Bagaimana Caranya Mengelola Harta Supaya Lebih Berkah? (Foto: Shutterstock/ilustrasi)
Dream – Akhir tahun ini Indonesia masuk jurang resesi. Kondisi ini menumbuhkan rasa pesimisme dan kekhawatiran pada sebagian masyarakat tentang pendapatan yang semakin turun.
“ Dalam meraih harta, kita harus memperhatikan wealth management, yaitu bagaimana mengelola harta,” kata dosen IPB University dari Departemen Ilmu Ekonomi Syariah, Irfan Syauqi Beik, dalam Webinar “ Berkah Bersama Syariah: Strategi Rizki Melimpah dan Berkah di Tengah Wabah”, dalam keterangan tertulis yang diterima Dream, Jumat 20 November 2020.
Irfan mengatakan harta harusnya bersumber dari segala yang baik dan halal. Pemanfaatanm harga juga harus bermanfaat secara berkelanjutan. “ Selain itu, harta juga harus dialokasikan secara optimal,” kata dia.
Misalnya, lanjut Irfan, mengalokasikan harta untuk tabungan pendidikan, hari tua, atau investasi. Ada juga harta yang diwakafkan untuk keperluan umum atau dihibahkan kepada orang saat masih hidup.
“ Selain yang sudah saya sebutkan tadi, yang terpenting adalah bagaimana seseorang harus membersihkan harta mereka (wealth purification) dengan memberikan sebagian harta mereka kepada orang yang membutuhkan,” kata dia.
Irfan menyarankan untuk bisa membuat prioritas pengeluaran agar harta penuh keberkahan yang melimpah. Urutan prioritas pengeluaran adalah Charity Debt Investment Consumption (CDIC).
“ Prioritas utama adalah untuk zakat, infak, sedekah dan wakaf,” kata dia.
Prioritas selanjutnya adalah melunasi hutang. Membayar hutang bisa meringankan beban kedua belah pihak sehingga harta akan menjadi lebih berkah.
Yang ketiga, menabung untuk kebaikan masa depan. Terakhir, membelanjakan harta untuk sesuatu yang dibutuhkan.
“ Dalam kata lain, kita harus membelanjakan harta kita seperlunya (tidak mubadzir) sehingga kita tidak termasuk dalam orang yang menghamburkan harta (boros),” kata dia.
Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.
Dream – Sahabat Dream, selamat atas kelahiran anak pertama. Sungguh menyenangkan, ya, punya anak.
Sekarang kamu baru melangkahkan satu kaki di dunia yang baru. Menjadi seorang ibu. Keluarga kecilmu akan semakin ceria dengan tawa si buah hati. Tapi jangan terlena dulu ya.
Mempunyai anggota baru di tengah keluarga tentu bakal mengubah semua keadaan yang selama ini hanya dijalani bareng pasangan hidupmu. Salah satu yang harus diperhatikan adalah keuangan.
Bertambah anggota keluarga baru tentu membuat pengeluaaran rumah tangga jadi membengkak. Uang bulanan akan bertambah karena kamu harus mulai menganggarkan dana untuk membeli popok, baju, gurita, bedak, minyak bayi, dan susu bayi. Belum lagi kereta bayi dan kotak tidur bayi.
Jika tidak pintar mengelola keuangan, dompet akan “ kebakaran”.
Nah buat kamu yang baru memiliki anak atau sedang hamil, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.
Pertama, pangkas anggaran pengeluaran bulanan untuk menutup kebutuhan bayi.
Langkah pertama ini harus dilakukan, apalagi kalau ibu memutuskan untuk berhenti bekerja setelah melahirkan. Otomatis pemasukan akan berkurang. Bicarakan dengan pasangan biaya apa saja yang akan dicoret dari pengeluaran, misalnya anggaran makan di luar setiap akhir pekan.
Kedua, mulai membuat anggaran keluarga. Bukan lagi anggaran bareng sang suami saja.
Sebelum merancang anggaran ini, suami dan istri harus saling terbuka tentang keuangan. Buatlah peraturan-peraturan keuangan, misalnya tak boleh membeli barang di atas harga Rp200 ribu tanpa berdiskusi terlebih dahulu. Selanjutnya, luangkan waktu untuk berdiskusi kepada pasangan tentang anggaran keuangan.
Ketiga, atur uang sesuai dengan cara yang pas untuk Anda.
Beragam cara bisa dilakukan untuk mengelola keuangan keluarga. Setidaknya ada tiga opsi yang bisa dipilih dan diterapkan untuk keuangan keluarga setelah memiliki anak.
Pilihan pertama adalah kamu dan pasangan sepakat untuk menjaga masing-masing uang, tapi sepakat untuk membayar tagihan berdasarkan pos yang ditentukan. Misalnya suami membayar cicilan rumah dan listrik, sedangkan istri kebutuhan sehari-hari seperti sabun, beras, dan lauk-pauk.
Jika terbuka dan percaya 100 persen satu sama lain, kamu bisa memilih opsi kedua yaitu menggabungkan uang bersama suami ke rekening bersama. Rekening bersama ini digunakan untuk membayar tagihan apa pun.
Cara ketiga ini khusus untuk kamu yang tetap menjaga uang dan pengeluaran masing-masing. Kalian juga membuat rekening bersama untuk membayar segala macam tagihan.
Terakhir, kamu memberikan batasan pengeluaran untuk diri sendiri dan pasangan.
Hal keempat yang harus diperhatikan adalah Sahabat Dream bisa menghemat pengeluaran untuk kebutuhan bayi sendiri. Contohnya, membeli popok kain untuk menghemat pemakaian popok. Popok kain bisa dicuci dan digunakan kembali. Jangan sungkan untuk menggunakan barang lungsuran.
Daripada membeli barang baru, lebih baik menggunakan barang-barang bekas bayi saudara, misalnya keranjang bayi. Lumayan uangnya dihemat untuk membeli susu.
Sumber: Money Advice Service, Dream
(Sah)
Advertisement
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
NCII, Komunitas Warga Nigeria di Indonesia
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Hasil Foto Paspor Shandy Aulia Pakai Makeup Artist Dikritik, Pihak Imigrasi Beri Penjelasan
Zaskia Mecca Kritik Acara Tanya Jawab di Kajian, Seperti Membuka Aib