(Sumber: Dailymail.co.uk)
Dream - Ketika menjadi seorang pramuniaga, seorang karyawan tak hanya mengurus barang dagangan di toko. Mereka juga harus berhadapan dengan pengunjung yang berbelanja di toko mereka.
Untuk melayani calon pembeli, para pegawai ini harus mengerahkan segala kemampuannya. Memang, pepatah konsumen adalah raja akan terus berlaku sampai kapanpun.
Tapi, sebagai manusia, para pegawai toko itu juga pasti pernah merasakan kesal terhadap tingkah laku pada pembeli. Dilansir dari Metro.co.uk, pegawai toko bisa merasa sangat jengkel manakala konsumen kerap melakukan refund. Atau pembeli meminta pelayanan khusus karena merasa kenal dengan pegawai toko.
Berikut ini adalah 10 daftar hal yang membuat pegawai toko jengkel
1. Pernyataan “ konsumen selalu benar”.
2. Mendengarkan anak kecil tantrum di toko
3. Konsumen lebih memilih marah karena toko tak dibuka daripada pegawai diizinkan masuk terlebih dahulu
4. Pembeli yang sudah menjadi pelanggan dan meminta layanan yang spesial
5. Pembeli yang datang dengan membawa barang untuk ditukar/di-refund.
6. Merapikan barang, terutama mengembalikan barang yang salah taruh ke tempat semula
7. Scanner barcode rusak
8. Berdebat dengan konsumen karena kartu pembayaran ditolak
9. Pemberitahuan “ toko akan ditutup” terdengar seperti karyawan akan pulang lebih malam
10. Pengunjung yang tiba-tiba bertanya, “ Anda bekerja di sini?” kepada pegawai toko.
Advertisement
Kemenkeu Siapkan Rp20 Triliun untuk Hapus Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan
5 Komunitas Olahraga di Decathlon Summarecon Bekasi, Yuk Gabung!
Fakta Unik di Ethiopia yang Kini Masih 2018 Meski Dunia Sudah Tahun 2025
Belajar Sejarah Nggak Lagi Boring Bareng Komunitas Jelajah
4 Cara Ampuh Hilangkan Lemak di Perut, Cobain Yuk!
Potret Luna Maya dan Cinta Laura Jadi Artis Bollywood, Hits Banget!
Cara Cek Penerima Bansos BLT Oktober-November 2025 Rp900 Ribu
Kemenkeu Siapkan Rp20 Triliun untuk Hapus Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan
5 Komunitas Olahraga di Decathlon Summarecon Bekasi, Yuk Gabung!
Fakta Unik di Ethiopia yang Kini Masih 2018 Meski Dunia Sudah Tahun 2025