Telur Pada Toast. (Source: Shutterstock)
Dream - Manfaat konsumsi telur mentah dan matang masih sering diperdebatkan. Sebagian orang menganggap mengonsumsi telur mentah bisa mendapatkan manfaatnya secara maksimal.
Telur mentah juga terasa lebih lembut saat dihidangkan bersama toast atau dijadikan bahan dasar pembuatan mayonaise dan teh telur.
Perbedaan tekstur dan cara mengolah telur ternyata tidak mempengaruhi kandungan proteinnya. Dokter Nadhira Afifa mengungkapkan bahwa telur mentah dan matang memiliki kandungan protein yang sama.
Foto: Shutterstock
Kamu bisa mengonsumsi telur matang jika ingin mempermudah penyerapan protein pada tubuh. Memasak telur juga bisa menurunkan kadar avidin pada putih telur yang menghambat penyerapan vitamin B7 atau biotin.
Dilansir dari Webmd.com, biotin sendiri bermanfaat untuk mengontrol kadar gula darah, menjaga kesehatan rambut, kulit, kuku, serta janin di masa kehamilan.
Konsumsilah telur matang dengan memperhatikan kadar garam atau bahan lain yang ingin ditambahkan untuk mengoptimalkan nutrisi pada makanan.
View this post on Instagram
Dream - Hidangan telur setengah matang biasanya jadi menu favorit saat sarapan. Cukup ditaburi garam dan lada, telur pun bisa langsung disantap dan langsung bikin kenyang.
Bagi orang dewasa, makan telur setengah matang terkadang memicu masalah pencernaan. Pasalnya, telur setengah matang ini masih mengandung bakteri yang bisa menimbulkan keluhan seperti muntah diare.
Bagaimana jika diberikan pada anak balita atau bayi, amankah? Telur setengah matang tidak dianjurkan untuk berikan pada balita apalagi bayi. Dikutip dari KlikDokter.com, hal itu karena mengonsumsi telur yang belum matang dapat meningkatkan risiko terkena penyakit dari bakteri bawaan makanan yang disebut Salmonella.
Bakteri ini bisa menyerang siapa saja, tapi risikonya akan lebih besar terjangkit pada balita, lansia, atau orang yang sistem kekebalan tubuhnya rendah, seperti ibu hamil dan orang sakit.
Dalam banyak kasus, tidak diperlukan perawatan medis khusus saat terjangkit Salmonella. Gejalanya pun akan hilang dengan sendirinya dalam waktu sekitar satu minggu. Pada beberapa kasus, dibutuhkan antibiotik untuk mengurangi risiko komplikasi.
Tidak masalah jika memang ingin memberikan menu telur untuk si kecil, tapi pastikan memasaknya hingga benar-benar matang agar bakterinya mati. Panas yang digunakan saat memasak mampu membunuh bakteri sehingga aman dikonsumsi balita.
Bisa dengan diorak arik, rebus, dadar atau dicampur dengan menu lain. Berikan balita berbagai variasi olahan menu dengan cara memasak telur yang beragam, mengingat nutrisi yang terkandung di dalamnya sangat bermanfaat.
Advertisement
Komunitas InterNations Jakarta, Tempat Kumpul Para Bule di Ibu Kota
Lihat Mewahnya 8 Perhiasan Bersejarah Kerajaan Prancis yang Dicuri dari Museum Louvre
Hobi Membaca? Ini 4 Komunitas Literasi yang Bisa Kamu Ikuti
Baru Dirilis ChatGPT Atlas, Browser dengan AI yang `Satset` Banget
Bikin Syok, Makan Bakso Saat Dibelah Ternyata Ada Uang Rp1000
Potret Luna Maya dan Cinta Laura Jadi Artis Bollywood, Hits Banget!
Cara Cek Penerima Bansos BLT Oktober-November 2025 Rp900 Ribu
Komunitas InterNations Jakarta, Tempat Kumpul Para Bule di Ibu Kota
Lihat Mewahnya 8 Perhiasan Bersejarah Kerajaan Prancis yang Dicuri dari Museum Louvre
6 Sumber Penghasilan Hamish Daud Suami Raisa, Artis Sampai Bisnis