Rupiah Mulai Perkasa, Indeks Syariah Masih Terkoreksi

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Senin, 26 Maret 2018 16:57
Rupiah Mulai Perkasa, Indeks Syariah Masih Terkoreksi
Kabar baiknya, kurs rupiah terhadap dollar AS menguat.

Dream - Indeks saham syariah melemah di penutupan awal pekan terakhir Maret 2018. Kondisi ekonomi global yang tak menentu membuat pelaku pasar masih enggan melantai di bursa saham domestik. 

Masih tingginya tekan jual pemodal asing juga membuat pelaku pasar masih cemas. 

Pada penutupan perdagangan harian Bursaa Efek Indonesia (BEI), Senin, 26 Maret 2018, Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) kembali melemah 0,218 poin (0,12%) ke level 182,648.

ISSI sempat terangkat ke zona hijau meski dibuka melemah di awal perdagangan. Level tertinggi ISSI sempat menyentuh 182,994.

Indeks keping biru syariah, Jakarta Islamic Syariah (JII) melaju kurang menyenangkan di awal pekan ini. Melemah sepanjang perdagangan, indeks berisi 30 emiten unggulan syariah ini ditutup turun 2,604 poin (0,37%) ke level 703,631. 

Hingga sesi pasca penutupan perdagangan, sebanyak 54,32 juta saham syariah diperdagangkan dengan nilainya mencapai Rp3,82 triliun, turun signifikan dari penutupan akhir pekan lalu. 

Pemodal asing masih dalam posisi melepas sahamnya di pasar modal Indonesia. Nett sell asing pada saham syariah mencapai Rp437 miliar, naik dari akhir pekan lalu. 

Sebagian besar indeks sektoral melemah. Hanya empat indeks yang menguat, yaitu pertambangan sebesar 1,22 persen, industri dasar 0,89 persen, pertanian 0,51 persen, dan properti 0,27 persen.

Saham perusahaan semen pelat merah, SMGR menjadi top gainer bluechips syariah usai naik Rp200. Diikuti TPIA Rp175, PGAS Rp120, LPPF Rp100, dam EXCL Rp60.

Sebaliknya, saham UNVR terkoreksi Rp625, AKRA Rp175, ICBP Rp150, TLKM Rp70, dan ASII Rp50.

Dari pasar uang, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat 13 poin (0,09%) ke level Rp13.769 per dolar AS.

(Sah)

 

Beri Komentar