Ilustrasi (Sumber: Shutterstock)
Dream - Niat puasa selalu mengiringi umat Islam yang berniat menjalankan ibadah tak makan dan minum hingga waktu Magrib tiba. Selain Ramadan, kita juga mengenal niat puasa sunnah seperti Senin-Kamis, syawal, dan Dzulhijah.
BACA JUGA : Bacaan Niat Puasa Dzulhijjah 9 Hari
Hari ini, umat Islam di seluruh dunia dianjurkan untuk menjalankan ibadah puasa Tarwiyah. Puasa ini dilakukan setiap tanggal 8 Dzulhijah. Ada pula puasa Arafah yang dijalani pada 9 Dzulhijah setiap tahunnya.
Meski hanya berupa amalan Sunnah, Rasullah sangat menganjurkan umatnya untuk berpuasa di bulan Dzulhijah ini. Keutaman puasa sunnah Tarwiyah dan Arafah sangat besar salah satunya adalah keberkahan yang terkandung didalamnya. .
Dalam Hadist Riwayat Tirmidzi, “ Rasulullah SAW berkata: Tak ada hari lain yang disukai Allah SWT untuk beribadah seperti 10 hari ini (di bulan Dzulhijjah).”
Untuk mendapatkan keberkahan tersebut, umat muslim bisa menjalankan niat puasa menjelang Idul Adha, seperti ibadah puasa berikut ini.
Salah satu puasa menjelang Idul Adha yang disunahkan untuk mendapatkan keberkahan dari Allah ialah puasa 7 hari di awal bulan Dzulhijjah. Dimulai dari tanggal 1 Dzulhijjah hingga 7 Dzulhijjah.
Dalam hadist yang disebutkan sebelumnya, puasa 7 hari ini bisa ditambah dengan 3 hari puasa lain, yaitu niat puasa Tarwiyah dan Arafah.
Puasa 7 hari di awal Dzulhijjah dianggap memiliki nilai dan sejarah tersendiri. Dilansir dari laman Zakat.co.id, hal yang menjadikan puasa 7 hari di awal Dzulhijjah dianjurkan ialah sejarah hari-hari menjelang Idul Adha yang penuh keistimewaan.
Seperti yang dicatat Ibnu Abbas, 10 hari sebelum Idhul Adha memiliki catat bersejarah dalam ajaran Islam. Hari pertama di bulan Dzulhijjah dikenal dengan hari dimaafkannya Nabi Adam oleh Allah SWT karena telah memakan buah khuldi. Hari kedua Dzulhijjah merupakan hari diselamatkannya Nabi Yunus oleh ikan Nun.
Di hari ketiga bulan Dzulhijjah merupakan hari dikabulkannya doa Nabi Zakariya untuk memiliki keturunan yaitu Yahya. Hari keempat, merupakan hari kelahiran Nabi Isa, hari kelima merupakan hari kelahiran Nabi Musa. Sedangkan hari keenam merupakan hari kemenangan para Nabi dalam berjuang menegakkan Islam. Dan, hari ketujuh Dzulhijjah merupakan hari ditutupnya pintu neraka.
Di hari-hari yang istimewa dan dimuliakan oleh Allah inilah, umat muslim sangat dianjutkan untuk memanjatkan syukur. Puasa di awal bulan Dzulhijjah sangat dianjurkan sebagai perwujudkan syukur dan jalan untuk memperoleh keberkahan dari Allah SWT.
Untuk menjalankan puasa ini, Sahabat Dream bisa memulai dengan membaca niat puasa 7 hari di awal bulan Dzulhijjah berikut ini:
Nawaitu shauma syahri dzil hijjati sunnatan lillahi ta’ala
Artinya: “ Saya niat puasa sunah bulan Dzulhijjah karena Allah Ta’ala.”
Setelah membaca niat ini di malam sebelum tanggal 1 Dzulhijjah, umat Muslim bisa memulai puasa dengan sahur di dini hari. Dan, melanjutkan ibadah puasa sunah selama tujuh hari berturut-turut tanpa putus.
Ibadah sunah ini memang tidak diwajibkan bagi seluruh umat Muslim, namun dipercaya memiliki nilai keberkahan yang lebih. Untuk lebih menyempurnakan niat puasa sunah menjelang Idul Adha, Sahabat Dream bisa melanjutkan ibadah dengan menjalankan puasa sunah berikutnya.
Setelah selesai dengan ibadah puasa sunah 7 hari di awal bulan Dzulhijjah, umat Muslim yang masih ingin memperoleh keberkahan dari Allah SWT, bisa melanjutkan dengan niat puasa Tarwiyah.
Niat puasa Tarwiyah diucapkan pada tanggal 8 Dzulhijjah, tepat setelah puasa 7 hari selesai.
Setelah selesai berbuka pada puasa di hari ke tujuh, Sahabat Dream yang ingin menjalankan puasa Tarwiyah, bisa membaca niat puasa Tarwiyah seperti berikut ini:
Artinya: “ Saya niat berpuasa sunnah tarwiyah karena Allah ta’ala.”
Setelah membaca niat puasa tersebut, Sahabat Dream bisa menjalankan sahur di dini hari selanjutnya dan menjalankan puasa Tarwiyah.
Di hari selanjutnya setelah selesai menjalankan puasa Tarwiyah, ada lagi puasa sunah Arafah yang dianjurkan bagi umat Muslim yang tidak sedang menjalankan ibadah Haji.
Puasa sunah Arafah dilakukan tepat setelah puasa Tarwiyah, yakni pada tanggal 9 Dzulhijjah.
Dalam Hadist Riwayat Muslim, disampaikan bawah Rasulullah SAW pernah bersabda, “ Puasa di Hari Arafah dapat menghapus dosa dua tahun yang telah lewat dan akan datang, dan Puasa Asyura (10 Muharram) mampu menghapuskan dosa setahun yang lalu.”
Oleh sebab itu, puasa Arafah sangat dianjurkan untuk dijalankan, dengan membaca niat puasa seperti ini,
Nawaitu shauma arafata sunnatan lillahi ta’ala
Artinya: Saya niat puasa Arafah, karena Allah ta’ala.
Niat puasa Arafah ini bisa dibaca begitu selesai menjalankan ibadah puasa Tarwiyah di hari sebelumnya.
Sumber: Sunnah Online
Advertisement
Begini Beratnya Latihan untuk Jadi Pemadam Kebakaran
Wanita Ini Dipenjara Gegara Pakai Sidik Jari Orang Meninggal Buat Perjanjian Utang
4 Glamping Super Cozy di Puncak Bogor, Instagramable Banget!
Menkeu Lapor Capaian Satu Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, Tingkat Pengangguran Turun
Cerita Darsono Setia Rawat Istrinya yang Tak Bisa Kena Cahaya Selama 32 Tahun