Begini Cara Tentukan Waktu Salat Ketika Berada dalam Pesawat

Reporter : Puri Yuanita
Kamis, 10 Desember 2015 16:16
Begini Cara Tentukan Waktu Salat Ketika Berada dalam Pesawat
Penumpang pesawat sulit menentukan waktu salat khususnya Asar, Magrib, dan Isya karena mereka masih bisa melihat posisi matahari. Lalu bagaimana menentukannya?

Dream - Saat sedang dalam pesawat, terutama yang melakukan penerbangan jarak jauh antarnegara, salah satu hal yang kerap menjadi kendala bagi seorang muslim adalah menentukan waktu salat fardhu.

Hal ini karena ada perbedaan yang sangat signifikan antara waktu salat di darat dengan waktu salat di atas pesawat.

Terutama jika memasuki waktu Asar, Maghrib, dan Subuh. Sebab, terkadang di darat, matahari sudah tenggelam. Namun di udara matahari masih bisa terlihat dengan jelas. Lalu bagaimana cara untuk menentukan waktu salat yang tepat saat di pesawat?

Jika Anda memperhatikan beberapa literatur fiqih masa silam, sebenarnya para ulama telah memberikan keterangan tentang kasus semacam ini. Meskipun di zaman itu belum ada pesawat terbang.

Keterangan yang mereka sampaikan terkait kasus orang yang tinggal di atas gunung atau orang yang berada di atas menara. Ini artinya, masalah perbedaan waktu ibadah karena perbedaan posisi ketinggian, bukan masalah kontemporer.

Imam al-Kasani (w. 587 H) pernah menukil keterangan dari Imam Abu Abdillah bin Abi Musa ad-Dharir. Bahwa beliau pernah ditanya tentang kasus penduduk Iskandariyah.

Kota ini merupakan pelabuhan tua di Mesir dan di sana terdapat mercusuar yang dibangun sekitar tahun 280 SM. Tinggi mercusuar ini sekitar 120 m.

Imam Abu Abdillah ad-Dharir ditanya, " Masyarakat di dataran Iskandariyah melihat matahari telah tenggelam. Sementara mereka yang berada di atas mercusuar baru melihat matahari tenggelam beberapa menit setelah itu."

Jawaban Imam Abu Abdillah, " Dibolehkan bagi penduduk daerah (yang tinggal di darat) untuk berbuka. Namun tidak boleh bagi mereka yang berada di puncak menara, sampai dia telah melihat terbenamnya matahari. Karena waktu terbenamnya matahari berbeda-beda sebagaimana waktu terbitnya matahari juga berbeda. Sehingga masing-masing orang mengikuti waktu terbenamnya sesuai posisinya. (Badai’ as-Shanai’, 2/83)

Dengan mengacu pada keterangan beliau, maka acuan waktu salat bagi penumpang pesawat adalah posisi matahari sebagaimana yang terlihat di pesawat.

Selengkapnya baca di sini.     

 

Beri Komentar