Kota Jakarta (Foto: Shutterstock.com)
Dream - Ekonom Senior dari Universitas Indonesia sekaligus mantan menteri keuangan, Muhamad Chatib Basri, memberikan gambaran kondisi Indonesia jika menjadi salah satu negara yang terdampak resesi 2023.
Chatib menjelaskan penyebab utama resesi global yang diperkirakan terjadi di dunia pada 2023 diakibatkan kenaikan suku bunga di Amerika Serikat (AS) yang baru diberlakukan belakangan ini. Kebijakan itu membuat ekonomi Negeri Paman Sam melambat dan secara langsung memperlambat laju perekonomian secara global.
Menurut Chatib, resesi 2023 yang dipicu kebijakan AS itu berpotensi berdampak terhadap perekonomian Indonesia salah satu terhadap harga komoditas dan energi.
“ Ketika Amerika Serikat mengalami resesi, tentu ini akan berpengaruh terhadap perekonomian di negara lain, termasuk ekonomi Indonesia juga akan mengalami perlambatan,” kata Chatib dalam Hana Bank Economi Outlook 2023 di Jakarta, dikutip dari keterangan tertulis, Jumat, 28 Oktober 2022.
Dampak lain dari resesi ekonomi 2023 adalah dua sisi akan yang berpengaruh pada perekonomian Indonesia yakni jalur perdagangan dan keuangan.
Dari sisi jalur perdagangan, resesi global akan mengakibatkan melambatnya ekspor Indonesia. Namun, dampak ini relatif minim karena kontribusi kinerja ekspor terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia kecil.
Dibandingkan dengan negara lain seperti Singapura, Korea Selatan, Malaysia, atau negara-negara, kontribusi produk berorientasi ekspor INdonesia relatif kecil yakni sekitar 25 persen.
Di samping itu, krisis geopolitik yang terjadi yaitu Perang Rusia-Ukraina, masih membuat harga batu bara relatif tinggi. Maka, Indonesia semakin tertolong karena dampak jalur perdagangan terhadap ekonomi negara relatif terbatas.
Sementara dari sisi keuangan, Chatib melihat adanya tekanan terhadap mata uang Rupiah akibat menguatnya mata uang Dollar Amerika Serikat. Menguatnya mata uang Dollar dipicu pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat relatif membaik dibandingkan Eropa serta kenaikan bunga yang dilakukan oleh bank sentral The Fed.
Tekanan terhadap mata uang rupiah itu berpotensi berdampak pada perekonomian Indonesia melalui balance sheet effect seperti firms, profit repatriation, dan kenaikan suku bunga.
“ Apakah Indonesia akan masuk dalam resesi? Cara terbaik untuk tidak terdampak pada global adalah untuk tidak terintegrasi pada global. Karena itu, dampak dari perlambatan ekonomi global tergantung seberapa terbuka ekonomi Indonesia,” jelasnya.
Advertisement
Raih Rekor Dunia Guinness, Robot Ini Bisa Jalan 106 Km Selama 3 Hari

Sensasi Unik Nikmati Rempeyek Yutuk Camilan Khas Pesisir Kebumen-Cilacap

5 Destinasi Wisata di Banda Neira, Kombinasi Sejarah dan Keindahan Alam Memukau

Habib Husein Jafar Bagikan Momen Saat Jenguk Onad di Panti Rehabilitasi

Perdana, Kate Middleton Kenakan Tiara Bersejarah Berhias 2.600 Berlian


Toyota Rehabilitasi Toilet di Desa Wisata Sasak Ende, Cara Bangunnya Seperti Menyusun Lego

Mahasiswa UNS Korban Bencana Sumatera Bakal Dapat Keringanan UKT

Makin Sat Set! Naik LRT Jakarta Kini Bisa Bayar Pakai QRIS Tap

Akses Ancol Ditutup karena Banjir Rob Masuki Puncak, Warga Jakarta Utara Diminta Waspada

Raih Rekor Dunia Guinness, Robot Ini Bisa Jalan 106 Km Selama 3 Hari

Sensasi Unik Nikmati Rempeyek Yutuk Camilan Khas Pesisir Kebumen-Cilacap

5 Destinasi Wisata di Banda Neira, Kombinasi Sejarah dan Keindahan Alam Memukau