Wabah Virus Corona Telah Ditetapkan Sebagai Status Darurat Internasional (Foto: Shutterstock)
Dream - Menteri Perdagangan Amerika Serikat (AS), Wilbur Ross mengeluarkan pernyataan kontroversial terkait wabah virus corona. Ross menyatakan wabah virus corona bisa membantu penciptaan lapangan kerja di AS dan Meksiko.
Pernyataan Pembantu Presiden Donald Trump disampaikan saat wawancara dengan stasiun televisi Fox Business Network, belum lama ini.
" Itu (virus corona) membuka bisnis lain untuk dipertimbangkan ketika mereka meninjau ulang rantai pasokannya," komentar Ross.
Ross pada awalnya memang menyampaikan keprihatinan warga AS terhadap korban yang terpapar virus corona.
" Jadi saya tak mau berbicara " kemenangan' dari sebuah ketidakberuntungan," katanya dikutip dari laman NBCNews.com.
Menurut Ross, masyarakat dunia selama ini sudah pernah mengalami berbagai wabah penyakit berbahaya. Dia menyontohkan penyakit SARS serta flu burung di Afrika.
Dengan pengalaman tersebut, Ross mengatakan wabah virus corona merupakan faktor risiko lain yang harus sudah diperhatikan warga dunia.
" Jadi saya berpikir, ini akan membantu mengakselerasi penciptaan lapangan kerja di Amerika Utara. Beberapa di AS, dan mungkin juga di Meksiko," ujarnya.
Setelah pernyataan tersebut, juru bicara Kementerian Perdagangan AS buru-buru memberikan klarifikasi.
" Menteri Ross telah menyampaikan dengan jelas langkah pertama adalah mengendalikan virus dan membantu korban,"
" Penting juga untuk mempertimbangkan konsekuensi melakukan bisnis dengan negara yang memiliki sejarah panjang dalam menutupi risiko nyata bagi rakyatnya sendiri dan seluruh dunia," juru bicara kementerian itu menambahkan dikutip Dream dari BBC.
Pernyataan juru bicara tak lantas kritik pedas berhenti. Senator dari Partai Demokrat Don Beyer dalam cuitannya mempertanyakan pernyataan menteri Ross yang mencari keuntungan dari penyebaran virus mematikan tersebut.
" Reaksi Wilbur Ross terhadap penyakit yang telah membunuh ribuan orang adalah membicarakan cara menciptakan uang dari hal ini. Entah mengapa mereka selalu mencari jalan yang membuat masalah makin parah," cuitnya.
Para ekonom juga mempertanyakan komentar yang dikeluarkan Ross. Simon Baptist dari Economist Intelligence Unit di Singapura menilai pernyataan tersebut sangat aneh.
" Perusahaan tidak akan membuat keputusan investasi serius dan berjangka panjang dengan pertimbangan sebuah penyakit yang bakal mewabah antara 3-6 bulan ke depan," ujarnya dikutip dari BBC.
Sebaliknya, Baptist berpikir wabah virus corona malah akan berdampak negatif bagi ekonomi AS.
" China masih menjadi pasar terbesar bagi AS jadi kalau ekonominya melamban signifikan akan berdampak pada AS juga."
Advertisement
4 Komunitas Animasi di Indonesia, Berkarya Bareng Yuk!
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Konser Sejarah di GBK: Dewa 19 All Stars Satukan Legenda Rock Dunia dalam Panggung Penuh Magis
Desain Samsung Galaxy S26 Bocor, Isu Mirip iPhone 17 Pro Bikin Heboh Pecinta Gadget
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Selamatkan Kucing Uya Kuya Saat Aksi Penjarahan, Sherina Dipanggil Polisi
Rekam Jejak Profesional dan Birokrasi Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Pengganti Sri Mulyani Indrawati