Tes Calon Panitia Haji (Kemenag.go.id)
Dream - Kementerian Agama mengadakan tes bagi calon petugas non-kloter Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Senin 24 Mei 2016. Dari 385 peserta yang ikut dalam seleksi ini, disaring menjadi 146 untuk mendapatkan tiket sebagai petugas haji.
Salah satu peserta ujian adalah Sertu Iik Hikmawati. Anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang sehari-hari bertugas sebagai Sekretaris Komandan Jenderal Korps Pasukan Khusus (Danjen Kopassus). Dengan mengenakan seragam dinas, dia berusaha keras melibas soal-soal dalam ujian itu.
" Baru pertama kali, harus mengisi 100 soal yang sulit, tapi bisa. Niatnya mengambil kesempatan melayani jemaah," kata Iik, dikutip Dream dari laman Kemenag.go.id.
Iik mengapresiasi PPIH yang telah menggelar tes secara terbuka. Menurut dia, hal ini penting agar petugas yang terpilih memiliki kesabaran dalam melayani jemaah haji Indonesia. Apalagi, tambah dia, rata-rata jemaah Indonesia berusia 50 tahun ke atas.
Sementara, Brigadir Riswan Putra, anggota Divisi Hubungan Internasional Mabes Polri, yang juga ikut dalam tes ini mengakui soal-soal dalam ujian ini cukup sulit. Meski demikian, dia tetap mengerjakan soal-soal itu semampunya.
Pengalaman korespondensi dengan atase kepolisian di Riyad, misalnya dalam kasus pencurian dan lain sebagainya, menjadi bekal dalam tugas perlindungan dan antisipasi kejahatan jika nantinya terpilih melayani jemaah haji.
" Pengalaman yang sudah dilewati jadi bekal untuk makin mengasah jiwa pelayanan, itu saja yang ditonjolkam," ucap dia, optimis.
Menurut Riswa, seluruh Polda dari 34 provinsi mengirimkan wakil terbaiknya dalam tes ini. Jika terpilih, Riswa berjanji akan menjadi pendengar yang baik untuk mengetahui masalah-masalah jemaah dan sigap mencari solusinya.
Sementara itu, Direktur Pembinaan Haji dan Umrah, Muhajirin Yanis, mengatakan proses seleksi petugas haji dapat dipertanggungjawabkan. Karena berjalan secara transparan. Proses seleksi ini bahkan diawasi secara langsung oleh Itjen Kemenag dan Komisi Pengawas Haji Indonesia (KPHI).
" Semuanya dilibatkan dan benar-benar obyektif. Kuota yang ada nantinya akan terbagi dalam beberapa pos layanan dan harus sesuai dengan bidang tugasnya," terang Muhajirin.
Pos pelayanan, tambah Muhajirin, terdiri dari layanan umum, layanan ibadah, perlindungan jemaah, administrasi umum, Sistem Informasi Haji Terpadu (Siskohat), termasuk para jurnalis yang akan tergabung dalam tim Media Center Haji (MCH). Semua harus berorientasi ke peningkatan layanan. (Ism)
Advertisement
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya