Viral Bocah SD di Lombok Dinikahkan Gara-Gara Pulang Kesorean

Reporter : Sugiono
Kamis, 17 September 2020 18:45
Viral Bocah SD di Lombok Dinikahkan Gara-Gara Pulang Kesorean
Anak remaja yang masih duduk di bangku SMP dipaksa menikah dengan gadis SD.

Dream - Pernikahan bukan perkara yang mudah. Masing-masing mempelai harus siap mental dan fisik. Termasuk juga siap untuk mengarungi kehidupan rumah tangga yang penuh liku.

Karena itu, orang yang menikah pastilah mereka yang sudah dewasa. Karena kelompok ini dianggap sudah matang dalam berpikir dan bertindak.

Namun tidak demikian dengan pernikahan viral yang terjadi di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, ini.

Seorang anak remaja yang masih duduk di bangku SMP, tepatnya Madrasah Tsanawiyah, dipaksa menikah dengan gadis SD karena telat pulang ke rumah.

1 dari 4 halaman

Viral Pernikahan di Bawah Umur

Video pernikahan S yang berusia 15 tahun dengan gadis remaja berinisial NH, 12 tahun --masih kelas enam sekolah dasar, menjadi viral di dunia maya.

Video proses ijab kabul pernikahan mereka sempat diunggah di akun Facebook pada Senin, 14 September 2020.

Pernikahan di bawah umur yang kontroversial di Desa Pangajek, Kecamatan Tonggat, ini berawal ketika orangtua pihak perempuan tidak terima dengan S yang membawa NH jalan-jalan seharian hingga pulang telat ke rumah.

2 dari 4 halaman

Berangkat Siang, Pulang Malam

Diketahui bahwa kedua sejoli ini tinggal di desa yang berbeda. S tinggal di Desa Penganjek, Kecamatan Tonggat.

Sementara NH yang masih duduk di bangku SD tinggal di Desa Bonjeruk, Kecamatan Jonggat.

Ehsan, Kepala Dusun Montong, Desa Penganjek, membenarkan kabar pernikahan dini tersebut. Menurut Ehsan, S dan NH pergi berdua pada siang hari. Mereka baru pulang ke rumah sekitar pukul 17.30 WITA.

3 dari 4 halaman

Orangtua Perempuan Tidak Terima

Menurut Ehsan, S memang sempat membawa NH pulang ke rumahnya. Setelah itu dia meminta kakaknya mengantarkan NH ke rumah bibinya.

Namun tak lama NH berada di rumah bibinya, orangtuanya membawa putri mereka itu ke kediaman S. Orangtua NH tak terima anaknya pulang hingga malam.

Orangtua NH kemudian memaksa S untuk menikahi putrinya meski sudah tahu bahwa keduanya masih berada di bawah umur.

4 dari 4 halaman

Berhenti Sekolah, Jualan Sabun Keliling

Sementara itu, S mengatakan dia menerima permintaan orangtua NH. S berjanji akan memberi nafkah kepada NH semaksimal mungkin.

Sekarang S telah berhenti dari sekolahnya, dan berjualan sabun keliling untuk membiayai rumah tangga barunya dengan NH.

Sumber: Padangkita, Solopos

Beri Komentar