Ilustrasi (Foto: Shutterstock.com)
Dream - Dalam kehidupan Muslim, doa memiliki peranan sangat penting. Selain untuk memohonkan sesuatu, doa merupakan perwujudan lemahnya makhluk sehingga berharap pertolongan kepada Sang Khalik.
Manfaat berdoa tidak hanya didapat oleh orang yang melakukannya. Orang lain juga bisa merasakan dampak dari doa yang dipanjatkan seseorang.
Sehingga, sangat dianjurkan seorang Muslim mendoakan saudaranya selain dirinya sendiri. Karena, bisa jadi hajat seseorang terpenuhi berkat doa dari orang lain.
Demikian pula keburukan bisa datang kepada seseorang. Bisa jadi, keburukan itu akibat doa orang lain yang merasa mendapat keburukan dari seseorang.
Dikutip dari laman Bincang Syariah, terdapat tiga orang yang doanya mustajab atau mudah terkabul. Mereka ada dalam hadis Rasulullah Muhammad SAW diriwayatkan Tirmidzi dari Abu Hurairah RA.
" Tiga macam doa yang akan dikabulkan yang tidak ada keraguan padanya adalah doa orang yang terzalimi, doa musafir (orang yang sedang berpergian), dan doa (keburukan) dari bapak kepada anaknya."
Orang pertama yang dimaksud dalam hadis tersebut yaitu mereka yang terzalimi. Hal ini mungkin sudah menjadi pemahaman bersama bagi umat Islam.
Doa orang ini kepada mereka yang menolongnya lepas dari kezaliman maupun kepada pelaku kezaliman padanya sama-sama terkabul. Perkara cepat tidaknya terkabul, semata adalah urusan Allah SWT.
Imam At Tibrizi dalam kitan Mar'atul Mafatih, menukil pendapat Imam At Turbisyi, menyatakan terkabulnya doa orang terzalimi adalah karena benarnya permohonan yang panjatkan. Juga karena kelembutan hati serta ratapannya.
Orang ke dua yaitu musafir, mereka yang sedang dalam perjalanan. Doanya untuk orang yang melakukan kebaikan maupun keburukan padanya dikabulkan Allah SWT.
Imam At Tibrizi menjelaskan musafir jauh dari tempat tinggalnya. Dia hanya berharap bisa kembali ke tempat tinggalnya dengan selamat. Karena harapan itulah, doa musafir mustajab.
Sedangkan orang ketiga yang doanya mustajab adalah bapak kepada anaknya. Doa bapak untuk anaknya cepat terkabul karena dipanjatkan atas dasar belas kasih, kebaikan, dan sesuai dengan kemampuan anak.
Selain itu, doa bapak dipanjatkan dengan keikhlasan. Tidak ada harapan lain dari bapak kecuali anaknya tumbuh menjadi manusia baik dengan akhlak terpuji.
Sehingga, seorang anak diharuskan berbuat baik dan berbakti kepada bapak dan ibunya. Karena, bukan hanya doa ibu yang mustajab.
Sumber: Bincangsyariah.com
Advertisement
Begini Cara Cuci 3.742 Tempat Makan untuk MBG Untuk Pastikan Tak Ada Bakteri Beracun
Rahasia Diet ala Lisa Blackpink, Tubuh Ramping Tetap Energik
7 Artis Indonesia yang Dilamar di Luar Negeri, Terbaru Syifa Hadju di Swiss
4 Koleksi Jam Tangan Erick Thohir, Ada yang Harganya di Bawah Rp10 Juta
Cerita di Balik Lagu “Dengar”, Ekspresi Tulus Tiara Andini Menyambut Album “Edelweiss”
Pria Berpenghasilan Rp6,9 Miliar per Bulan Bangkrut, Kini Jualan Sosis