Tersesat, Pria Ini Siap Mati dengan Mengubur Diri Sendiri

Reporter : Sandy Mahaputra
Rabu, 4 Maret 2015 11:01
Tersesat, Pria Ini Siap Mati dengan Mengubur Diri Sendiri
Ahmad sudah putus asa dan merasa pasti akan mati.

Dream - Seorang pria Saudi dari kota Al-Aqeeq yang hilang di pegunungan selama tiga hari, akhirnya ditemukan setelah ia membenamkan diri di bawah tanah seraya berpikir ia akan mati.

Dalam laporan Al-Madinah yang dikutip Saudigazette.com, Rabu 4 Maret 2015, Ahmad Al-Midais Al-Ghamdi terdampar di pegunungan tanpa makanan atau minuman. Dia mengatakan dia harus berhadapan dengan bahaya yang terus mengancam berupa serigala liar.

" Ayah dan keluarga memutuskan untuk berwisata ke lembah terkenal bernama Thurad dekat bendungan Al-Aqeeq," kata Ahmad mengawali 'petualangan' yang dialaminya.

Saat dalam perjalanan ke sana, mobil yang ditumpangi Ahmad dan orangtuanya mogok. Ahmad kemudian menghubungi saudaranya di mobil lain untuk datang membantunya. Saat itu, Ahmad minta menjaga ayah dan ibunya, sementara dia minta bantuan terdekat.

Memakai mobil, Gharmallah, saudaranya yang lain, Ahmad pergi untuk mencari bantuan. Saat akan kembali dari mencari bantuan, mobil yang dipakainya ternyata mogok juga. Beruntung, Gharmallah berhasil memperbaiki mobil Ahmad dan membawa pergi ayah dan ibunya.

" Saat akan kembali ke tempat ayah sambil berjalan kaki, aku ternyata tersesat di jalan," kata Ahmad.

Ahmad kemudian memutuskan membuat sebuah lubang di tanah sebagai tempat berlindung sekaligus kuburannya begitu dia meninggal dan tak pernah ditemukan.

" Aku menghabiskan malam pertama mendengar lolongan serigala. Keesokan harinya aku berusaha berteriak-teriak memanggil siapa saja yang mendengar."

Tersesat, Pria Ini Siap Mati dengan Mengubur Diri Sendiri

Ahmad pun berusaha bertahan hidup dan mencari jalan keluar dari lembah tersebut. Pada hari ketiga, Ahmad sudah putus asa dan merasa pasti akan mati sebelum akhirnya seorang penduduk menemukannya dan membawanya ke rumah sakit terdekat.

" Sepanjang waktu aku khawatir tentang ayah dan ibu karena telah meninggalkan mereka tanpa tahu apa yang terjadi pada mereka," kata Ahmad.

Gharmallah mengatakan dia langsung membuat laporan kehilangan begitu Ahmad tidak muncul-muncul dari mencari bantuan. " Dia meninggalkan ponselnya dan tidak kembali selama tiga hari," kata Gharmallah.

Gharmallah menambahkan keluarga juga memposting tentang hilangnya Ahmad di media sosial.

" Kami juga minta bantuan polisi dan 70 mobil yang membawa anggota keluarga untuk mencari dia. Seorang pencari jejak yang kami sewa mengatakan Ahmad telah berjalan sejauh 100 km tapi kami tetap tidak bisa menemukannya," ujar Gharmallah.

Gharmallah dan keluarga sudah pasrah seandainya kehilangan Ahmad. Tapi mereka akhirnya lega setelah seorang penduduk menemukannya dan kini berada di rumah sakit dalam keadaan sehat.

Beri Komentar