Dream - Dari Pekalongan, wanita muda ini mengitari dunia. Melbourne, London, New York, lalu Los Angeles. Bergegas dari satu kota ke ibu negeri lain, sudah lama dia menjadi " duta" busana muslimah. Sesudah sukses di London Fashion Week berbulan lalu, hari-hari ini dia bersiap meluncur ke New York Fashion Week.
Di kota yang selalu menyala itu, dia akan tampil di panggung. Bersama para model. Disiram sorot kamera. Di depan begitu banyak desainer dan para pebisnis fashion berbagai negara. Hajatan yang dihinggapi begitu banyak orang kaya dunia itu, dihelat 6 September 2014.
Dari kota, yang dalam sejarahnya dikenal sebagai pintu gerbang kaum imigran itu, dia akan terbang ke Los Angeles. Hajatan serupa menanti di situ. Bersama puluhan desainer yang mendunia, fashion besutannya akan melayang di panggung.
Dian Wahyu Utami, begitu nama wanita ini, mengusung Indonesia ke manca Negara dalam usia yang terbilang muda, 23 tahun. Menerbangkan tenun Indonesia ke panggung dunia. Rajutan tenun itulah yang membetot khayalak fashion di Melbourne tahun 2009. Juga membetot mata para perancang di London tahun 2010.
Kondang dengan nama Dian Pelangi di tanah air, busana besutannya laris manis di pasaran. Rupa-rupa rancangan. Dari hijab hari raya. Kantoran. Jalan-jalan. Hingga hijab hari bahagia para pengantin.
*****
Bisnis hijab, seperti yang ditekuni Dian Pelangi itu, sedang subur di tanah air. Berjuta pembeli. Komunitas hijab juga tumbuh subur. Beragam acara dihelat. Arisan di rumah. Berhimpun di kedai. Hingga hajatan massal di pusat perbelanjaan bintang lima.
Lihatlah yang terjadi di pusat perbelajaan Gandaria City Jakarta Selatan, 28 April 2014. Ratusan wanita cantik berduyun. Bergegas ke lantai tiga itu butuh kesabaran. Mereka betah mengular di depan lift pengangkut, yang hanya dua buah itu.
Beberapa penunggu sempat kecele. Lift yang turun ternyata terus melaju ke parkiran. Banyak muatan. Baru menghela nafas lega begitu lift dari parkiran itu melaju ke atas. Lalu berjejalan orang-orang itu masuk ke dalam.
Tiba di lantai tiga, mereka harus mengular lagi di loket pembelian tiket. Perlu merogoh kocek Rp35 ribu untuk masuk. Si sahibul hajat adalah Hijaber Community. Acara yang digelar bersebelahan dengan ruang kebaktian sebuah Gereja itu, berlangsung lancar. Juga meriah.
Hijaber Community itu beribu pengikut. Di media sosial, komunitas ini menghimpun 80 ribu orang. Tidaklah mengherankan, hajatan yang dikemas dalam Hijab Day di Gandaria City itu, dijejali ribuan orang, dari berbagai kota. Sejumlah hijaber ternama menjadi pembicara di situ. Artis ternama Zaskia Sungkar dan ikon hijab yang sudah kondang Lulu Elhasbu.
Keramaian juga terlihat di ruang pameran. Di situ puluhan stand berderet. Hiruk pikuk para pembeli ramai terlihat. “ Hanya untuk kegiatan pameran ini saja, mereka bisa menghabiskan uang Rp 700 ribu hingga Rp 1 juta,” kata Zahratul Jannah, kepada Dream pada acara itu.
Zahratul adalah seorang hijaber yang sohor sebagai Selebgram. Selebgram adalah sebutan bagi orang yang menjadi sohor lewat Instragram. Zahratul sohor di microbloging itu lantaran sering berkampanye tentang hijab. Pada acara di Gandaria City itu, dia membetot perhatian banyak hijaber.
Zahratul tampaknya benar soal jumlah uang yang dirogoh itu. Dari 120 tenant yang mengisi ruang pameran itu, tak ada yang sepi. Dan hijab ternama jadi buruan. Meski harus merogoh kocek lebih dalam. Laku keras.
Dengarlah cerita Bianca Beladina. Operation Manager Jenahara, yang menjual hijab kelas atas. Untuk pesta dan ke kantor. “ Kisaran harganya mulai Rp 300 ribu hingga Rp 1 juta,” kata Bianca. Dengan harga segitu, pembeli masih berjubel. Bisa meraup Rp 50 juta dari pameran itu.
Dengan keuntungan sebesar itu, Jenahara yakin dengan gurihnya bisnis ini. Itulah sebabnya mereka ekspansi ke berbagai Negara. Asia dan Eropa. Hijab kelas premium jadi jagoan. Sejumlah pebisnis lain juga sudah meluncur ke berbagai Negara. Menjual hijab. Dan laku. Pembeli terus berbiak.
*****
Fulus di segmen Muslim, memang sedang subur belakangan ini. Selain fashion, bisnis perbankan syariah juga sedang gembira. Data Bank Indonesia memperlihatkan asset perbankan syariah mekar di bilangan Rp 179 triliun. Itu tahun 2013. Jumlah itu merupakan 4,4 persen dari total asset perbankan nasional. Masih kecil memang dari total kue perbankan nasional.
Tapi itulah kabar gembiranya. Ruang tumbuh terbuka lebar. Cobalah lihat negeri serumpun. Malaysia. Perbankan Syariah mengusai 20 persen dari total perbankan di negeri itu. Kue sebesar negeri seberang itu sungguh berpeluang tercipta di sini. Pasar kita lebih raksasa.
Tengoklah data kita berikut ini. Tahun 2011, jumlah pemilik rekening syariah 9,8 juta. Naik jadi 13,4 juta pada akhir 2012. Tumbuh gemilang 37 persen. Di atas pertumbuhan perbankan nasional.
Gurihnya bisnis segmen Muslim ini juga terlihat di bursa saham. Semenjak BEJ meluncurkan Jakarta Islamic Index (JII), 3 Juli 2000, kapitalisasi saham syariah terus melonjak. Lihatlah hitungan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di bawah ini.
Hingga 29 Oktober 2013, kapitalisasi saham syariah Rp 2,618 triliun. Jumlah itu merupakan 58 persen dari total kapitalisasi pasar BEJ. Dan kuenya bakal kian besar, lantaran pasar juga terus bersemangat membenam uang di segmen ini.
Subur di sektor saham, mekar juga di sektor asuransi. Bacalah data dari Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI) berikut ini. Sepanjang 2103 tumbuh sekitar 30 hingga 40 persen. Dan tahun 2014, dinilai banyak pengamat sebagai puncak pertumbuhan asuransi. Tentu saja ini mengembirakan.
Kabar baik juga datang dari sektor riil. Bisnis-bisnis kreatif, seperti hijab, terus berbiak. Cobalah baca data terbaru dari Thomson Reuters, yang bekerjasama dengan Dinar Standard, meneliti bisnis riil di Negara dengan mayoritas Muslim. Di sektor riil, begitu hasil penelitian kedua lembaga itu, ada enam bisnis yang tumbuh fantastis.
Makanan halal salah satunya. Data tahun 2012 memperlihatkan bahwa pangsa pasar makanan dan minuman non alkohol menukik di bilangan US$1.088 triliun. Nilai ini setara dengan 16,6% perdagangan makanan dunia. Dan inilah pangsa makanan terbesar di bumi ini. Uang belanja di pasar Negara Muslim, ternyata jauh di atas China, Jepang, dan Amerika Serikat.
Industri fashion muslim sanggup menyedot fulus publik hingga US$ 224 miliar. Jumlah itu sama dengan 10,6 persen dari total pengeluaran masyarakat dunia untuk busana. Bisnis melancong dan media juga tumbuh subur.
Hasil penelitian itu menemukan bahwa bisnis travel meraup dana publik hingga US$137 miliar dan media melejit di bilangan US$ 151 miliar. Bisnis travel yang paling gemuk diraup dari ritual haji tahunan dan umrah.
Dari dunia kesehatan, dunia muslim yang ketat menjaga produk halal, berkibar dengan nilai US$ 70 miliar. Jumlah sebesar itu adalah 6,6 persen dari total pengeluaran dunia di sektor farmasi. Pasar segemuk itu tentu saja menggiurkan para pelaku bisnis di sektor ini.
Bisnis yang masih kecil nilainya adalah kosmetik. Tapi itu pun tetap melayang di bilangan miliar. US$ 26 miliar sepanjang 2012. Dengan meluasnya gaya hidup sehat, warga perkotaan yang terus bertambah, duit yang beredar di sektor ini diperkirakan bakal melejit.
Jadi bila ditotal, pengeluaran konsumen muslim pada sektor makanan dan gaya hidup pada 2012, mencapai US$ 1,62 triliun. Penelitian kedua lembaga itu menyebutkan bahwa dalam empat tahun ke depan, uang yang hilir mudik di sektor ini mencapai US$ 2,47 triliun.
Trend pertumbuhan sebesar itu, “ Menunjukkan potensi bisnis makanan dan gaya hidup halal dunia sangat besar,” begitu bunyi laporan State of The Global Islamic Economy. Indonesia bisa menyalip Malaysia.
*****
Tak percaya? Dengarlah Ahmad Nazim Abdul Rahman, Grup Executive Officer Pelaburan Mara, Malaysia. Indonesia, katanya, adalah pasar paling menarik bagi produk-produk syariah. “ Di sini permintaan produk syariah akan berkembang pesat,” katanya beberapa waktu lalu. Bakal melejit, sebab kata Presiden Direktur Maybank Syariah Indonesia, Norfadelizan Abdul Rahman, kekuatan pasar Indonesia jauh lebih besar dari yang dimiliki Malaysia. “ Potensi yang dimiliki Malaysia tak sehebat Indonesia,” kata Norfadelizan kepada Dream, beberapa waktu di Jakarta. Itu sebabnya, bank itu ekspansi ke Indonesia.
Begitu sampai di Indonesia, “ Sebutlah apa yang Anda mau. Banyak hal bisa dikembangkan di sini,” kata Presiden Association of Syariah Advisor in Islamic Finance Malaysia, Aznan Hasan.
Pasar yang besar di Indonesia itu juga terlihat dari survei lembaga keuangan internasional Ernest & Young. Indonesia masuk sebagai enam Negara Muslim penguasa bisnis syariah dunia. Dalam laporan terbaru, World Islamic Banking Competitivness Report 2013-2014 memperkenalkan istilah QISMUT. Yaitu Qatar, Indonesia, Saudi Arabian, Malaysia, Uni Emirat Arab dan Turki.
Enam Negara ini menguasai 78% aset perbankan syariah dunia. Sedikitnya US$ 567 miliar aset bank syariah dikuasai QISMUT. Dan khusus Indonesia, aset perbankan syariahnya bakal menembus US$ 100 miliar pada 2018.
Kue yang bakal meraksasa itu bukannya tak disadari pemerintah Indonesia. Wakil Menteri Keuangan Bambang P Brodjonegoro menegaskan bahwa para pelaku bisnis keuangan, harus terjun ke ceruk yang bakal berkembang pesat ini. Menciptakan produk-produk syariah demi memikat para pemilik dana dari kawasan Timur Tengah.
Pemerintah memang harus bergerak cepat. Mengejar ketertinggalan dari Malaysia. “ Pantaskah bangsa yang mengaku diri sebagai Bangsa Islam terbesar di dunia ini, pangsa pasar Perbankan Islamnya di bawah 5 %,” ujar Riawan, Ketua Dewan Penasihat Asosiasi Bank Syariah Indonesia kepada Dream.
Advertisement
5 Tips Memilih Sabun Wajah untuk Pria, Jangan Sampai Salah
Misi Prilly Latuconsina Lewat Komunitas Generasi Peduli Bumi
Anak SMA Perlihatkan Bekal Steak Wagyu yang Disiapkan Ibu, Netizen: MBG Auto Minder
Shopee Jagoan UMKM Naik Kelas 2025: Panggung Inspiratif Penuh Haru dan Inovasi Pelaku Usaha Lokal
Hypophrenia, Kondisi saat Seseorang Mendadak Sedih Tanpa Alasan
Belajar Ilmu Perencanaan Keuangan dengan Komunitas Cerita Uang
Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab
Anak Muda Perlu Waspada, Varises Bukan Sekadar Masalah Penampilan Menurut Indonesian Vein Center
Futuristik Abis! Penampakan Riyadh Metro di Arab Saudi yang Telan Biaya Rp364 Triliun
Misi Prilly Latuconsina Lewat Komunitas Generasi Peduli Bumi