Kebun Sayur 'High Tech' Ada di Stasiun Bawah Tanah Korea Selatan

Reporter : Mutia Nugraheni
Selasa, 31 Agustus 2021 19:48
Kebun Sayur 'High Tech' Ada di Stasiun Bawah Tanah Korea Selatan
Siapa pun bisa melihat langsung dan menyantap hasil panen.

Dream - Lahan yang luas selalu jadi andalan untuk menanam sayur yang kita santap sehari-hari. Kesuburan tanah, paparan sinar matahari dan tentunya perawatan rutin, akan sangat menentukan sayur yang dihasilkan.

Kini, ruang gelap dan 'menganggur' yang berlokasi di stasiun bawah tanah juga bisa dimanfaatkan untuk menanam bahan pangan. Metro Farm, perusahaan startup pertanian urban sejak 2019 lalu bekerja sama dengan Seoul Metro untuk mengembangkan Farm8.

Farm8

(foto: Farm8)

Area kosong stasiun bawah tanah disulap jadi kebun sayuran. Bibit tanaman dikembangbiakan di bawah cahaya lampu LED, dan didukung teknologi otomatis untuk membuat udara agar tumbuh subur.

“ Kami ingin mengubah persepsi tentang pertanian,” kata Lee Hwang-myung, manajer senior proyek Farm8, dikutip dari Atlas Obscura.

 

1 dari 7 halaman

Ia juga mengatakan ingin melihat pertanian di masa depan menjadi lebih baik. Saat ini di Seoul, siapa pun bisa melihat Farm8 dari Metro Farm atau kebun sayur bawah tanah di Sangdo Station on Line 7.

Metro Farm

(Foto: Koreabizwire)

Terdapat 30 varian tanaman organik yang dikembangkan dan tentunya aman dikonsumsi. Menurut Farm8, pertanian vertikal bawah tanah 40 kali lebih efisien daripada pertanian tradisional.

Lahan pertanian sayur ini memanfaatkan area seluas 394 meter persegi. Hasilnya berupa 30 kilogram sayuran segar setiap hari. Pengunjung yang datang juga bisa langsung menyantap hasil panen berupa sayur dan jus dari Farm8. Seru, bukan?

Laporan : Delfina Rahmadhani

2 dari 7 halaman

Cerita Sukses Kakek Berkebun di Balkon, Buahnya Bisa Tumbuh Segar

Dream – Masyarakat Singapura sebagian besar tinggal di flat atau apartemen. Sangat sulit untuk bercocok tanam, apalagi untuk memelihara pohon buah yang biasanya berukuran besar.

Seorang kakek bernama Steven Tan membuktikan kalau balkon juga bisa dimanfaatkan untuk menaman pohon buah. Tinggal di kawasan Bukit Panjang, pria berusai 66 tahun ini menanam berbagai pohon buah dan hasilnya sangat tak diduga.

Buah-buahan seperti melon, paria, jambu, apel berhasil ditanamnya dan berbuah segar di balkon. Kakek satu bahkan menjadi viral, karena pengalamannya diunggah sang putri bernama Wan Jun, di laman Facebooknya.

Steve Tan

Dikutip dari Mothership, Tan sudah menanam berbagi sayur dan buah di balkon selama bertahun-tahun. Hasil panennya cukup melimpah. Ia bercerita bahwa buah dan sayuran pertama kali ditanam di pot yang diletakkan di sepanjang koridor luar apartemen mereka.

 

3 dari 7 halaman

Tanaman hanya tumbuh sekitar satu meter, sehingga tidak mengganggu tetangga. Keluarga Tan tinggal di unit sudut yang membuat tanaman merambat dengan mudah di sepanjang jendela mereka.

Panen tomat Steven Tan

Tanaman merambat ini kemudian diikat ke tongkat, yang menurut Tan lebih ringan daripada bambu biasa dan ikatan kabel digunakan untuk mengamankannya. Dia juga memberikan jaring-jaring di bawah buah untuk mencegahnya jatuh ke tanah.

Menanamnya di luar jendela dapat memastikan tanaman bernapas dan mendapat paparan sinar matahari yang cukup. Menurut Tan, tanaman membutuhkan banyak perawatan dan kasih sayang seperti memastikannya mendapatkan cukup air dan nutrisi.

 

4 dari 7 halaman

Ia juga mengatur tanah pembibitan dan menambahkan pupuk secara teratur. Dibuat juga kolam kecil untuk mengalirkan air ke tanaman melalui pipa yang diatur menggunakan pengatur waktu. Hal ini sangat berguna untuk memastikan tanaman disiram ketika keluarga sedang bepergian.

Steve Tan

Tan berbagi bahwa hobinya ini merupakan cara untuk bersantai dari pekerjaanya di industri konstruksi. Menurutnya, memandang tanaman bisa memanjakan mata.

“ Setiap hari melihat matahari, hujan, beton, logam, saat pulang melihat ikan, air, tanaman, buah-buahan,” katanya.

Ia menambahkan tanaman yang dipeliharanya membantu menghidupkan rumahnya ketika harus tinggal di 'hutan beton' seperti Singapura.


Laporan: Elyzabeth Yulivia

5 dari 7 halaman

Nangka Dijual Rp2,5 Juta Per Buah Bikin Heboh

Dream - Buah nangka terkenal dengan rasanya yang manis dan legit. Bisa dimakan langsung atau dicampur dengan bahan makanan lain. Di Indonesia, kita bisa dengan mudah mendapatkan buah tropis ini.

Bagaimana dengan di negara Eropa seperti Swiss? Kita bisa mendapatkan nangka di negara cantik ini, tapi harganya selangit. Sebuah supermarket di Zurich, Swiss menjual buah nangka dengan harga mencapai Rp2,5 juta.

Untuk di Indonesia harga nangka per kilonya hanya berkisar Rp 20.000-Rp 50.000. Dikutip dari Mothership SG, buah nangka mahal ini tiba-tiba viral karena cerita dari seseorang asal Singapura yang tinggal di Zurich. Ia mengaku sangat terkejut saat pergi ke supermarket dan melihat harga nangka.

 

 

6 dari 7 halaman

Ingin Dibikin Camilan

Wanita bernama Tan ini mengatakan awalnya ia pergi ke supermarket yang ada di Kota Zurich untuk mencari buah nangka. Tan berencana ingin membuat camilan dan snack dari nangka untuk teman-temannya yang akan bermain ke rumahnya.

Sehatnya Nangka Bagi Tubuh, Bisa Jadi Menu Diet

Selama 11 tahun tinggal di Zurich, Swiss, ia memang belum pernah membeli nangka. Biasanya saat ia ingin buah-buah tropis ia akan pergi ke supermarket Chinese dan hanya membeli buah mangga, leci, dan kelengkeng.

 

7 dari 7 halaman

Tak Jadi Beli

Ia sangat terkejut ketika menemukan harga buah nangka di supermarket yang sangat mahal. Untuk satu buah nangka utuh seberat 9,1 kg, harga yang dibanderol hingga 181 Swiss Franc atau kurang lebih Rp2,5 juta. Dengan kisaran harga Rp286 ribu untuk per kilogramnya.

Nangka Mahal

Melihat harga nangka yang tidak wajar, Tan pun mengurungkan niatnya untuk membeli buah itu. Ia mengatakan bahwa sayang untuk mengeluarkan uang sebanyak itu hanya untuk buah nangka saja. Walaupun mahal, Tan merasa harga nangka ini merupakan hal yang wajar. Pasalnya, sangat sulit untuk menemukan buah-buahan tropis bahkan makanan dari Asia.


Laporan Afifah Cinthia Pasha/ Sumber: Liputan6.com

Beri Komentar