Kode E di Kemasan Makanan, Tanda Unsur Babi?

Reporter : Eko Huda S
Sabtu, 13 Februari 2016 09:01
Kode E di Kemasan Makanan, Tanda Unsur Babi?
Ada yang menyebut bahwa kode E itu berarti bahwa makanan itu mengandung bahan dari babi.

Dream - Dalam kemasan makanan terkadang kita menemui kode E. Banyak yang bertanya, apakah arti kode tersebut, dan saat mencari tahu melalui internet banyak informasi yang simpang siur.

Ada yang menyebut bahwa kode E itu berarti bahwa makanan itu mengandung bahan dari babi. Benarkah kode E dipastikan mengandung unsur babi?

Ternyata, kode E atau E-number menurut UK Food Standard Agency merupakan kode untuk bahan tambahan atau aditif makanan yang telah dikaji oleh Uni Eropa.

Memang, terkadang keterangan tentang komposisi bahan yang tertera pada kemasan produk pangan tertentu hanya tertulis dalam bentuk kode saja, E. Padahal dalam peraturan, untuk kepentingan perlindungan konsumen, produsen tidak dibolehkan menginformasikan bahan makanan dalam bentuk kode-E saja.

Penulisan kode E seharusnya disertai keterangan padanan nama bahannya. Supaya tidak terjadi informasi yang menyesatkan. Karena ada orang yang alergi dengan bahan pangan tertentu. Jika dimunculkan dalam bentuk kode-E saja, tidak semua orang bisa mennerjemahkan kode tersebut.

Kode E memang menunjukkan bahan makanan itu kemungkinan bersumber dari hewan, tapi tidak otomatis berasal dari babi. Harus ada sekelompok ahli yang bisa memastikan bahwa bahan-bahan tersebut apakah halal atau haram.

Berkaitan dengan aspek kehalalan, berikut arti kode E sebagaimana dikutip Dream dari laman halalmui.org: (Buka halaman berikutnya)

1 dari 4 halaman

Arti Kode E di Kemasan Makanan

Arti Kode E di Kemasan Makanan © Dream

Berkaitan dengan aspek kehalalan, berikut arti kode E sebagaimana dikutip Dream dari laman halalmui.org:

E-100 adalah curcumin merupakan ekstrak kunyit yang berfungsi sebagai pewarna (halal)

E 110 adalah sunset yellow yang merupakan pewarna terutama bagi produk-produk fermentasi yang mendapat perlakuan panas (halal)

E 120 adalah cochineal yang juga merupakan pewarna merah alami yang berasal dari sebuah serangga yang dalam keadaan bunting yang sebenarnya adalah carminic acid. Kehalalannya sangat tergantung wujudnya. Jika cair sangat tergantung pelarut yang digunakan

E 140 adalah chlorophyl adalah pewarna hijau alami yang bisa berasal dari bayam, rumput, dan tanaman lain. Proses ekstraksinya bisa menggunakan pelarut tertentu termasuk etanol. Jika cair, kehalalannya sangat ditentukan sisa pelarut etanol yang terdapat di dalam produk tersebut. Tetapi jika berbentuk bubuk, kehalalannya sangat ditentukan oleh bahan tambahan lain disamping klorofilnya.

E 141 adalah copper complexes of chlorophyl and chlorophyllins halal dengan catatan sama denan E 140

E 153 adalah carbon black yang bisa berasal tanaman atau tulang hewan (bisa saja dari hewan yang tidak halal seperti babi atau hewan sapi, kerbau, yacht yang tidak disembelih secara Islam)

E 210 adalah calcium sorbat (halal) E 213 adalah potasium benzoate (halal)

E 214 adalah calcium benzoate (halal)

E 216 adalah ethyl 4-hydroxybenzoate (halal)

E 234 adalah 2- (thyazol-4-yl) benzimidazole (halal)

E 252 adalah sodium nitrate (halal)

E 270 adalah calcium acetate (halal)

E 280 adalah propionic acid (halal)

E 325 adalah sodium lactate (syubhat, tergantung dari media fermentasi asam laktat yang digunakan)

E 326 adalah potasium laktat (sda)

E 327 calcium lactate (sda)

E 337 (potasium sodium L-(+)-tartrate atau sodium potasium tartrate (halal) ,

E 422 adalah glycerol adalah hasil samping produksi sabun, sehingga harus dipastikan sumber asam lemaknya (bisa saja hewan (mungkin saja babi) atau tanaman, atau dari propilen (halal)

E 430 adalah polioksietilen stearat

E 431 adalah polyoksietilen (40) stearate harus dipastikan sumber asam stearatnya (hewani atau tanaman)

E 432 adalah polioksietilen (20) sorbitan monolaurate (sumbernya bisa hewan atau tanaman)

E 433 polyoksietilen (20) sorbitan mono oleat

E 434 adalah polioksietilen (20) sorbitan monopalmitate

E 435 Polioksietilen (20) sorbitan monostearat

E 436 polioksietilen (20) sorbitan tristearate.

E 470 sodium, potasium dan calsium of fatty acid

E 471 mono dan digleserida

E 472 acetylated mono dan digleserida

E 473 sucrose esters of fatty acid

E 474 sucroglyceride

E 475 polyglycerol ester of fatty acid

E 476 poliglicerol poliricinoleate

E 477 propilen glikol ester of fatty acid

E 478 lactilated fatty acid esters of glycerol and propane -1,2-diol

E 481 sodium stearoyl-2-lactylate

E 482 calcium stearoyl-2-lactilate

E 483 stearyl tatrate

E 491 sorbitan monostearate

E 492 sorbitan tristearate

E 493 sorbitan monolaurate

E 494 sorbitan mono-oleate

E 495 sorbitan monopalmitae

E 570 stearic acid

E 572 magnesium stearate.Semua bahan yang ada asam lemak (fatty acid seperti oleat, stearat, palmitat) nya maka statusnya menjadi syubhat karena ada kemungkinan dari bahan yang haram (bisa dari lemak babi, bisa dari lemak hewan lain, atau lemak nabati).

E 440 amidated pectin (halal),

E 542 edible bone phosphate (berasal dari tulang hewan sehingga ada kemungkinan dari babi)

E 631 sodium 5-inosinate (syubhat, dapat dihasilkan dari ekstrak daging),

E 635 sodium 5-ribonukleotida (syubhat tergantung dari media fermentasi yang digunakan)

E 904 shellac (halal)

2 dari 4 halaman

Waspada Pisang Goreng Haram!

Waspada Pisang Goreng Haram! © Dream

Dream - Mungkin Anda akan kaget mendengar kabar bahwa pisang goreng, camilan favorit banyak orang Indonesia, ternyata bisa jadi haram.

Padahal buah pisang sendiri secara alami bersifat halal. Lantas, apa yang menyebabkan pisang goreng menjadi syubhat atau diragukan kehalalannya?

Ternyata, masalahnya terletak pada minyak yang digunakan untuk menggoreng pisang. Minyak goreng bisa jernih dan berwarna kuning keemasan tanpa bau tengik minyak mentah. Hal ini karena minyak goreng telah melalui proses penjernihan. Proses ini melibatkan karbon aktif.

Di industri makanan dan obat-obatan, karbon aktif digunakan untuk menyaring cairan serta menyerap dan menghilangkan warna, bau dan rasa yang tidak diinginkan.

Karbon aktif bisa dibuat dari bahan nabati seperti kayu dan tempurung kelapa yang diolah menjadi arang, maupun dari bahan hewani seperti tulang binatang yang diproses menjadi arang.

" Nah, kalau berasal dari tulang hewan, karbon aktif harus diteliti dulu lewat proses sertifikasi halal. Jangan sampai menggunakan tulang babi," ujar Ir Nur Wahid MSi, seperti dikutip dari situs LPPOM MUI.

Menurut Kepala Bidang Pembinaan Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetik Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) Daerah itu, tulang babi banyak dimanfaatkan sebagai karbon aktif di negara-negara Eropa.

Di sana, stok tulang babi sebagai limbah rumah pemotongan hewan melimpah. Selain itu, tempurung kelapa dan kayu juga sulit didapat.

Karena itu, tentu karbon aktif dari tulang babi jadi lebih murah. Apalagi, di negara-negara Barat umumnya tak ada pertimbangan halal-haram.

Para ulama di Komisi Fatwa (KF) MUI juga telah menetapkan fatwa, tidak boleh ada pemanfaatan babi dalam proses pengolahan produk pangan.

Karena itu, proses sertifikasi halal oleh LPPOM MUI dan penetapan fatwa halal oleh KF MUI adalah usaha memastikan bahan dan produksi pangan, obat-obatan, dan kosmetik benar-benar bebas dari unsur haram menurut syariah.

(Ism, Sumber: LPPOM MUI)

3 dari 4 halaman

Bahaya Minum Air Dingin Saat Kepedasan

Bahaya Minum Air Dingin Saat Kepedasan © Dream

Dream - Makanan pedas banyak difavoritkan orang, terutama masyarakat Indonesia. Kalau sudah kepedasan, umumnya orang akan memilih untuk mengonsumsi air putih dingin agar rasa pedas segera lenyap dari mulut.

Air dingin memang terasa dapat menghilangkan rasa pedas lebih cepat. Namun ternyata cara ini salah dan berisiko buruk bagi kesehatan.

Dilansir dari steptohealth.com, ketika makanan pedas masuk ke rongga mulut, hal ini akan menstimulasi daerah di rongga hidung dan faring. Sehingga jutsru akan membuat permukaan lidah merasakan efek semakin panas.

Namun, karena tingkat reseptor tiap orang berbeda, maka tingkat pedas yang dirasakan setiap orang pun berbeda.

Ketika mengonsumsi minuman dingin saat kepedasan, sensasi pedas memang akan cepat berkurang. Namun jangan salah, setelah itu rasa pedas akan bertambah berkali-kali lipat.

Oleh karena itu, saat merasa kepedasan Anda justru dianjurkan untuk mengonsumsi air hangat.

Hal ini disebabkan makanan pedas mengandung senyawa bernama capsaicin yang akan larut jika bertemu air hangat. Sehingga rasa pedas akan cepat hilang. (Ism) 

4 dari 4 halaman

Rahasia Pembuatan Coca-Cola Terkuak

Rahasia Pembuatan Coca-Cola Terkuak © Dream

Dream - Kini, Anda bisa membuat sendiri minuman ringan legendaris ini dengan bahan-bahan yang mudah didapat.

Sebelumnya, rahasia formula membuat Coca-Cola sangat dijaga ketat. Namun bahan-bahan rahasia pembuatnya telah diketahui publik sejak 1993.

Rahasia itu terkuak setelah Mark Pendergrast untuk pertama kalinya mempublikasikan sejarah perusahaan dalam bukunya For God, Country & Coca-Cola.

Buku ini memiliki bab lampiran mengejutkan karena Pendergrast, entah bagaimana, secara tak sengaja melihat daftar bahan khusus yang dirahasiakan perusahaan.

Saat mencari arsip sejarah Coca-Cola di Atlanta, Pendergrast menemukan sisa-sisa buku formula milik Dokter JS Pemberton yang ternyata penemu minuman Coca-Cola.

Buku itu sangat berharga bagi perusahaan dan Pendergrast tak bisa percaya dia melihat dan memegangnya.

Menurut kisah, saat sakit dan akhirnya bangkrut, Pemberton menjual perusahaan dan formula Coca-Cola kepada orang yang sekarang dikenal sebagai pendirinya, Asa Candler. Pemberton meninggal pada 1,888 dalam keadaan miskin dan kecanduan morfin.

Buku tersebut pernah dipegang oleh John Turner, ahli farmasi yang sebelumnya bekerja magang di perusahaan Pemberton. Saat Turner meninggal di kota Columbus, tempat dia bekerja, buku itu ikut terbawa.

Pada 1940, anak Turner menunjukkan halaman dari buku yang mengandung formula Coke itu kepada dewan direksi perusahaan. Seorang anggota dewan bernama Harisson Jones kemudian membujuk anak Turner untuk menyerahkan buku tersebut kepadanya. Dan sejak itu, buku formula tersebut seolah lenyap ditelan Bumi.

Hingga saat Pendergrast menduplikatnya dan menuliskan formula Coke tersebut dalam bukunya. Inilah bahan-bahan Coca-Cola yang dilihatnya:

- Kafein Sitrat 1 oz
- Ekstrak Vanilla 1 oz
- Perisa 2.5 oz
- F.E. Coco 4 oz
- Asam Sitrat 3 oz
- Lime Juice 1 quart
- Gula 30lbs
- Air 2.5 Gallons
- Caramel secukupnya

Perisa:
- Minyak Orange 80
- Minyak Lemon 120
- Minyak Nutmeg 40
- Minyak Cinnamon 40
- Minyak Coriander 20
- Minyak Neroli 40
- Alkohol 1 quart (biarkan selama 24 jam)

Semua ukuran perisa menggunakan standar US Imperial dan banyaknya diukur dengan minimal yang berarti 1 mins sama dengan 1 tetes.

Minuman asli Coca-Cola yang dibuat pada abad 19 mengandung kokain tingkat rendah yang dihasilkan oleh daun coca dalam bentuk F.E. Coco. Hanya saja, daun coca sangat sulit didapat karena harus ada izin dari pemerintah Amerika Serikat.

Untuk itu Coca-Cola mempekerjakan Stepan Company di Illinois sebagai satu-satunya perusahaan AS yang secara hukum diperbolehkan untuk mengimpor daun koka yang masih mengandung kokain ke Amerika.

Stepan Company kemudian mengeluarkan kokain dari daun coca dan menjual daunnya ke perusahaan Coca-Cola.

Meski demikian, minuman ini masih bisa dibuat meski tanpa bahan penting yang membuatnya disebut Coca-Cola.

(Sumber: Mirror.co.uk)

Beri Komentar