium terus dikasih air, banyak warga yang ngambil airnya buat obat mujarab katanya banyak yang percaya. Kayak kasus batu ponari gitu jadinya," ujarnya.
Hingga kini belum diketahui kebenaran apakah batu itu memang batu meteor yang jatuh atau hanya batu biasa.
BMKG Lampung sendiri belum memberi penjelasan mengenai fenomena adanya suara dentuman di Lampung.
" Mimin mau ngasih info nih terkait suara dentuman dan getaran di wilayah Tanggamu, Lampura, Pringsewu, bahwa jam 10 an tadi alat kami tidak mencatat adanya gempa bumi di wilayah Lampung maupun awan-awan hujan di sekitar lokasi tersebut," jelas BMKG.
Sementara mengutip laman Liputan6.com, sejumlah peneliti di bidang studi Sains Atmosfer dan Keplanetan Institut Teknologi Sumatera (Itera) telah diterjunkan ke Dusun 5, Desa Astomulyo, Kecamatan Punggur, Lampung Tengah untuk memastikan kebenaran batu meteor jatuh di desa itu.
" Saat ini belum dapat diketahui sampel tersebut, apakah batu biasa atau batu meteor, kita terjun langsung untuk memastikannya," ujar Dosen Program Studi Sains Atmosfer dan Keplanetan (SAK) Institut Teknologi Sumatera (Itera), Robiatul Muztaba.
Robiatul menjelaskan tim peneliti akan terjun langsung dan melakukan uji laboratorium untuk memastikan unsur yang terkandung dalam batu yang diduga meteor tersebut.
" Kita uji terlebih dahulu di laboratorium, apakah batu tersebut sejenis di bumi atau dari luar angkasa, nanti malam mungkin kita sudah dapat hasilnya secara umum mengenai kebenaran akan unsur dalam batu," katanya.
Terkait suara dentuman yang terdengar warga pada Kamis (28/1) malam, Robiatul belum dapat memastikan sumbernya. Selama ini kemunculan meteor yang jatuh ke bumi biasanya disertai cahaya memanjang,
Siklus hujan meteor sendiri sebetulnya sudah terjadi pada tanggal 3 hingga 4 Januari. " Untuk sampel yang dimiliki warga akan kita teliti terlebih dahulu unsur yang terkandung," katanya.
Berikut videonya:
Advertisement
4 Komunitas Animasi di Indonesia, Berkarya Bareng Yuk!
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Selamatkan Kucing Uya Kuya Saat Aksi Penjarahan, Sherina Dipanggil Polisi
Rekam Jejak Profesional dan Birokrasi Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Pengganti Sri Mulyani Indrawati