Howard Schultz (Instagram)
Dream - Setelah kasus Covid-19 mulai melandai, kini banyak perusahaan mulai meminta para karyawan kembali ke kantor. Setelah lebih dua tahun menerapkan work from home, sistem kerja dikembalikan pada work from office.
Namun rupanya tak mudah meminta karyawan kembali ke kantor. Banyak alasan yang membuat karyawan enggan menjalani WFO, di antaranya merasa lebih efektif kerja dari rumah, atau bisa jadi sudah sangat nyaman bekerja dari rumah.
Lihat saja bos Tesla, Elon Musk. Dia bahkan sampai memberi peringatan kepada para karyawan agar bersedia kembali ngantor. Bagi mereka yang ogah ke kantor, dianggap mengundurkan diri.
Dengar pula pengakuan CEO Starbucks, Howard Schultz. Dia merasa gagal membujuk karyawannya untuk kembali bekerja dari kantor.
" Saya tidak berhasil, terlepas dari semua yang telah saya coba lakukan, untuk membuat orang-orang kami kembali bekerja," kata Schultz, dikutip dari The New York Times.
Berbeda dari Elon Musk yang menebar ancaman, bos raksasa kedai kopi dunia itu rela memohon agar karyawannya mau ngantor. Dia bahkan bersedia melakukan apapun yang diminta karyawan asal mereka mau ngantor.
" Saya sudah memohon kepada mereka. Saya bilang saya akan berlutut. Saya akan melakukan push-up. Apapun yang kamu mau. Kembali," kata dia.
Namun dia tetap saja gagal. " Tidak, mereka tidak akan kembali ke level yang saya inginkan."
Dalam wawancara itu, Schultz menyadari bahwa dirinya adalah orang lawas. Dia sepenuhnya sadar berbeda generasi. Dia bahkan juga berada di kantor sejak pukul tujuh pagi hingga tujuh malam sebagai contoh.
" Saya pikir orang-orang akan kembali dua hingga tiga hari seminggu dan begitulah — begitulah adanya," tutur dia.
Namun dia memberi catatan soal produktivitas. " Dan Anda tahu, tampaknya orang-orang bekerja di rumah," kata Schultz.
Dream - CEO Tesla, Elon Musk, memerintahkan karyawannya untuk kembali bekerja dari kantor. Dia memberikan ultimatum pada karyawannya yang enggan kembali ke kantor untuk resign.
Menurut CNN Business, Elon Musk menyampaikan ultimatum tersebut melalui email yang dikirim kepada semua karyawannya.
" Siapa pun yang ingin melakukan pekerjaan jarak jauh harus berada di kantor minimal 40 jam per minggu," tulis Elon Musk dalam email yang dikirim pada Selasa malam.
" Jika Anda tidak muncul, kami akan menganggap Anda telah mengundurkan diri," tambahnya.
Menurutnya, sangat penting untuk pegawai senior bekerja di kantor. Itulah yang juga menjadi alasan Musk tinggal di pabrik Tesla di Fremont, California, ketika perusahaan sedang berjuang untuk meningkatkan produksi pada tahun 2017 dan 2018.
" Jika saya tidak melakukan (bekerja di kantor) itu, Tesla sudah lama bangkrut. Memang ada beberapa perusahaan yang tidak memerlukan ini, tetapi kapan terakhir kali mereka meluncurkan produk baru yang hebat? Sudah lama sekali," tulisnya.
Dia menambahkan, " Tesla telah dan akan menciptakan dan benar-benar memproduksi produk yang paling menarik dan bermakna dari perusahaan mana pun di Bumi. Ini tidak akan terjadi hanya dengan melalui telepon."
Survei menunjukkan mayoritas pekerja kantoran lebih memilih opsi untuk bekerja dari rumah. Sejak kasus Covid-19 mulai mereda, banyak perusahaan yang tetap melakukan fleksibilitas bagi karyawan yang ingin bekerja dari jarak jauh.
Ini juga merupakan sebagian cara untuk mempertahankan atau menarik talenta di pasar tenaga kerja yang sangat ketat. Tetapi orang terkaya di dunia itu tampaknya tidak peduli dengan dinamika tersebut.