Berapa Besar Dana Darurat Yang Harus Disiapkan? (Foto: Shutterstock)
Dream – Pandemi Covid-19 menciptakan kebiasaan finansial baru bagi masyarakat Indonesia khususnya dalam pengeluaran konsumsi. Masyarakat Indonesia cenderung akan lebih berhati-hati dalam membelanjakan uang pada masa pandemi.
Dikutip dari keterangan tertulis Lifepal, Selasa 6 Oktober 2020, survei dari McKinsey and Company menunjukkan 83 persen masyarakat Indonesia akan lebih berhati-hati saat mengeluarkan uang di era pandemi ini. Ini sejalan dengan menurunnya aktivitas konsumsi pada masa pandemi yang berdampak kepada pertumbuhan domestik bruto.
Sebanyak 62 persen responden setuju bahwa ketidakpastian ekonomi cukup mengganggu keputusannya untuk belanja. Yang cukup mengkhawatirkan adalah 55 persen responden merasa bahwa pekerjaannya menjadi kurang aman, sementara itu 59 persen lainnya merasa bahwa penghasilannya mengalami penurunan.
Survei McKinsey mengindikasikan adanya masalah yang cukup besar dan mengancam keamanan finansial individu atau sebuah keluarga. Masalah yang dimaksud adalah risiko hilangnya pendapatan di tengah pandemi.
Selain memiliki asuransi jiwa maupun kesehatan, salah satu cara untuk memitigasi risiko ini adalah dengan menyediakan dana darurat. Dana darurat tentu akan sangat berguna untuk mengcover pengeluaran bulanan saat tak lagi menerima pemasukan.
Lalu, berapa besar kebutuhan dana darurat kita?
Dalam perencanaan keuangan, dana darurat dikenal dengan rasio likuiditas (basic liquidity ratio). Untuk mengetahui seberapa besar rasio likuiditas, kita bisa menggunakan rumus (Total Aset Lancar : Pengeluaran Bulanan).
Nilai minimum dari rasio likuiditas adalah, 3 hingga 6. Hal itu menandakan bahwa kita mampu bertahan hidup tanpa adanya pendapatan bulanan hingga 3 atau 6 bulan ke depan. Tapi, besaran kebutuhan dana darurat tak bisa dipukul rata.
a. Lajang Tanpa Tanggungan
Seorang lajang tanpa tanggungan tentu memiliki beban finansial yang cukup ringan. Selain itu, mereka pun memiliki fleksibilitas yang tinggi dalam manajemen keuangan.
Oleh karena itu, menyediakan dana darurat yang setara dengan 3 kali pengeluaran bulanan pun masih diperkenankan.
b. Lajang dengan Tanggungan
Tak sedikit Sahabat Dream yang masih single, tapi harus membiayai kebutuhan hidup orang tua dan anggota keluarga lainnya. Tentu saja besar dana darurat yang dibutuhkan pun lebih banyak daripada yang single tanpa tanggungan. Menyediakan dana darurat sebesar 6 kali pengeluaran bulanan tentu bisa menjadi opsi yang baik.
c. Sudah Berkeluarga
Mereka yang sudah berkeluarga tentu memiliki pengeluaran yang lebih besar ketimbang lajang. Oleh karena itu, ketersediaan dana darurat untuk seorang dengan status ini adalah 6-12 kali pengeluaran bulanan. Semakin banyak tanggungan tentu semakin banyak pula dana darurat yang harus dipersiapkan.
d. Memiliki Pekerjaan yang Tinggi Risiko
Semakin tinggi risiko pekerjaan, kamu akan membutuhkan dana darurat yang lebih besar. Risiko ini ditujukan kepada pekerjaan yang tidak memiliki penghasilan tetap per bulan.
Sebut saja seperti pemilik usaha, atlet, atau para pekerja freelance. Dana darurat yang mereka harus sediakan bahkan bisa di atas 12 bulan pengeluaran jika mereka juga memiliki tanggungan.
Advertisement
9 Kalimat Pengganti “Tidak Apa-Apa” yang Lebih Hangat dan Empatik Saat Menenangkan Orang Lain
PT Taisho Luncurkan Counterpain Medicated Plaster, Inovasi Baru untuk Atasi Nyeri Otot dan Sendi
Hasil Foto Paspor Shandy Aulia Pakai Makeup Artist Dikritik, Pihak Imigrasi Beri Penjelasan
Zaskia Mecca Kritik Acara Tanya Jawab di Kajian, Seperti Membuka Aib
Pertumbuhan Ekonomi RI Capai 5 Persen, Prabowo: Masih Tinggi Dibandingkan Seluruh Dunia