Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
Dream – Untuk melaksanakan ibadah, umat Muslim diharuskan dalam keadaan bersih. Baik dari segala hadas kecil maupun hadas besar.
Salah satu cara untuk membersihkan diri adalah dengan melakukan mandi besar. Hukum mandi besar adalah wajib dalam kondisi tertentu seperti setelah haid, berhubungan intim, keluarnya darah nifas yaitu darah yang keluar dari rahim saat melahirkan atau setelah melahirkan. Darah nifas keluar selama 40 hari setelah melahirkan.
Dalam melakukan mandi besar, tak hanya niat yang diperlukan namun juga harus memperhatikan tata cara pelaksanaanya agar sesuai dengan ketentuan Islam.
Perintah untuk melakukan mandi besar ini dasar hukumnya adalah Alquran. Allah SWT berfirman, " Dan jika kamu junub, maka mandilah." (QS. Al Maidah: 6)
Selain itu, dalam surat lainnya Allah SWT juga menyuruh umat Muslim untuk mandi besar jika dalam keadaan junub.
" Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu sholat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, (jangan pula hampiri masjid) sedang kamu dalam keadaan junub, terkecuali sekadar berlalu saja, hingga kamu mandi." (QS. An-Nisa': 43)
Beberapa perkara yang menyebabkan seorang Muslim wajib menjalankan mandi besar di antaranya adalah haid dan nifas bagi wanita, berhubungan bagi pasangan suami istri, dan keluar air mani bagi pria (baik sengaja atau tidak sengaja seperti akibat mimpi basah).
Mengetahui niat mandi besar dan tata cara pelaksanaannya ini sangat penting untuk dipelajari oleh seorang Muslim. Sebab, ancaman bagi mereka yang menganggap enteng mandi besar adalah neraka.
Diriwayatkan dalam hadis oleh HR. Abu Dawud, yang artinya, " Dari Ali bin Abi Thalib, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah bersabda, 'Barangsiapa yang meninggalkan bagian tubuh yang harus dialiri air dalam mandi janabat walaupun satu rambut tidak dibasuh dengan air mandi itu, maka akan diperlakukan kepadanya demikian dan demikian dari api neraka'."
Pada masanya, seorang wanita akan tumbuh jadi dewasa dan mengalami pendarahan setiap bulannya. Inilah yang dinamakan haid atau menstruasi.
Bagi kaum wanita, haid merupakan hadas besar. Karena itu kaum wanita sebaiknya mengetahui tata cara mandi besar setelah mengalami haid.
Doa niat inilah yang membedakan mandi besar setelah haid dan mandi biasa. Berikut adalah bacaan niat mandi besar setelah haid: " BISMILLAHI RAHMANI RAHIM NAWAITUL GHUSLA LIRAF'IL HADATSIL AKBAR MINAL HAIDI FARDLON LILLAHI TA'ALA." Artinya: " Dengan menyebut nama Allah aku niat mandi untuk menghilangkan hadas besar dari haidl, fardlu karena Allah Ta'ala."
Agar sesuai sunnah Rasulullah, Sahabat Dream bisa mencuci tangan sebanyak tiga kali. Ini bertujuan agar tangan bersih dan terhindar dari najis.
Bagian tubuh yang tersembunyi tersebut biasanya sangat kotor karena jarang dibersihkan. Bagian-bagian tubuh yang tersembunyi itu adalah kemaluan, dubur, bawah ketiak, pusar dan lain–lain.
Setelah membersihkan bagian yang tersembunyi, tangan perlu dicuci ulang sebanyak tiga kali. Caranya, mengusapkan tangan pada tanah atau tembok kemudian disabun dan dibilas air bersih.
Langkah selanjutnya adalah berwudhu seperti melakukan tata cara wudhu saat akan menjalankan sholat.
Untuk mandi besar setelah haid sesuai sunnah harus melepaskan ikat kepala atau gelungan. Setelah itu menggosok-gosoknya seperti orang sedang keramas dengan daun bidara.
Hal ini sesuai dengan hadis Aisyah radhiallahu 'anha, yang bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tentang mandi wanita haid. Beliau menjelaskan: " Kalian hendaklah mengambil air dan daun bidara, lalu wudhu dengan sempurna. Kemudian menyiramkan air pada kepalanya, lalu menggosok-gosoknya agak keras hingga mencapai akar rambut kepalanya. Kemudian menyiramkan air pada kepalanya. Kemudian engkau mengambil kapas bermisik, lalu bersuci dengannya." (HR. Bukhari no. 314 & Muslim no. 332)
Setelah itu, mengguyur kepala tiga kali hingga seluruh permukaan pada kulit dan rambut basah oleh air.
Mengguyur tubuh dari ujung rambut hingga ujung kaki, dimulai dari bagian kanan terlebih dahulu kemudian bagian kiri.
Nifas atau proses keluarnya darah dari organ intim setelah melahirkan ini merupakan hadas besar bagi seorang wanita
Karena itu wanita Muslim wajib tahu niat mandi besar setelah nifas yang benar sesuai ajaran Islam.
Untuk tata cara mandi besar setelah nifas sama dengan saat melakukan mandi wajib setelah haid. Namun bacaan niat mandi besar setelah nifas berbeda dari mandi wajib setelah haid.
Berikut adalah bacaan niat mandi besar setelah nifas bagi wanita:
" BISMILLAHI RAHMANI RAHIM NAWAITU GHUSLA LIRAF'IL HADATSIL AKBAR MINAN NIFASI FARDLON LILLAHI TA'ALA."
Artinya: " Dengan menyebut nama Allah aku niat mandi untuk menghilangkan hadas besar dari nifas, fardlu karena Allah Ta'ala."
Mandi besar setelah jimak atau mandi junub hukumnya wajib bagi pasangan suami istri dan pria yang mengeluarkan air mani.
Pada intinya, tata cara mandi besar setelah jimak hampir sama dengan cara mandi besar setelah haid.
Yang berbeda adalah niatnya. Berikut adalah bacaan niat mandi besar setelah jimak yang sebaiknya dihafalkan:
" BISMILLAHIRAHMANIRAHIM NAWAITUL GHUSLA LIRAF'IL HADATSIL AKBAR MINAL JANABATI FARDLON LILLAHI TA'ALA."
Artinya: " Dengan menyebut nama Allah aku niat mandi untuk menghilangkan hadas besar dari jinabah, fardlu karena Allah Ta'ala."
Selain itu, di dalam tata cara mandi besar setelah jimak, wanita tidak perlu membuka ikatan kepala atau gelungannya.
Hal ini sesuai dengan hadis Rasulullah SAW dari Ummu Salamah yang bertanya: " Wahai Rasulullah, aku seorang wanita yang gelungan rambutnya besar. Apakah aku harus membuka gelungan rambutku ketika mandi junub?" Beliau menjawab: " Jangan (kamu buka). Cukuplah kamu menyela-nyelai kepalamu dengan air tiga kali, kemudian guyurlah kepala dan badanmu dengan air, sehingga kamu telah suci." (HR. Muslim no. 330)
Selain itu, besar setelah berhubungan badan juga ditunjukkan oleh Rasulullah SAW dalam hadis berikut ini:
" Dari Aisyah yang mengatakan, 'Jika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mandi karena junub, beliau memulainya dengan mencuci kedua telapak tangannya, kemudian berwudhu sebagaimana wudhu untuk sholat, lalu memasukkan jari-jarinya ke dalam air dan menggosokkannya ke kulit kepala. Setelah itu beliau menyiramkan air ke atas kepalanya dengan menggunakan kedua telapak tangannya sebanyak tiga kali, kemudian beliau mengalirkan air ke seluruh kulitnya'." (HR. Al Bukhari)
Hadis lainnya juga menjelaskan cara mandi besar setelah jimak sesuai sunnah Rasulullah SAW:
" Dari Aisyah dia berkata, 'apabila Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mandi karena junub, maka beliau memulainya dengan membasuh kedua tangan. Beliau menuangkan air dengan tangan kanan ke atas tangan kiri, kemudian membasuh kemaluan dan berwudhu seperti wudhu untuk sholat. Kemudian beliau menyiram rambut sambil memasukkan jari ke pangkal rambut hingga rata. Setelah selesai, beliau membasuh kepala sebanyak tiga kali, lalu beliau membasuh seluruh tubuh dan akhirnya membasuh kedua kaki'." (HR. Muslim)
(Dilansir dari berbagai sumber)
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN