Dream - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyatakan untuk tidak terburu-buru senang adanya deflasi pada bulan September ini. Pasalnya, hal tersebut belum tentu mengindikasikan perbaikan ekonomi.
Deflasi adalah suatu periode ketika harga-harga secara umum turun dan nilai uang bertambah. Deflasi adalah kebalikan dari inflasi.
“ Sebetulnya harus dilihat deflasinya karena apa, di satu pihak kedengaran bagus tapi sebetulnya di pihak lain pertanda bahwa permintaan juga sedang melambat di dalam ekonomi,” ujar Darmin seperti dikutip dari laman situs Sekretariat Kabinet, Kamis, 1 Oktober 2015.
Darmin mensyukuri bahwa harga pangan yang kini masih tidak stabil belum mampu menciptakan inflasi secara keseluruhan.
“ Jadi kita tidak bisa membanggakan betul itu sebagai keberhasilan tapi di pihak lain itu berita yang jelek juga tidak, jadi ada positifnya ada negatifnya,” pungkas Darmin.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin mengumumkan pada September 2015 terjadi deflasi sebesar 0,05 persen. Adapun inflasi tahun kalender mencapai 2,24 persen. Sementara itu inflasi tahun ke tahun 6,83 persen.
Advertisement
Komunitas `Hutan Itu Indonesia` Ajak Anak Muda Jatuh Cinta Lagi pada Zamrud Khatulistiwa

Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari

Raih Rekor Dunia Guinness, Robot Ini Bisa Jalan 106 Km Selama 3 Hari

Sensasi Unik Nikmati Rempeyek Yutuk Camilan Khas Pesisir Kebumen-Cilacap

5 Destinasi Wisata di Banda Neira, Kombinasi Sejarah dan Keindahan Alam Memukau
