Keluarga Isolasi Mandiri Diintimidasi Warga (Instagram @makassar_iinfo)
Dream - Sebuah video viral memperlihatkan satu keluarga menjalani isolasi mandiri akibat positif Covid-19. Tetapi, keluarga ini malah diintimidasi oleh warga sekitar.
Video tersebut pertama kali disebar di Facebook oleh akun dengan identitas Adjie Sudarmaji. Kemudian diunggah kembali di akun Instagram @makassar_iinfo.
Sebagian dari keluarga itu kemudian memutuskan keluar rumah untuk berobat dan mencari makan. Sementara sebagian lainnya tetap di rumah.
Bukannya membantu, beberapa warga justru melakukan intimidasi. Mereka merekam penghuni rumah dan mengeluarkan intimidatif.
" Eh lu kenapa keluar pake motor?" kata warga.
Salah satu penghuni rumah mengatakan anggota keluarganya keluar karena terpaksa. Mereka tidak memiliki obat-obatan sehingga ada memutuskan berobat ke puskesmas.
" Nggak ada obat di sini, mau keluar itu ke puskesmas, bang," kata dia.
Jawaban tersebut malah membuat salah satu warga kesal. Warga sampai memukul pintu teralis dari rumah yang dipakai isolasi tersebut.
Dari keterangan pemilik akun, satu keluarga tersebut terdiri dari ibu dan tiga anak. Si ibu dan dua anaknya dinyatakan positif Covid-19, sementara satu anak negatif.
Anak yang negatif Covid-19 kemudian keluar rumah untuk mencari obat ke puskesmas. Bukannya dibantu, warga justru menyudutkan keluarga tersebut.
Lihat postingan ini di Instagram
Akun tersebut juga mengunggah klarifikasi dari keluarga tersebut. Pemberi klarifikasi adalah ibu dari tiga orang anak tersebut, yang juga dinyatakan positif.
Awalnya, ibu tersebut dinyatakan reaktif dari hasil tes antibody pada 7 Juli 2021 dan langsung melapor untuk konsultasi ke puskesmas terdekat. Ibu tersebut diminta pulang dan dijanjikan akan dihubungi.
Keesokan harinya, dia bersama tiga anaknya menjalankan tes antigen/ Hasilnya, tiga orang positif dan satu negatif.
Mereka kemudian pergi ke puskesmas namun kembali mendapat jawaban yang sama. Di rumah, mereka pun menutup pintu dan mulai menjalani isolasi mandiri.
" Kamis sore hari kami menunggu pihak Puskesmas yang katanya nanti dihubungi, namun belum juga di hubungi," tulis ibu tersebut.
Ibu tersebut kemudian menghubungi Ketua RT setempat kemudian dimintai data identitas keluarga serta hasil antigen positif. Ketua RT tersebut mengatakan data akan diteruskan ke Satgas Penanganan Covid-19.
Malam harinya, ibu tersebut merasakan sesak di dada kiri. Pagi keesokan harinya, ibu itu memutuskan berobat ke puskesmas setelah menghubungi Ketua RT namun tidak dijawab.
" Saat saya mengeluarkan motor, nah...disinilah kejadiannya: warga menyerang saya dan anak saya, mereka mencegah saya nggak boleh, karena mereka langsung berlaku kasar dan menunjukkan STIKER yang di tempel dirumah saya. Mereka menuduh saya keluar padahal Isoman," tulis ibu tersebut.
Advertisement
Dari Langgar ke Bangsa: Jejak Sunyi Kiai dan Santri dalam Menjaga Negeri

Pria Ini Punya Sedotan Emas Seharga Rp233 Juta Buat Minum Teh Susu

Celetukan Angka 8 Prabowo Saat Bertemu Presiden Brasil

Paspor Malaysia Duduki Posisi 12 Terkuat di Dunia, Setara Amerika Serikat

Komunitas Rubasabu Bangun Budaya Membaca Sejak Dini


Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab

IOC Larang Indonesia Jadi Tuan Rumah Ajang Olahraga Internasional, Kemenpora Beri Tanggapan

Ada Komunitas Mau Nangis Aja di X, Isinya Curhatan Menyedihkan Warganet

Wanita 101 Tahun Kerja 6 Hari dalam Seminggu, Ini Rahasia Panjang Umurnya

Dari Langgar ke Bangsa: Jejak Sunyi Kiai dan Santri dalam Menjaga Negeri

Air Hujan di Jakarta Mengandung Mikroplastik, Ini Bahayanya Bagi Kesehatan Tubuh

Pria Ini Punya Sedotan Emas Seharga Rp233 Juta Buat Minum Teh Susu