Ilustrasi (http://i.huffpost.com/)
Dream - Di Indonesia, Bank Dunia mencatat pertumbuhan kelas menengah dari nol persen pada tahun 1999 menjadi 6,5 persen pada tahun 2011 atau menjadi 130 juta jiwa. Diperkirakan juga angka tersebut bakal meningkat menjadi 141 juta pada 2030.
Meningkatnya penduduk kelas menengah atas ini memberikan potensi besar bagi pertumbuhan merek atau brand ternama di dunia. Para penduduk kelas ini kebanyakan mencari brand terkenal untuk produk fesyennya. Berikut beberapa brand ternama di dunia, seperti dikutip dari Arabian Business, Kamis, 21 Mei 2015:
1. Rumah Mode asal Perancis, Louis Vuitton (Brand Value: US$ 28,1 miliar)
2. Brand asal Amerika, Nike (Brand Value: US$ 82,6 miliar)
3. Brand asal Swedia, H&M (Brand Value: US$ 67,8 miliar)
4. Rumah Mode asal Perancis, Hermes (Brand Value: US$ 38,7 miliar)
5. Brand asal Jerman, Adidas (Brand Value: US$ 17,1 miliar)
6. Brand asal Italia, Prada (Brand Value: US$ 15,3 miliar)
7. Brand asal Italia, Gucci (Brand Value: US$ 12,4 miliar)
8. Brand asal Amerika, Ralph Lauren (Brand Value: US$ 12 miliar)
9. Brand asal Spanyol, Zara (Brand Value: US$ 9,4 miliar)
10. Brand asal Perancis Chanel (Brand Value: US$ 6,8 miliar)
Advertisement
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
75 Ucapan Hari Santri Nasional 2025 yang Penuh Makna dan Bisa Jadi Caption Media Sosial
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Clara Shinta Ungkap Rumah Tangganya di Ujung Tanduk, Akui Sulit Bertahan karena Komunikasi Buruk