Saat Tamu Tua Meminta Pak Kiai Kembalikan Uangnya yang Hilang

Reporter : Eko Huda S
Selasa, 19 Desember 2017 10:15
Saat Tamu Tua Meminta Pak Kiai Kembalikan Uangnya yang Hilang
Pak tua ini mengadu kepada Kiai Munif setelah kehilangan uang. Dia meminta Pak Kiai mengembalikan uang itu.

Dream - Ini kisah hikmah. Sebuah pelajaran hidup yang disampaikan oleh Kiai Haji Munif Zuhri, Pengasuh Pesantren Girikusumo, Mranggen, Demak, Jawa Tengah.

Suatu hari, Kiai Munif kedatangan tamu, seorang lelaki tua dari Desa Kebonbatur. Saat bertamu, orang tua itu mengadu, " Mbah, saya habis kehilangan uang."

Dia berharap Kiai Munif bisa memberikan doa, amalan atau sejenisnya, agar uang yang hilang bisa segera kembali ditemukan.

Kiai Munif kemudian balik bertanya, " Lha terus maksudmu gimana?"

" Ya nganu, Mbah Kiai. Bagaimana caranya supaya uangku yang hilang tadi bisa kembali lagi."

" Wah, kamu ini. Punya uang enggak datang. Giliran hilang, mengeluh kemari," canda Kiai Munif.

" Hilangnya di mana?" Tanya cucu Kiai Haji Abdul Hadi yang juga mursyid tarekat Khalidiyah Naqsyabandiyah tersebut.

" Hilangnya di kayu-kayunan, Mbah," jawab sang tamu.

" Ah, paling kamu lupa, atau mungkin diambil cucumu."

Kiai Munif mencoba mengajak berpikir, supaya tidak cepat-cepat merasa kemalingan, disatroni orang lain, atau sejenisnya.

" Enggak tahu, Mbah. Pokoknya saya ingin uang itu kembali. Bagaimana caranya njenengan (Anda)," kata atamu itu.

" Berapa jumlahnya?" tanya Kiai Munif.

" Rp80 ribu, Mbah," jawab dia.

" Sudah, aku ganti saja gimana? Mau enggak kamu?" tawar Kiai Munif.

Tamu itu berkenan. Dia kemudian diberi uang sejumlah Rp100 ribu. Artinya Rp20 ribu lebih banyak dari uangnya yang hilang.

Setelah uang diterima, sesaat sebelum ia melewati pintu keluar, terdengar kalimat meluncur dari mulut tamu tua ini.

" Hmmmm.. Andai uangku tadi tak hilang, sekarang aku sudah punya Rp180 ribu," khayal Pak Tua.

Lantas, apa yang terjadi selanjutnya? Baca selengkapnya di tautan berikut ini.

Beri Komentar