Ilustrasi
Dream - Bisnis keuangan syariah diperkirakan bakal kembali melesat dipimpin bisnis surat utang syariah atau sukuk. Para penerbit baru mulai bermunculan di bisnis baru ini.
Yordania, Tunisia, bahkan Mesir direncanakan bakal menerbitkan surat utang syariah pada tahun ini.
" Likuiditas akan semakin penting di tengah turunnya cadangan minyak dan pemerintah Negara Arab yang terus belanja dan membangun," kata lembaga pemeringkat Fitch Rating seperti dikutip dari laman nst.com, Kamis, 30 Mei 2015.
Kondisi ini menandakan penerbitkan surat utang syariah atau sukuk, akan semakin lebih banyak dibandingkan pembiayaan perbankan.
" Bank syariah juga mencoba untuk memperkuat neraca keuangan dengan mempersiapkan Basel III, yang artinya menangkap pasar sukuk," ungkap Fitch.
Dalam laporannya, Fitch menyebutkan total penerbitan sukuk dari negara teluk tumbuh 13 persen sepanjang kuartal I-2015 dibandingkan setahun sebelumnya.
Bahkan dibandingkan kuartal IV-2014, pertumbuhan penerbitan sukuk mencapai 47 persen. " Namun di kuartal I, stabilnya harga minyak mentah memunculkan transaksi baru."
Sepanjang tiga bulan pertama 2015, Fitch mencatat volume penerbitan sukuk tumbuh rata-rata 3,5 persen menjadi US$ 45,1 miliar.
Advertisement
Kenalan dengan Satu-satunya Nahkoda Perempuan di Dishub Jakarta

GenBI, Komunitas Penerima Beasiswa Bank Indonesia

Kemenag Bakal Monitoring Jaminan Produk Halal MBG

Menkeu Purbaya Salurkan Rp200 Triliun ke Bank Himbara, Ini Tujuannya

7 Benda di Kamar Tidur yang Wajib Dibersihkan Lebih Sering dari yang Kamu Kira


Girangnya Bocah 7 Tahun Bisa Kuliah Kimia di Nanyang Technological University

Mantan PM Kanada Justin Trudeau dan Katy Perry Akhirnya Mesra di Depan Publik

Pria Ini Dirikan Pusat Terapi dengan Anjing, Bantu Pasien Autisme hingga Alzheimer

Potret Tak Biasa Prilly Latuconsina, Pede Meski Pakai Banyak Koyo

Kenalan dengan Satu-satunya Nahkoda Perempuan di Dishub Jakarta

