Penyebab Kalap Berbelanja Saat Bulan Ramadan Foto: Shutterstock
Dream - Belanja saat bulan Ramadan seolah menjadi kewajiban untuk memenuhi kebutuhan berbuka dan sahur. Tergoda untuk berbelanja barang lebih banyak biasa terjadi saat berbelanja.
Saat tergoda kamu pun bisa kalap sehingga membeli barang yang tidak diperlukan. Dilansir laman sehatq.com ternyata ada beberapa penyebab yang mendorongmu menjadi kalap dan impulsif saat berbelanja kebutuhan di bulan puasa ini.
Lalu apa saja penyebabnya? Yuk Simak ulasannya di bawah ini!
Tergiur Promo dan Diskon saat Ramadan
Promo dan diskon yang ditawarkan selama ramadan membuatmu tertarik untuk berbelanja barang walau tidak direncakan sebelumnya.
Promo atau diskon biasanya menawarkan kepraktisan dan iming-iming lebih hemat, sehingga kamu langsung membeli barang tanpa berpikir panjang terlebih dahulu. Padahal kamu belum tentu membutuhkan barang tersebut.
Euforia bulan Ramadan yang hanya datang satu tahun sekali ternyata bisa mendorongmu untuk menjadi lebih implusif ketika berbelanja. Karena hanya satu tahun sekali, kamu akan merasa perasaan senang saat berbelanja di bulan spesial ini.
Selain itu saat Ramadan biasanya kamu ingin memakan banyak sajian untuk berbuka sehingga membeli banyak cemilan menjadi wajar. Padahal kamu belum tentu dapat menghabiskan cemilan tersebut.
Sebagai Ajang Pamer
Belanja Ramadan kadang menjadi ajang untuk menampilkan diri atau pamer kepada orang lain. Membeli barang dengan impulsif dan tanpa berpikir panjang biasa terjadi ketika menemukan produk yang dapat menonjolkan identitas dirimu.
Misalnya, kamu memilih untuk membeli baju bernilai mahal agar tampak keren dimata orang lain. Keinginan belanja akan semakin besar jika barang yang dibeli merupakan barang branded.
Dream – Tak seperti tahun-tahun sebelumnya, lebaran tahun ini kamu dituntut ekstra hemat. Ada beberapa kebutuhan yang harus diprioritaskan di tengah pandemi corona.
Namun, kamu tak perlu khawatir terhadap pengeluaran yang masih tak terkontrol. Ada beberapa tips berhemat setelah Lebaran agar dompet tetap aman dan silaturahmi jalan.
Jika kamu merasa keuangan sedang tidak baik-baik saja, lebih baik tidak perlu membeli hal-hal yang tidak begitu penting.
Berikut ini tip berhemat setelah Lebaran agar dompet tetap aman dan silaturahmi jalan sebagaimana dikutip dari Cek Aja, Selasa 2 Juni 2020:
Tips berhemat setelah lebaran yang pertama adalah memeriksa dan mengatur keuangan kembali. Setelah lebaran, mungkin kondisi keuangan agak sedikit tak terkontrol, demi tetap bisa merayakan dengan suka cita.
© © Dream
Setelah itu, tekadkan diri kamu untuk memulai mengatur kembali keuangan dari awal. Misalnya, dengan mengatur uang belanja, uang untuk menabung, investasi, untuk kebutuhan pokok dan lain-lain.
Hal tersebut dilakukan agar alokasi dana bisa tersusun dengan baik. Sehingga, jika kamu membutuhkan dana, kamu bisa menggunakan dana sesuai perencanaan, dan tidak terpecah.
Di tengah pandemi Covid-19 seperti ini, penghasilan seseorang mungkin saja tidak sama seperti bulan-bulan sebelumnya, yang full tanpa potongan. Dengan adanya pemotongan gaji, beberapa kebutuhan pun mungkin tidak bisa kamu beli.
Mungkin beberapa orang memilih untuk meminjam dana ke beberapa lembaga keuangan atau bahkan ke keluarga, teman dan kerabat. Kegiatan tersebut memang sangat membantu. Perlu diingat kembali, kamu juga harus melunasi utang-utang tersebut tepat waktu.
Terlebih, hal ini juga termasuk dalam tips berhemat setelah lebaran, yang bisa membuat kondisi finansial mu kembali sehat. Jika, mendapatkan penghasilan lebih, sebaiknya kamu tutupi dulu hutangmu agar tidak menjadi masalah di kemudian hari. Setelah itu, kamu baru bisa memulai lagi mengatur keuangan untuk kebutuhan lainnya.
Ketiga, membatasi pengeluaran harian dan bulanan. Tips berhemat setelah lebaran selanjutnya adalah dengan cara membatasi pengeluaran harian dan bulanan. Jika sebelumnya bebas membeli sesuatu yang penting maupun tidak penting, kali ini kamu harus benar-benar menyaring apa saja hal-hal penting yang wajib dibeli.
© © MEN
Untuk pengeluaran harian, mungkin kamu bisa memprioritaskan membeli bahan pangan atau bahan pokok. Untuk pengeluaran bulanan, kamu bisa memprioritaskan membeli token listrik, bayar kontrakan atau cicilan rumah, pulsa handphone, hingga bensin.
Batasi pengeluaran yang tidak penting, di mana stop dulu membeli barang-barang keinginan kamu, dan belilah barang-barang yang menjadi kebutuhan kamu.
Keempat, memprioritaskan kebutuhan penting. Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, sebaiknya kamu memprioritaskan membeli barang-barang yang penting.
Misalnya makanan, bahan pokok, obat-obatan, vitamin, masker, dan alat-alat kesehatan lainnya.
Terlebih, kini memiliki tubuh yang sehat menjadi hal yang mahal. Tidak mau bukan, jika kamu mementingkan membeli baju baru, tetapi kamu kelaparan hingga sakit?
Advertisement
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
NCII, Komunitas Warga Nigeria di Indonesia
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
Cara Cek Penerima Bansos BLT Oktober-November 2025 Rp900 Ribu
Potret Luna Maya dan Cinta Laura Jadi Artis Bollywood, Hits Banget!