Jokowi-JK Dan SBY (sumber: Bareksa.com)
Dream - Berbagai parameter utama ekonomi merosot di awal masa pemerintahan Jokowi-JK. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pun ambrol empat hari berturut-turut, sejak Senin lalu 27 April 2015. Total penurunan mencapai 6,4 persen. Benarkah kinerja ekonomi pemerintahan ini lebih buruk dari rezim SBY yang digantikannya? Analis Bareksa mencoba menelusurinya.
Setelah Jokowi-JK terpilih, sejumlah indikator konsumsi memang menunjukkan laju permintaan yang melemah. Sepanjang Januari-Maret 2015, volume penjualan sepeda motor melorot 19 persen dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya; menurut data asosiasi. Begitu pula dengan mobil dan semen, yang masing-masing anjlok 14 persen dan 3 persen.
Sementara itu, saat SBY memulai pemerintahannya, pada kuartal pertama 2005 daya beli masyarakat justru sedang menanjak naik. Tingkat konsumsi domestik baru jebol di kuartal pertama 2006 setelah SBY menaikkan harga BBM bersubsidi dua kali berturut-turut, yakni pada 1 Maret 2005 dan 1 Oktober 2005. Pada Januari-Maret 2006, volume penjualan sepeda motor dan semen anjlok 24 persen dan 4 persen dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya. Bahkan, ketika itu penjualan mobil ambrol sampai 45 persen.
Mau tahu lebih dalam? Klik di sini
Sumber: Bareksa.com
Advertisement
Komunitas InterNations Jakarta, Tempat Kumpul Para Bule di Ibu Kota

Lihat Mewahnya 8 Perhiasan Bersejarah Kerajaan Prancis yang Dicuri dari Museum Louvre

Hobi Membaca? Ini 4 Komunitas Literasi yang Bisa Kamu Ikuti

Baru Dirilis ChatGPT Atlas, Browser dengan AI yang `Satset` Banget

Bikin Syok, Makan Bakso Saat Dibelah Ternyata Ada Uang Rp1000



Potret Luna Maya dan Cinta Laura Jadi Artis Bollywood, Hits Banget!

Cara Cek Penerima Bansos BLT Oktober-November 2025 Rp900 Ribu


Komunitas InterNations Jakarta, Tempat Kumpul Para Bule di Ibu Kota

Lihat Mewahnya 8 Perhiasan Bersejarah Kerajaan Prancis yang Dicuri dari Museum Louvre

6 Sumber Penghasilan Hamish Daud Suami Raisa, Artis Sampai Bisnis