Beli Rumah di Bogor Lebih Untung Dibanding Bekasi & Depok?

Reporter : Syahid Latif
Kamis, 19 Mei 2016 13:14
Beli Rumah di Bogor Lebih Untung Dibanding Bekasi & Depok?
Harga rumah di Bogor di awal tahun justru naik disaat banyak kota mengalami penurunan.

Dream - Anda yang memilih bogor sebagai tempat tinggal tak salah langkah. Harga rumah di kota hujan ini menjadi satu-satunya yang mengalami kenaikan dibandingkan kota lain di Jabodetabek.

Laporan Indonesia Properti Watch (IPW) mencatat, penjualan kuartal I-2016 di wilayahan bogor mengalami kenaikan sebesar 11,8 persen. Bahkan untuk segmen menengah, kenaikannya mencapai 70,3 persen.

IPW memperkirakan kenaikan ini tak lepas dari rencana pembangunan jalur LRT yang menghubungkan wilayah Cibubur dan Cawang. Bahkan dampak pembangunan ini mulai terasa di wilayah lain termasuk jalur Cimanggis.

Kondisi yang dialami Bogor berbanding terbalik dengan Bekasi. Penjualan rumah di kota ini, secara nilai mengalami penurunan 6,2 persen selama tiga bulan pertama 2016.

Padahal di akhir 2015, penjualan rumah di Bekas justru mengalami kenaikan cukup tinggi. " Namun demikian penurunan ini relatif tidak menggambarkan kondisi tren pasar yang menurun di Bekasi," kata pengamat dari IPW, Ali Tranghanda dikutip dari situsnya, Kamis, 19 Mei 2016.

Di daerah Depok, Ali mencatat adanya kenaikan kenaikan harga rumah meski tingkat penjualan masih dirasakan menurun. Dengan rencana beberapa ruas tol yang masih belum selesai, membuat pertumbuhan harga tanah di Depok masih harus menunggu waktu.

Beberapa pengembang juga telah mulai serius menggarap wilayah Depok karena prospeknya yang cukup baik khususnya dengan rencana infrastuktur yang ada, khususnya wilayah Sawangan dan Cimanggis.

Khusus untuk wilayah Cimanggis, IPW memprediksi akan mulai menunjukkan pergerakan sejalan dengan banyaknya rencana pembangunan di wilayah ini. Termasuk pembangunan apartemen yang dapat mendongrak harga tanah. Beberapa pengembang telah mulai serius menggarap wilayah Depok karena prospeknya yang cukup baik khususnya dengan rencana infrastuktur yang ada.

Berdasarkan riset yang dilakukan terhadap proyek-proyek perumahan di wilayah studi Jabodebek-Banten, diperlihatkan nilai penjualan di triwulan I/2016 mengalami penurunan sebesar -23,1% (qtq) dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 55,75% (qtq) menjadi sebesar Rp 1.247.040.823.235 bahkan nilai ini masih lebih rendah -54,09% (yoy) dibandingkan triwulan yang sama tahun sebelumnya.

Beri Komentar