Pasien Masih Hidup, Keluarga Rebutan Cap Jari buat Warisan

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Minggu, 11 Desember 2016 10:02
Pasien Masih Hidup, Keluarga Rebutan Cap Jari buat Warisan
Kelakuan ini membuat sang dokter muak.

Dream - Di saat kritis, tak ada yang diharapkan oleh pasien yang sakit parah, kecuali melihat orang-orang tersayang bersamanya. Dia memerlukan dukungan dari orang-orang tersayangnya di saat-saat terakhir.

Tapi, jangan salah, ada saja bagian keluarga--entah kakak atau adik--yang memanfaatkan kondisi ini untuk berebut warisan, padahal pasien belum meninggal.

Hal ini sudah dibuktikan sendiri oleh seorang dokter yang jengah melihat perilaku kerabat pasien.

Dilansir dari Ohbulan, Minggu 11 Desember 2016, kisah ini dibagikan oleh seorang dokter bernama Hana Hadzrami. Hana bercerita, ruang UGD sempat dihebohkan dengan pertengkaran di antara keluara pasien. Sayangnya, rebutannya bukan rebutan untuk menjaga pasien.

" Bukan berebut ingin menjaga, tetapi berebut uang warisan," kata dia dilansir dalam akun Facebook bernama Hana Hadrazmi.

 

1 dari 3 halaman

Berebut Minta Cap Jari

Berebut Minta Cap Jari © Dream

Hana juga menyesalkan sikap keluarga pasien yang memperebutkan untuk bisa mencairkan dana tersebut  atau malah menukarkan nama dengan berebut minta cap jari pasien. Bahkan, mereka juga tak segan meminta dokter untuk memuluskan rencana mereka. Tingkah ini yang membuat dokter tersebut kesal.

" Kami ini tidak hanya memegang amanah nyawa, malah juga pegang amanah harta pasien juga!! Dunia oh dunia!!)" kata dia.

Hana melanjutkan peristiwa itu mengingatkannya kepada seorang pasien kanker payudara. Pasien wanita yang notabene adalah seorang guru ini, sangat memperhatikan betul kankernya. Dia rutin berkonsultasi ke dokter.

 

2 dari 3 halaman

Dipaksa Berobal Alternatif

Dipaksa Berobal Alternatif © Dream

Tapi, apa selanjutnya? Sang suami memintanya untuk berhenti ke dokter dan mencoba pengobatan alternatif.

" Dia meninggal dunia beberapa bulan kemudian dalam keadaan sangat tersiksa," kata Hana.

Ada batu di balik udang. Beberapa hari setelah kematian sang istri, sang suami pun tersenyum dan pergi ke sekolah tempat istri mengajar untuk mencairkan uang pensiun istri.

" Pantas dia menghalang-halangi. Ada udang di balik batu rupanya," kata dia.

 

3 dari 3 halaman

Kadang Miskin Lebih Baik daripada Kaya

Kadang Miskin Lebih Baik daripada Kaya © Dream

Meskipun demikian, Hana mengatakan tidak semua cinta itu palsu. Dia mengatakan ada seorang suami pasien yang selalu datang membesuk sang istri ketika belahan jiwanya dirawat di rumah sakit. Setiap kali datang, lelaki itu terlihat tergesa-gesa. Ketika ditanya alasannya terburu-buru, rupanya sang pria itu meninggalkan sang anak berusia 3 tahun di rumah.

" Ditinggalkan anak itu dengan makanan secukupnya dengan tawakal penuh di dada," kata dia.

Hana mengatakan pria tersebut tidak bekerja sejak istrinya sakit. Pria tersebut tidak bisa mengharapkan keluarganya karena dia telah dibuang karena berpindah keyakinan untuk menikah dengan sang istri.

" Air mata menitik ketika mendengar ceritanya. Itulah kehidupan. Kadang-kadang orang yang kita sayangi, berebut harta kita," kata dia.

Beri Komentar