IHSG Masih Cetak Rekor, Indeks Syariah Mulai Menyerah

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Senin, 22 Januari 2018 16:52
IHSG Masih Cetak Rekor, Indeks Syariah Mulai Menyerah
Sektor pertambangan dan pertanian tak kuat mengangkat indeks syariah.

Dream - Indeks saham syariah Bursa Efek Indonesia (BEI) gagal mempertahankan laju positifnya di pembukaan perdagangan pekan ketiga Januari 2018. Meski Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sukses mencetak rekor baru, dua indeks syariah justru melemah jelang penutupan perdagangan.

Aksi jual investor di menit-menit akhir perdagangan membuyarkan laju Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) dan Jakarta Islamic Index (JII) yang sempat keluar dari tekanan jual.

Pada penutupan perdagangan harian BEI, Jakarta, Senin, 22 Januari 2018, indeks ISSI turun tipis 0,22 poin (0,01%) ke level 193,172. Indeks acuan saham syariah ini memerah di level 193,131 ketika perdagangan baru dimulai.

Di tengah perdagangan, ISSI sempat melawan tekanan jual dan bergerak ke zona hijau dengan level tertinggi di 194,034. Laju penguatan bahkan sempat tertahan hingga jelang penutupan. Namun munculnya aksi jual besar-besar di menit akhir perdagangan, menyeret ISSI kembali masuk zona merah. 

Indeks keping biru syariah, Jakarta Islamic Index (JII) juga ikut terkoreksi 0,129 poin (0,02%) ke level 768,383. Dengan 18 emiten ditutup melemah, memang daya dorong JII sulit untuk bertahan di teritori positifnya. 

Transaksi perdagangan syariah sedikit berkurang di perdagangan awal pekan ini meski relatif lebih tinggi dari kondisi normalnya. Dengan 59,28 juta saham yang berpindah tangan hingga sesi paskapenutupan, ISSI mencetak transaksi senilai Rp5,38 triliun, sedikit lebih tinggi dari penutupan akhir pekan lalu. 

Pemodal asing masih melakukan aksi jual bersih saham syariah namun dengan nilai yang semakin berkurang. Nett sell asing mencapai Rp304 miliar, berkurang lebih dari separuhnya dibandingkan penutupan akhir pekan lalu.

Indeks pertambangan dan pertanian menjadi motor penggerak perdagangan. Dua indeks ini menguat 2,54 persen dan 1,28 persen.

Sementara lima indeks sektoral lainnya bergerak melemah dipimpin industri aneka yang terkoreksi 0,98 persen, industri dasar 0,94 persen, properti 0,69 persen, infrastruktur 0,29 persen, dan manufaktur 0,01 persen.

Emiten-emiten bluechip syariah yanng menjadi top gainer hari ini adalah UNTR yang harga sahamnya meroket Rp1.125, PTBA Rp180, INDF Rp150, ADRO Rp130, dan PGAS Rp120.

Sebaliknya, yang menjadi top loser adalah LPPF yang harga sahamnya turun Rp375, SMGR Rp200, EXCL Rp150, AKRA Rp100, dan ASII Rp100.

Dari pasar uang, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah 35 poin (0,26%) ke level Rp13.350 per dolar AS.

(Sah)

 

Beri Komentar