9 Pilot Lion Air Diduga Palsukan Dokumen, Begini Motifnya

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Rabu, 23 Mei 2018 11:40
9 Pilot Lion Air Diduga Palsukan Dokumen, Begini Motifnya
Pilot-pilot maskapai ini dilaporkan Lion Air ke Bareskrim Polri.

Dream – Sembilan pilot dan satu karyawan Lion Air diduga melakukan pemalsuan dokumen. Lion Air Group melaporkan sepuluh karyawannya ke Bareskrim Polri.

Dikutip dari Merdeka.com, 10 orang itu adalah 9 orang pilot bernama Baskara Pratama (30), Gaia Airlangga (30), Andhika Pratama Putra (24), Eggiansyah El Islamy (26), Imam Thoifur (47), A. Noval Riza M.A.H (32), Ahmad Fahmi Dien Ahmadi (31), Firman Setia Fauzi (31), Oreza Mulya Santana (35) yang merupakan pilot serta Tabroni (31) yang merupakan pekerja kontrak di sana.

" Prosesnya masih berjalan. Semua tersangka sudah dilakukan penahanan," kata Kepala Sub Direktorat I Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, Kombes Pol Daddy Hartadi.

Daddy mengatakan, motif para pelaku melakukan dugaan pemalsuan karena ingin pindah kerja ke maskapai lain dan tak mau kesulitan mengurus dokumen.

Menurutnya, Noval ditunjuk sebagai pengurus dokumen dan pilot ini meminta tolong Tabroni untuk bekerja sama untuk menyiapkan logo dan contoh surat. Akibat perbuatannya, mereka dikenakan pasal 263 KUHP berupa pemalsuan surat-surat atau dokumen.

Intinya, kata Daddy, mereka mau keluar, mengajukan pengunduran diri tapi ada beberapa persyaratan harus dipenuhi. " Misalnya kontrak kerja berarti harus ada ganti rugi. Terus administrasi yang harus diselesaikan. Mungkin mereka cari cepat sehingga memalsukan," kata Daddy.

Kata Lion Air

Sementara itu, Corporate Communication Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro, mengatakan, setiap awak pesawat yang ingin mengundurkan diri sebelum ikatan dinas selesai, wajib menyelesaikan ketentuan atau kewajibamn yang telah disepakati.

Salah satunya biaya pelatihan. Mereka yang ingin resign sebelum ikatan dinas selesai, harus membayar biaya pelatihan.

“ Jika kewajiban itu tidak diselesaikan, akan dapat merugikan perusahaan,” kata Danang, dikutip dari keterangan tertulis yang diterima Dream.

Kalau ada karyawan yang belum menyelesaikan ikatan dinas dan membayar pelatihan, tapi sudah bekerja di maskapai lain dengan menggunakan dokumen palsu, Danang berkata Lion Air Group akan melaporkannya kepada pihak yang berwajib.

“ Lion Air Group telah bekerja sama dengan pihak yang berwajib untuk melakukan penyelidikan terhadap penggunaan dokumen yang di dalamnya mengandung sistem ketidakbenaran atas suatu hal,” kata dia. (ism) 

Beri Komentar