Ilustrasi/Shutterstock
Dream - Dokter Sylvia Irawati, M.Gizi mengingatkan konsumen selalu selektif dalam memilih produk makanan untuk memenuhi kebutuhan gizinya. Kalangan produsen juga diharapkan mulai menerapkan penggunaan clean label dalam kemasan produk makanannya.
“ Ada banyak pemahaman kalori counting itu adalah hal yang sangat penting. Bahkan anak-anak pun makannya ditimbangin supaya memenuhi target nutrisi dan kalori," ungkap dr. Sylvia pada diskusi virtual ReJuve “ Protecting Your Family with Natural Nutrients from Clean Label Products” yang berlangsung pada Kamis, 25 Februari 2021.
Menurut dr. Sylvia, pertimbangan komposisi makanan adalah hal yang jauh lebih penting untuk diperhatikan. Alasannya, tidak semua komponen penyusun kalori itu baik.
“ Suatu produk yang dijelaskan dengan pantas dan jujur itu adalah hal yang bisa kita percaya bahwa itu aman dan bisa memberikan kita nutrisi yang optimal,” ungkap dr. Sylvia.
Melalui clean label, ia menegaskan bahwa konsumen dapat dengan mudah memahami soal bahan-bahan apa saja yang terkandung dalam suatu makanan.
“ Jadi, ketika kita memilih suatu produk, jangan lihat dulu nutrition factsnya. Kita lihat dulu komposisinya dibuat dari apa produk ini. Kita perlu ingat bahwa ini rekomendasinya adalah bahan alami,” ujar dr. Sylvia.
Bahan alami biasanya ditulis sebagaimana adanya, bukan perisa, ekstrak, atau konsentrat. Ketiga hal ini berbeda walau tetap ada embel-embel buah atau sayur yang mengiringinya.
(Laporan: Silmi Safriyantini)
Dream – Umumnya dalam kemasan produk makanan terdapat banyak informasi yang perlu diketahui konsumen, dari komposisi hingga tanggal kadaluarsa.
Namun, bagi sebagian orang terkadang sulit untuk memahami tanggal kaduluarsa karena terlalu banyaknya informasi yang tertera.
Alasan lain, mengapa tanggal kadaluarsa sulit dipahami, karena ada banyaknya kode lain seperti tanggal produksi dan tanggal penjualan.
Tanggal produksi biasanya dituliskan dengan kode “ mfd” atau “ mfg” disertai tanggal produksinya, dan tanggal penjualan biasanya tanggal yang ditujukan untuk pemilik toko, sebagai pemberitahuan sampai kapan produk sebaiknya dijual di toko.
Sedangkan tanggal kadaluarsa biasanya ditulis dengan didahului kalimat “ baik digunakan sebelum” atau “ exp" yang berarti expiration date.
Kode penulisan tanggal juga beragam, maka dari itu ada baiknya kamu mengetahui cara membaca tanggal.
Berikut beberapa format tanggal kadaluarsa pada umumnya, dikutip dari Sehatq, Rabu, 3 Februari 2021:
Sebagai contoh tanggal yang sering tertera, sebagai berikut:
Atau juga terkadang ditulis hanya bulan dan tahunnya saja, seperti 'baik digunakan sebelum Desember 2021 atau Des 2021'.
Kode di atas merupakan kode terbuka, sedangkan pada produk juga memungkinkan terdapat kode tertutup.
© © Shutterstock
Contoh bulan Januari-Desember ditulis dengan huruf A-L yang disertai dengan tanggal dan tahun, misalnya C112025 berarti kadaluarsanya adalah 11 Maret 2025.
Contoh lain, berdasarkan perhitungan urutan hari dalam satu tahun, misalnya tanggal 1 Januari ditulis dengan kode 001 dan 31 Desember ditulis dengan kode 365.
Penulisan kode kadaluarsa tidak memiliki cara baku dalam penulisannya, tergantung perusahaan yang memproduksi. Namun biasanya tanggal kadaluarsa akan ditulis dengan kode terbuka, sedangkan tanggal lainnya menggunakan kode tertutup.
Advertisement
4 Komunitas Jalan Kaki di Indonesia, Perjalanan Jadi Pengalaman Menyenangkan
Mau Liburan? KAI Wisata Tebar Promo HUT ke-16, Ada Diskon Bagi yang Ultah Bulan September
Si Romantis yang Gampang Luluh: 4 Zodiak Ini Paling Cepat Jatuh Cinta pada Pandangan Pertama
Lebih dari Sekadar Bermain, Permainan Tradisional Ajak Anak Latih Fokus dan Kesabaran
Halte TJ Senen Sentral yang Terbakar, Berubah Jadi Halte Jaga Jakarta
Nyaman, Tangguh, dan Stylish: Alas Kaki yang Jadi Sahabat Profesional Modern
4 Komunitas Jalan Kaki di Indonesia, Perjalanan Jadi Pengalaman Menyenangkan
Mau Liburan? KAI Wisata Tebar Promo HUT ke-16, Ada Diskon Bagi yang Ultah Bulan September
Sosok Ferry Irwandi, CEO Malaka Project yang Mau Dilaporkan Jenderal TNI ke Polisi