Ilustrasi
Dream - Beragam aturan syariat tentang kehidupan rumah tangga suami istri telah ditetapkan dan dijelaskan secara lengkap dalam Alquran maupun sunah.
Setiap pasangan suami istri pasti mengimpikan sebuah hubungan yang selalu berjalan di jalan Allah SWT. Tindak-tanduknya setiap hari senantiasa mencerminkan pribadi yang syariah.
Namun, berikut ini ada beberapa aturan tentang sikap suami istri yang diperbolehkan oleh syariat, tetapi dinilai tidak baik jika dilakukan.
Apa saja itu? Berikut ulasannya.
© Dream
1. Ketika suami tidak mampu menafkahi istri dan anak-anaknya dengan baik, entah karena ia belum mendapat pekerjaan yang layak, atau tertimpa musibah PHK, maka istri boleh meminta cerai darinya.
Meminta cerai dari suami dalam kasus di atas itu syari, tapi tidak patut dilakukan. Mengapa? Sebab rumah tangga dibangun untuk menciptakan 'sakinah' (ketentraman/kenyamanan). Dan 'sakinah' akan tercipta ketika suami istri saling mengokohkan di saat yang lain rapuh. Saling menopang di saat yang lain terpuruk. Bukan meninggalkan di saat pasangannya tertimpa musibah.
© Dream
Sedangkan dalam kasus suami berpoligami diam-diam, tanpa sebelumnya mengedukasi istri dan memberikan pengertian kepada istri, pernikahan secara agama itu tetap sah. Walau tanpa seizin istri pertamanya.
Poligami diam-diam itu memang syari, tapi tidak patut. Mengapa? Sebab pernikahan itu dilangsungkan untuk menciptakan 'mawaddah' (penuh cinta dan kasih sayang). Bagaimana mungkin 'mawaddah' akan tercipta jika salah satunya merasa dikhianati.
Ulasan selengkapnya baca di sini.
Advertisement
Perlindungan Rambut Maksimal yang Ringan dan Praktis Lewat Ellips Hair Serum Ultra Treatment

Temukan Pengalaman Liburan Akhir Tahun yang Hangat di Archipelago Hotels

Kolaborasi Strategis KEC dan Archipelago Hadirkan Perusahaan Manajemen Hotel Baru di Madinah

Komunitas `Hutan Itu Indonesia` Ajak Anak Muda Jatuh Cinta Lagi pada Zamrud Khatulistiwa

Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari
