Ilustrasi (Foto: Freepik)
Dream – Setiap tubuh makhluk hidup dapat berkembang karena adanya sel. Begitupula dengan hewan dan tumbuhan. Keduanya membutuhkan sel untuk berkembang.
Sel induk pada tumbuhan juga memiliki tingkat aktivitas serta sensitifitas yang lebih baik dibandingkan dengan sel induk pada hewan. Nyatanya tumbuhan memiliki umur yang lebih lama jika dibandingkan dengan hewan. Hal ini karena sel induk yang dimiliki tumbuhan berperan aktif ketika terjadi kerusakan sel lain.
Pada tiap sel terdiri atas organel-organel penyusun sel, yang dilengkapi dengan fungsinya masing-masing. Dilihat secara ekologis, sel hewan dan tumbuhan memiliki perbedaan. Pada tumbuhan sel, berfungsi sebagai produsen, sedangkan pada hewan, berfungsi sebagai konsumen.
Ada beberapa organel sel hewan yang tidak dimiliki oleh sel tumbuhan, yaitu vakuola dan sentriol. Sebaliknya, ada pula organel sel tumbuhan yang tidak dimiliki oleh sel hewan, yaitu plastida dan dinding sel.
Hewan masuk ke dalam Kingdom Animalia, karena hewan merupakan organisme yang tidak memiliki dinding sel dan kroloplas.
Dalam Kingdom Animalia sendiri dibagi menjadi dua kelompok, yaitu invertebrata yang merupakan jenis hewan tanpa tulang belakang, serta vertebrata yang merupakan jenis hewan dengan tulang belakang.
Invertebrata masih terbagi atas Porifera, Coelenterata, Plathyhelminthes, Nemathelminthes, Annelida, Mollusca, Arthropoda dan Echinodermata. Sedangkan invertebrata yaitu Pisces, Amfibi, Reptilia, Aves, dan Mammalia.
Beda halnya dengan tumbuhan, tumbuhan masuk ke dalam Kingdom Plantae. Kingdom Plantae dikelompokkan menjadi tumbuhan nonvaskular (tidak ada pembuluh) serta tumbuhan vaskular (ada pembuluh).
Perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan yang pertama dilihat dari segi bentuknya. Sel tumbuhan memiliki bentuk yang tetap, sedangkan sel hewan tidak memiliki bentuk yang tetap.
Bentuk yang berbeda dalam sel hewan disebabkan karena hewan tidak memiliki dinsing sel. Sehingga bentuknya dapat bermacam-macam. Sel pada hewan beda dengan sel lainnya karena tidak memiliki dinding sel sehingga dapat bermacam-macam bentuknya.
Sedangkan perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan jika dilihat dari ukurannya, pada sel tumbuhan lebih besar dibandingkan sel hewan. Sel tumbuhan memiliki bentuk yang lebih besar karena pada sel tumbuhan terdapat dinding sel sedangkan sel hewan tidak memiliki dinding sel.
Selain itu vakuola yang terdapat pada sel tumbuhan jauh lebih besar jika dibandingkan dengan sel hewan. Sehingga ukuran dari sel tumbuhan lebih besar jika dibandingkan dengan sel hewan.
Perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan selanjutnya adalah dinding sel. Sel tumbuhan memiliki dinding sel yang berasal dari selulosa, sedangkan sel hewan sama sekali tidak memiliki dinding sel.
Dinding sel merupakan bagian luar sel yang hanya dapat ditemukan dan terdapat pada sel tumbuhan. Fungsi dari dinding sel tumbuhan berfungsi melindungi serta menunjang pertumbuhan pada sel tersebut.
Perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan berikutnya adalah dari segi sentriol. Sel hewan memiliki sentriol, namun sel tumbuhan tidak memiliki sentriol. Sentriol merupakan dua struktur berpasangan yang berbentuk seperti tabung serta terdapat lubang di tengah yang tersusun dari protein mikrotubulus.
Sentriol memiliki peran penting yaitu sebagai pengatur pembelahan sel hewan. Sentriol juga memiliki fungsi sebagai pemisah kromosan ketika pembelahan terjadi. Penyusunan sentriol oleh mikrotubulus berbentuk seperti benang yang berdekatan saat proses pembelahan sel terjadi.
Vakuola merupakan organel sel penting berupa rongga berisi cairan yang bisa ditemukan dalam sel hewan dan sel tumbuhan. Namun tidak semua hewan memiliki vakuola.
Ukuran vakuola pada sel hewan dan sel tumbuhan pun berbeda. Vakuola pada sel tumbuhan lebih besar bila dibandingkan dengan vakuola pada sel hewan.
Ukuran vakuola pada sel tumbuhan juga sebagai pertanda usia dari tumbuhan tersebut. Semakin besar ukuran vakuola tandanya semakin tua umur tumbuhan tersebut.
Plastida terdapat dalam tumbuhan dan menjadi tempat fotosintesis. Plastida merupakan organel yang membrannya berupa butir-butir dan plastida juga mengandung pigmen. Dalam plastida, terdapat krolopas atau zat hijau daun yang fungsinya untuk membuat makanan sendiri dan menjadi tempat terjadinya fotosintesis.
Pada sel tumbuhan pembentukan spindle dilakukan secara anastral, sedangkan pada sel hewan pembentukannya melalui amphiastral. Pembentukan sel secara anastral yaitu pembentukan sel tanpa adanya aster di kutub yang berlawanan. Sedangkan amphiastral, yaitu pembentukan dengan menggunakan aster atau ester pada setiap kutub.
Spindle sendiri memiliki bentuk seperti benang, dan masih termasuk dalam bagian dari kromososm. Spindle juga memiliki fungsi sebagai penggerak kromosom ketika proses pembelahan sel terjadi.
Lisosom merupakan organel sel yang berbentuk kantong dan memiliki fungsi dalam sistem pencernaan intrasel. Pada sel tumbuhan, tidak ada lisosom karena tidak ada terdapat pencernaan dalam tumbuhan. Beda halnya dengan sel hewan yang memiliki lisosom dan mengandung sejumlah enzim yang dapat membantu proses pencernaan atau pemecahan zat dalam sel hewan.
Sitokinesis sel adalah salah satu bagian dari proses pembelahan sel. Pada sel tumbuhan sintokinesis sel akan membentuk lempeng mitosis. Sedangkan pada sel hewan akan membentuk furrowing. Biasanya, pembelahan pada sel tumbuhan secara mitosis akan diikuti oleh sitokinesis dan sitoplasma.
(Sumber: Liputan6.com dan sumber lainnya)