Dream – Aksi unjuk rasa menuntut pengusutan dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), akan berlangsung besok, Jumat 4 November 2016.
Meski dikabarkan bakal melibatkan puluhan ribu orang, otoritas pasar modal Indonesia yakin aksi unjuk rasa tersebut tidak akan berpengaruh signifikan terhadap kondisi pasar.
“ Historically, yang menarik, politik itu tidak pernah mempengaruhi transaksi di bursa. Ini menarik, Indonesia,” ujar Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Tito Sulistio, di BEI, Jakarta, Kamis 3 November 2016.
Tito mencontohkan, transaksi yang terjadi di bursa saat perhelatan Pemilu 2014 lalu justru membuat transaksi perdagangan saham meningkat. Padahal suhu politik saat itu cukup panas.
Lebih lanjut, Tito juga yakin aksi unjuk rasa itu tidak akan menjadi sentimen negatif bagi investor. Para investor diklaim masih percaya dengan kemampuan ekonomi Indonesia.
“ Saya percaya Pancasilanya kuat, NKRI kuat. Ribut-ribut sesaat, tapi tidak mempengaruhi bursa,” kata dia.
Justru kalangan pelaku pasar lebih memperhatikan kondisi perekonomian dunia. Inilah sentimen yang lebih banyak mempengaruhi para pemain di pasar modal Indonesia. (Sah)
Advertisement
Dompet Dhuafa Kirim 60 Ton Bantuan Kemanusiaan untuk Penyintas Bencana di Sumatera

Perlindungan Rambut Maksimal yang Ringan dan Praktis Lewat Ellips Hair Serum Ultra Treatment

Temukan Pengalaman Liburan Akhir Tahun yang Hangat di Archipelago Hotels

Kolaborasi Strategis KEC dan Archipelago Hadirkan Perusahaan Manajemen Hotel Baru di Madinah

Komunitas `Hutan Itu Indonesia` Ajak Anak Muda Jatuh Cinta Lagi pada Zamrud Khatulistiwa
