Tahun Ini, Pemerintah Kembali Melarang Mudik Lebaran. (Foto: Shutterstock)
Dream – Staf Khusus Menteri Perhubungan, Adita Irawati, menjelaskan alasan pemerintah kembali melarang mudik tahun ini adalah masih adanya potensi penularan Covid-19 di tengah masyarakat. Terlebih aaktivitas mudik banyak dilakukan warga ibukota ke daerah yang masih menghadapi pandemi.
Dari pengalaman kegiatan mudik, aktivitas pulang kampung kebanyakan dilakukan oleh warga di kawasan Jabodetabek ke daerah-daerah seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
" Di daerah-daerah ini seperti kita tahu situasinya belum cukup baik. Jadi potensi terjadi penularan karena perpindahan orang secara masif ini akan tinggi,” kata dia dikutip dari Merdeka.com, Rabu 7 April 2021.
Kementerian Perhubungan, kata Adita, sangat peduli menekan pergerakan masayarakat seminimal mungkin. Harapan upaya menekan laju mobilitas ini bisa membuat pandemi Covid-19 bisa segera diatasi.
" Apalagi ada rencana ke depan, kalau saya dapat informasi, bahwa pemerintah akan memulai kegiatan belajar tatap muka” kata dia.
Dikhawatirkan jika angka kasus baru kembali naik, rencana pembukaan sekolah secara tatapp muka mau tidak mau terpaksa ditunda lagi. Untuk itu Kemenhub berkomitmen menyediakan transportasi yang sehat dan selamat.
“ Tapi ini harus didukung masyarakat yang tidak mendesak dan bisa ditunda jangan melakukan perjalanan,” kata dia.
" Masyarakat pun harus timbul kesadaran bahwa bergerak secara masif belum menguntungkan bagi kita semua sehingga lebih baik jangan kemana-mana dulu.”
Adita memberkan contoh libur panjang Paskah pekan lalu telah meningkatkan mobilitas masyarakat. Dari laporan PT Jasa Marga Tbk diketahui teradi pergerakan kendaraan sebanyak 350 ribu perjalanan selama libur panjang Paskah. Sementara penumpang angkutan udara naik 39,8 persen.
“ Libur Paskah itu dari kendaraan pribadi dari Jasa Marga melaporkan 350.000 kendaraan. Belum lagi yang menggunakan pesawat melonjak 39,8 persen di AP I dan AP II. Tidak signifikan, tapi terkonversi di kendaraan pribadi,” kata dia.
Berkaca dari pengalaman tersebut, lanjut Adita, libur panjang harus diakui telah mendorong mobilitas masyarakat baik yang menggunakan kendaraan umum maupun pribadi. Kondisi ini terjadi hampir di seluruh libur panjang baik selama pandemi maupun sebelum pandemi.
Pada akhirnya, kenaiakn pergerakan mobilitas masyarakat di masa libur panjang dipastikan selalu diikuti angka kenaikan kasus positif Virus Corona.
“ Ada libur panjang yang lonjakannya signifikan, ada yang tidak terlalu signifikan. Memang kemudian ada dampak kenaikan kasus,” kata dia.
Sebagai kementerian yaang mengatur mobilitas transportasi di seluruh Indonesia, Kemenhub berupaya menekan kenaikan kasus penularan Covid-19 salah satunya dengan memperketat aturan perjalanan luar kota dan antar kota.
" Kami merujuk pada surat edaran dari Satgas, yang terakhir adalah surat edaran nomor 12 ini mengatur syarat perjalanan penumpang yang bisa melalukan perjalanan antar kota atau jarak jauh,” kata dia.”
Kemenhub saat ini sedang menyusun ketentuan larangan mudik 2021, untuk mencegah penyebaran dan penularan kasus covid-19 di masyarakat. Berkaca pada pengalaman 2020, meskipun ada larangan mudik sebagian masyarakat tetap melakukan mudik.
Untuk penerapan aturan di tahun ini, Kemenhub akan memasukkan ketentuan berupa sanksi bagi pelanggar mudik 2021.
“ Jika kemudian tetap bersikeras melakukan mudik apa konsekuensinya. Konsekuensinya tadi bisa yang sifatnya mungkin tidak berbasis hukum tapi ada juga yang nantinya berupa sanksi-sanksi demikian,” kata Adita.
Namun, sejauh ini Kemenhub dan pihak terkait seperti Satgas penanganan covid-19, Kementerian dan lembaga saling berkoordinasi dalam menerapkan konsekuensi atau sanksi mudik 2021. Disamping itu, Kemenhub juga terus berupaya menyosialisasikan larangan mudik 2021 kepada masyarakat .
“ Bagaimana kemudian pengendalian ini selain juga kita tetap kan aturannya kita lakukan sosialisasinya, dibuat masyarakat juga paham mengapa harus dilarang,” kata dia.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN