Makan Gorengan tapi Tetap Sehat, Begini Caranya

Reporter : Razdkanya Ramadhanty
Kamis, 28 Januari 2021 19:33
Makan Gorengan tapi Tetap Sehat, Begini Caranya
Makanan yang digorengan bukan berarti sepenuhnya salah atau tidak ada manfaatnya sama sekali bagi tubuh.

Dream - Sebagian besar dari masyarakat menyukai makanan yang digoreng. Selain rasanya yang renyah, makanan yang digoreng juga sangat mudah dibuat. Berbagai menu dengan teknik memasak ini banyak dijajakan penjual.

Meski terasa enak, masyarakat mulai banyak yang membatasi menyantap makanan gorengan. Mereka umumnya takut dengan efek samping dari santapan tersebut. 

Dokter Gizi Klinik, dr. Maya Surjadjaja, Sp.GK, M.Gizi, mengatakan kekhawatiran gorengan bisa memicu masalah bagi kesehatan tak bisa sepenuhnya disalahkan. Namun bukan berarti makanan yang digoreng sama sekali kehilangan manfaatnya.

Maya menjelaskan makanan dianggap menyehatkan dipengaruhi banyak faktor. Mulai dari bahan makanan, proses memasak maupun alat masak yang digunakan.

“ Menggoreng itu beda-beda, ada yang goreng di panci, tumis, dicemplungkan, semestinya memasak tidak melebihi suhu 100 derajat. Kenapa gorengan masih tidak mati walapun sudah teriak-teriak tidak boleh, karena mudah dan enak. Gorengan juga tekstur, aromanya beda,” kata Maya dalam Peluncuran Tepung Bumbu Serbaguna Bervitamin Terbaru Sasa, Rabu 27 Januari 2021.

Lalu bagaimana caranya tetap sehat meski ingin menggoreng makanan?

1 dari 3 halaman

Pilih Jenis Minyak dengan Bijak

Maya menambahkan minyak goreng juga memiliki kandungan zat yang baik seperti omega 3-6-9. Minyak kelapa, sawit dan zaitun juga dianggap sebagai jenis minyak yang baik untuk tubuh.

" Di dunia selalu ada pro kontra , nggak ada yang 100 persen. Tapi dalam minyak ada beberapa asam lemak, termasuk minyak kelapa yang dipanaskan 180 derajat, kualitasnya masih lumayan bagus," tambah dokter yang juga praktik di Rumah Sakit TNI Angkatan Laut Dr. Mintohardjo.

Banyak pula yang pro minyak ganola. Padahal, itu sintetik alias campuran yang melalui proses pabrikasi.

Minyak kelapa atau sawit yang terjangkau dan juga berkandungan baik justru tidak apa-apa, apalagi di masa pandemi Covid-19 seperti sekarang semakin dibutuhkan.

2 dari 3 halaman

Perhatikan Proses Memasak

Hal yang tak kalah penting diperhatikan adalah cara dan waktu memasak. Hindari minyak dipakai berulang, memasak tidak terlalu lama atau cepat mengangkat makanan. Kebiasaan itu mesti dihindari karena berpotensi menghasilkan trans fat atau lemak jenuh.

Perhatikan pula alat penggorengan, sebaiknya memilih bahan stainless biasa daripada pan atau teflon yang berpotensi membahayakan saat dipakai dengan suhu tinggi.

 

3 dari 3 halaman

Bijak Pilih Produk Perantara

Saat menggoreng, biasanya ada tambahan bahan tertentu, semisal tepung untuk mengikat makanan ataupun menjadikannya renyah.

Tepung bervitamin dapat meniadi solusi bagi yang ingin tetap menikmati gorengan dengan sehat. Pemilihan tepung bumbu terfortifikasi dapat membungkus makanan, minimal dan menggantikan vitamin yang mungkin hilang karena proses penggorengan.

Sebagai bentuk komitmen membantu pemenuhan nutrisi dan gizi bagi keluarga Indonesia melalui bahan makanan gorengan kesukaan keluarga, PT Sasa meluncurkan Sasa Tepung Bumbu bervitamin dengan inovasi Sasa Platinum Care+, dilengkapi beragam kandungan nutrisi bermanfaat untuk mendukung kelengkapan gizi keluarga Indonesia.

Albert Dinata, GM Marketing PT Sasa Inti menjelaskan Sasa Tepung Bumbu bervitamin berlabel ‘Sasa Platinum Care+’ memiliki kandungan ?zat besi, zink, vitamin B2 dan B9, serta serat pangan, untuk penuhi nutrisi dan berikan manfaat kesehatan lebih lengkap.

“ Hadirnya Sasa Tepung Bumbu bervitamin sejalan dengan visi Indonesia 2045 yang menekankan pentingnya kualitas SDM, kondisi yang berkaitan erat dengan asupan gizi setiap individu,” kata Albert.

Beri Komentar