Quran Surat Abasa Ayat 1 – 17 Arab, Latin, Terjemahan Lengkap Asbabun Nuzul

Reporter : Arini Saadah
Rabu, 6 Januari 2021 12:10
Quran Surat Abasa Ayat 1 – 17 Arab, Latin, Terjemahan Lengkap Asbabun Nuzul
Surat Abasa merupakan salah satu teguran dari Allah Swt kepada Nabi Muhammad Saw karena telah mengabaikan kunjungan seorang tamu buta yang mau belajar islam.

Dream – Firman Allah Swt diturunkan melalui kitab suci. Kitab suci yang terakhir adalah Al Quran.  Kitab ini dijadikan pegangan bagi umat Islam untuk menyelesaikan persoalan hidup sehari-hari. Allah Swt menjanjikan barangsiapa yang berpegang pada Al Quran maka akan selamat dunia dan akhirat.

Salah satu firman Allah Swt tertuang dalam surat Abasa. Surat Abasa merupakan surat di dalam Al Quran urutan ke-80. Surat yang terdiri dari 42 ayat ini berada di dalam juz 30 atau juz amma. Surah Abasa diturunkan setelah surat Al Qadr di Kota Makkah, sehingga surat ini tergolong ke dalam surah Makkiyah.

Surat Abasa merupakan salah satu teguran dari Allah Swt kepada sikap Nabi Muhammad Saw karena telah mengabaikan kunjungan seorang tamu di rumah beliau Saw. 

Diriwayatkan oleh Ibnu Abbas, Tahabari mengatakan bahwa ketika itu Ibnu Ummu Maktum nama asli Abdullah sebenarnya hendak membacakan ayat Al Quran di hadapan Nabi Saw. Sikap acuh tak acuh Rasulullah terhadap Abdullah pun mendapatkan teguran dari Allah Swt.

Lebih jelasnya berikut bacaan surat Abasa lengkap dengan arab, latin, arti sekaligus asbabun nuzulnya.

1 dari 3 halaman

Asbabun Nuzul Surat Abasa

Asbabun nuzul surat Abasa telah dijelaskan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Aisyah radhiyallahu ‘anha.

Aisyah meriwayatkan bahwa Allah Swt menurunkan surah Abasa berkenaan dengan Ibnu Ummi Maktum yang kondisinya buta. Dia menemui Rasulullah Saw lalu berkata, “ Rasulullah, berilah aku bimbingan.” Saat itu Rasulullah Saw sedang menerima kunjungan para pemuka kaum musyrikin. Karena itu Rasulullah mengabaikannya dan memerintahkan yang lain. Ibnu Ummi Maktum bertanya, “ apakah menurutmu perkataanku salah?” Beliau menjawab, “ Tidak.” Kemudian turun surah ini (Abasa) sebagai teguran kepada Rasulullah. (HR. Tirmidzi dan Al Hakim).

Kemudian, hadis yang diriwayatkan oleh Barra’ radhiyallahu ‘anhu, dia berkata, “ Ketika turun ayat, ‘Tidaklah sama antara mukmin yang duduk (yang tidak turut berperang)’ dengan orang yang berjihad di jalan Allah. ‘Rasulullah Saw lalu menyuruh Zaid hingga datanglah dia membawa catatan yang ditulisnya. Ibnu Ummu Maktum lalu mengadukan kepada Rasulullah Saw halangannya karena buta serta telah lanjut usia. Lalu turunlah ayat berikut ini, ‘Tidaklah sama antara mukmin yang duduk (tidak turut dalam berperang) yang tidak mempunyai uzur.” (HR. Muslim).

2 dari 3 halaman

Bunyi Surat Abasa Ayat 1 - 17

Surat Abasa terdiri dari 42 ayat, dengan bunyi ayat yang pendek-pendek. Dilansir dari quran.kemenag.go.id, berikut bunyi surat Abasa ayat 1 -10:

Ilustrasi

Abasa watawallaa

Dia (Muhammad) berwajah masam dan berpaling.

Ilustrasi

Anjaa-ahul a’maa

Karena seorang buta telah datang kepadanya (Abdullah bin Ummi Maktum).

Ilustrasi

Wamaa yudriika la’allahuu yazzakkaa.

Dan tahukah engkau (Muhammad) barangkali dia ingin menyucikan dirinya (dari dosa).

Ilustrasi

Aw yadzdzakkaru fatan-fa’ahudzdzikroo

Atau dia (ingin) mendapatkan pengajaran, yang memberi manfaat kepadanya?

Ilustrasi

Ammaa manistaghnaa.

Adapun orang yang merasa dirinya serba cukup (pembesar-pembesar Quraisy).

Ilustrasi

Fa anta lahuu tashoddaa.

Maka engkau (Muhammad) memberi perhatian kepadanya.

Ilustrasi

Wa maa ‘alaika allaa yazzakkaa

Padahal tidak ada (cela) atasmu kalau dia tidak menyucikan diri (beriman).

Ilustrasi

Wa ammaa man jaa-aka yas’aa

Dan adapun orang yang datang kepadamu dengan bersegera (untuk mendapatkan pengajaran),

Ilustrasi

Wa huwa yakhsaa

Sedang dia takut (kepada Allah).

Ilustrasi

Fa anta ‘anhu talahhaa

Engkau (Muhammad) malah mengabaikannya.

Ilustrasi

Kallaa innahaa tadzkiroh

Sekali-kali jangan (begitu)! Sungguh, (ajaran-ajaran Allah) itu suatu peringatan,

Ilustrasi

Faman-syaa-a dzakaroh

Maka barangsiapa menghendaki, tentulah dia akan memerhatikannya.

Ilustrasi

Fii shuhufim-mukarromah

Di dalam kitab-kitab yang dimuliakan (di sisi Allah),

Ilustrasi

Marfuu’atim muthohharoh

Yang ditinggalkan (dan) disucikan.

Ilustrasi

Bi-aydii safaroh

Di tangan para utusan (malaikat),

Ilustrasi

Kiroomim-baroroh

Yang mulia lagi berbakti.

Ilustrasi

Qutilal insaanu maa akfaroh

Celakalah manusia! Alangkah kufurnya dia!

 

(Dilansir dari berbagai sumber)

3 dari 3 halaman

Beri Komentar