Ilustrasi : Shutterstock
Dream - Ketika sudah yakin dengan calon pasangan hidup dan ingin meneruskan ke jenjang yang lebih serius, kamu perlu meyakinkan orangtua terlebih dulu.
Pada beberapa orangtua hal ini menjadi sulit, tapi tak sedikit juga mudah meyakinkan pihak keluarga dan berujung bahagia.
Bagi pasangan yang baru ingin menikah, biasanya bingung caranya mulai meyakinkan orangtua. Menurut Psikolog Klinis Pingkan Rumondor, hal pertama yang harus dilakukan adalah meyakinkan diri sendiri.
" Kita harus paham dan aware dulu, kalau mau cari pasangan apa yang kita butuhkan. Visi seperti apa kalau mau berkeluarga. Lalu, komunikasikan pada pasangan," ujarnya di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Kamis 5 Maret 2020.
Ketika sudah saling terbuka, merasa cocok dan yakin untuk berkeluarga, pastikan kamu tahu betul apa alasan memilih untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih serius. Kamu juga harus aware dengan apa yang tidak disetujui orangtua.
Setelah itu, mulailah berbicara pada orangtua. " Pertama, lihat dulu apa concern mereka" . Persiapkan pembicaraan dengan memerhatikan apa yang memberatkan lingkunganmu terlebih dulu.
" Dari situ, berusaha tunjukkan bahwa apa yang mereka khawatirkan tidak akan ternadi. Atau kalaupun terjadi, risikonya lebih kecil. Misalnya ada orangtua yang melarang anak menikah dengan musisi karena penghasilannya kurang, tunjukkan musisinya pekerja keras," tutur Pingkan.
Carilah waktu yang relatif santai dan ungkapkan kekhawatiran orangtua. Di beberapa situasi, menggunakan kata saya dan menceritakan perihal kurangnya dukungan terhadap hubungan juga dapat membantu.
" Dari situ akan ada diskusi, bagaimana kekhawatiran itu tidak terjadi, lalu bagaimana meyakinkannya. Tidak ada rumus isi pernyataan yang sama antar setiap keluarga" .
Pastikan pasanganmu melakukan hal yang sama pada orangtuanya agar mendapat timbal balik serupa. Hubunganmu pun akan lebih mudah direstui.
Dream - Pernikahan merupakan momen yang begitu didambakan semua orang. Lewat pernikahan, dua insan dipersatukan dalam satu ikatan rumah tangga.
Ada satu proses yang harus dijalankan sebelum pernikahan terjadi. Proses tersebut adalah lamaran, yang dalam Islam disebut dengan istilah khitbah.
Jangan bayangkan lamaran itu seperti dalam sejumlah film Barat. Si pria bersimpuh di hadapan wanita lalu mempersembahkan cincin dan berkata, 'Would you marry me?' atau 'Maukah kamu jadi istriku?'
Dikutip dari laman rumah fiqih Indonesia, dalam Islam, proses lamaran tidak demikian. Seorang pria yang ingin menikah mengajukan lamaran kepada ayah dari wanita yang akan menjadi istrinya. Ini karena ayah dari wanita tersebut merupakan wali yang nantinya menikahkan anaknya.
Memang ada sebagian pria yang menyampaikan sendiri niat khitbahnya kepada wali si wanita. Tetapi, kebanyakan praktik lamaran dijalankan melalui orangtua si pria kepada ayah di wanita.
Kemudian, prosesi lamaran belum harus diumumkan dan disunahkan dilakukan secara tertutup. Sebab, khitbah belum merupakan kepastian dari pernikahan dan masih ada kemungkinan untuk ditolak.
Lamaran juga bukan berarti mengesahkan wanita menjadi calon istri. Pihak wanita harus memberikan jawaban dulu apakah lamaran diterima atau ditolak.
Jika lamaran diterima, maka status wanita menjadi makhtubah. Wanita yang bersangkutan tidak boleh lagi menerima lamaran dari laki-laki lain, kecuali jika lamaran dibatalkan oleh salah satu pihak.
Dan ketika lamaran diterima, pasangan ini belum halal untuk berduaan.
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5
Datangi Orangtua Angkat Setelah 34 Tahun, Sempat Tak Dikenali Sampai Menangis Haru
Potret Kedekatan Enzy Storia dengan Sang Adik Casey yang Jarang Tersorot, Disebut Penyelamat Hidup
20 Kata Selamat Hari Lahir Pancasila 2023, Bangkitkan Semangat dan Sarat Motivasi
Potret Rumah Polos Tanpa Cat dan Berlantai Bata, Desainnya Sederhana Namun Interiornya Menakjubkan!
Reunian jadi Biang Kerok Kasus Perceraian di Padang Meningkat Usai Lebaran