Dream - Uang tak bisa membelikanmu kebahagiaan, tapi bisa memperpanjang hidupmu. Pernyataan ini memicu perdebatan di kalangan ilmuwan.
Dilansir dari Metro, Kamis 14 April 2016, kajian dari Stanford University menunjukkan kalangan orang kaya yang masuk golongan 1 persen bisa menikmati hidup lebih lama 15 tahun.
Yang cukup mengejutkan, profesor ekonomi, Raj Chetty, menyebutkan lamanya harapan hidup tidak selalu berkaitan dengan akses kesehatan yang lebih baik.
" Perawatan kesehatan itu penting, tapi tidak sepenting kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan," kata Chetty.
Inilah temuan kedua yang disimpulkan Chetty. Dari hasil kajian diperoleh kesimpulan jika kondisi lingkungan tempat tinggal ikut mempengaruhi angka harapan hidup. Merujuk contoh penduduk Paman Sam, masyarakat berpenghasilan rendah yang hidup di New York dan San Fransico hidup lebih lama hidup daripada yang tinggal di Detroit atau Tulsa.
Kok bisa?
Meski tak ada jawaban pasti, sebuah teori sering dipakai dengan penjelasan bahwa kota-kota besar umumnya mempunyai kebijakan yang berpengaruh seperti bola salju pada masyarakat lapisan bawah. Kebijakan ini umumnya menyangkut perbaikan kesehatan publik.
Sebagai contoh, kota besar umumnya memiliki kebijakan larangan merokok di tempat publik, atau persyaratan ketat kandungan makanan sehat.
" Ketidakseimbangan dalam angka harapan hidup di sejumlah kota lebih mudah dijelaskan lewat perilaku penduduk dibandingkan akses pada fasiliitas kesehatan," kata Chetty.
Advertisement
Perlindungan Rambut Maksimal yang Ringan dan Praktis Lewat Ellips Hair Serum Ultra Treatment

Temukan Pengalaman Liburan Akhir Tahun yang Hangat di Archipelago Hotels

Kolaborasi Strategis KEC dan Archipelago Hadirkan Perusahaan Manajemen Hotel Baru di Madinah

Komunitas `Hutan Itu Indonesia` Ajak Anak Muda Jatuh Cinta Lagi pada Zamrud Khatulistiwa

Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari
