Kuota Internet Gratis Tetap Diberikan di 2021 Meski Sudah Sekolah Tatap Muka

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Rabu, 25 Agustus 2021 14:35
Kuota Internet Gratis Tetap Diberikan di 2021 Meski Sudah Sekolah Tatap Muka
Program kuota internet gratis dari pemerintah akan tetap berlangsung sampai Desember 2021.

Dream – Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Makariem memastikan program kuota internet untuk pelajar dan mahasiswa akan tetap disalurkan meski proses belajar tatap muka mulai didorong. Tak hanya siswa, program ini juga menyasar pada tenaga pendidik.

Menurut Nadiem, keputusan tetap memberikan alokasi kuota internet sebagai bagian dari proses transisi dari proses belajar mengajak online ke Pembelajaran Tatap Muka (PTM).  

“ Bantuan kuota ini masih relevan pada masa transisi,” kata Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Makarim, dalam rapat kerja dengan Komisi X, dikutip dari Youtube DPR RI.

Nadiem mengatakan, selama masa transisi dari belajar daring ke PTM, bantuan kuota internet bisa meringankan beban orang tua untuk anaknya yang mengikuti sekolah secara online. Apalagi masa transisi PTM ini hanya akan diikui oleh 50 persen peserta didik. 

“ Orang tua yang punya lima anak akan terpukul luar biasa untuk kuota (yang digunakan anaknya) untuk sekolah,” kata dia.

1 dari 5 halaman

Rincian Kuota Internet Gratis untuk Pelajar, Guru, dan Dosen

Untuk bantuan kuota internet ini, pemerintah menganggarkan alokasi dana Rp2,3 triliun untuk dibagikan kepada sebanyak total 26,8 juta siswa, mahasiswa, guru, dan dosen.

Nantinya anak didik di kelas Pendidikan Anak Usia (PUAD) akan mendapatkan alokasi kuota internet gratis sebesar 7 GB per bulan. Sementara murid sekolah dasar dan sekolah menengah diberikan jatah kuota internet 10 GB per bulan. 

Alokasi lebih besar diberikan kepada tenaga pendidik SD dan sekolah menengah yang mendapatkan kuota internet sebesar 12 GB per bulan.

Untuk kalangan mahasiswa dan dosen di perguruan tinggi, kuota internet yang diberikan secara gratis oleh pemerintah sebanyak 15 GB per bulan

2 dari 5 halaman

Bisa Googling, Tapi Nggak Bisa untuk Main Game dan Nonton

Nadiem mengatakan kuota internet ini merupakan jenis kuota umum dan bisa digunakan untuk keperluan yang fleksibel. Misalnya, kuota itu bisa digunakan untuk Googling sehingga bisa mempermudah riset.

“ Alhamdulillah juga kouta internetnya umum,” kata dia.

Nadiem menekankan, meskipun fleksibel, penggunaan kuota ini juga dibatasi. Para penerima subsidi tidak bisa menggunakan kuota itu untuk mengakses aplikasi yang tidak berhubungan dengan pendidikan, seperti main game online dan menonton film.

“ Bisa digunakan secara fleksibel, kecuali apliksi yang nggak ada urusannya dengan pendidikan. Nggak ada nonton film atau main game atau konten yang nggak baik,” kata dia.

3 dari 5 halaman

Nadiem Tambah Rp2,3 Triliun Lanjutkan Bantuan Kuota Internet untuk Pendidikan

Dream - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim, menambah anggaran Rp2,3 triliun untuk bantuan Covid-19 di sektor pendidikan. Bantuan ini diwujudkan dalam bentuk data internet.

" Untuk memastikan pendidikan berkualitas dapat terus terlaksana di masa pandemi ini, Kemendikbudristek akan menyalurkan tambahan Rp2,3 triliun untuk lanjutan bantuan kuota data internet bagi 26,8 juta siswa, mahasiswa, guru, dan dosen pada bulan September, Oktober, dan November 2021," ujar Nadiem.

 

 

 

Lanjutan program bantuan kuota data akan diterima peserta didik PAUD sebesar 7 GB per bulan, jenjang pendidikan dasar dan menengah sebesar 10 GB per bulan. Untuk pendidik PAUD dan jenjang dasar hingga menengah mendapatkan kuota 12 GB per bulan, sedangkan mahasiswa dan dosen akan menerima kuota sebesar 15 GB per bulan.

Bantuan yang diberikan merupakan kuota umum yang dapat digunakan untuk mengakses seluruh laman dan aplikasi yang tidak diblokir Kementerian Komunikasi dan Informatika. Juga yang tercantum pada situs resmi bantuan kuota data internet Kemendikbudristek di https://kuota-belajar.kemdikbud.go.id.

4 dari 5 halaman

Satuan Pendidikan Diminta Mutakhirkan Data Penerima

Untuk penyalurannya, Nadiem meminta satuan pendidikan sesegera mungkin melakukan pemutakhiran data siswa, mahasiswa, guru, dan dosen. Termasuk pula nomor ponsel pada sistem data pendidikan dan pangkalan data pendidikan tinggi.

Kemudian, mengunggah Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak pada laman http://vervalponsel.data.kemdikbud.go.id untuk PAUD, jenjang pendidikan dasar dan menengah atau http://kuotadikti.kemdikbud.go.id untuk jenjang pendidikan tinggi.

" Mohon diupayakan tuntas selambat-lambatnya tanggal 31 Agustus 2021," kata Nadiem.

Bantuan ini akan disalurkan pada 11-15 September, 11-15 Oktober, dan 11-15 November 2021. Masa berlaku paket yaitu 30 hari sejak diterima.

5 dari 5 halaman

Lanjutan Bantuan UKT

Selain itu, Nadiem juga memberikan bantuan lanjutan Uang Kuliah Tunggal. Untuk bantuan ini, dana yang dialokasikan sebesar Rp745 miliar bagi mahasiswa terdampak Covid-19.

Besaran dana yang diterima tiap mahasiswa yaitu Rp2,4 juta per orang. Jika UKT lebih besar, kekurangannya diserahkan kepada pengelola perguruan tinggi.

" Bantuan UKT menyasar kepada mahasiswa yang aktif kuliah, bukan penerima KIP Kuliah atau Bidikmisi, serta kondisi keuangannya memerlukan bantuan UKT pada semester ganjil 2021," kata Nadiem.

Bagi mahasiswa yang memerlukan bantuan UKT, dapat mendaftarkan diri ke pimpinan perguruan tinggi. Pimpinan perguruan tinggi akan mengajukan sebagai penerima bantuan ke Kemendikbudristek.

Nantinya, bantuan UKT akan disalurkan Kemendikbudristek langsung ke perguruan tinggi masing-masing, dikutip dari Kemdikbud.go.id.

Beri Komentar