Aset Bank Syariah di Kancah Dunia Makin Tambun

Reporter : Syahid Latif
Senin, 30 Maret 2015 17:02
Aset Bank Syariah di Kancah Dunia Makin Tambun
Indonesia termasuk salah satu dari enam negara pusat pertumbuhan ekonomi syariah dunia.

Dream - Aset bank syariah di di enam negara masa depan Islami dunia diperkirakan mencapai US$ 1,8 triliun dari total perbankan dunia pada 2019.

Enam negara masa depan keuangan syariah tersebut adalah Qatar, Indonesia, Saudi Arabia, Malaysia, Uni Emirat Arab, dan Turki. Keenam negara ini terkenal dengan sebutan QISMUT.

Mengutip laporan Ernst & Young (EY) World Islamic Banking seperti dikutip Zawya, Senin, 30 Maret 2015, aset bank syariah di negara QISMUT bakal mencapai US$ 735 miliar pada akhir 2014.

Nilai tersebut setara 82 persen dari total bank partisipan di seluruh dunia. Bank syariah kerap disebut sebagai bentuk dari bank partisipasi.

Tingginya pertumbuhan bank syariah bisa terlihat dari kinerja di pusat ekonomi syariah, Malaysia. Di negeri Jiran ini, bank syariah tumbuh hampir dua kali lipat dibandingkan bank konvensional.

Khusus di Indonesia, bank syariah saat ini tumbuh dalam kecepatan supernormal. Sementara aset bank syariah di Turki tengah membangun 15 persen pangsa pasarnya hingga 2023.

" Bank syariah di UEA, atau dikenal bank partisipan, tengah menuju pertumbuhan pendapatan setelah transformasi dari bisnis domestik," kata Global Islamic Finance Leader dari EY, Ashar Nazim.

EY selama ini diketahi memantau sentimen nasabah bank syariah yang beroperasi di sembilan pasar utama. Hasilnya, para nasabah memberikan respon berbeda dalam hal kepuasan layanan di setiap cabang bank, online banking, dan phone banking.

Hasil studi sentimen nasabah di media sosial ini mengungkapkan adanya pertumbuhan yang membaik dari produk dan layanan bank syariah.

Dua hal ini telah lama menempati posisi terbawah kepuasan nasabah bank syariah.

" Bank harus menantang kemampuan kanal bisnisnya dan mendorong lebih keras pada produk dan layanan yang lebih beragam," katanya.

Beri Komentar