BPS Menemukan Program Kartu Prakerja Salah Sasaran. (Foto: Johan Tallo/Liputan6.com)
Dream – Program Kartu Prakerja dari pemerintah mendapatkan animo tinggi dari masyarakat. Lewat program ini pemerintah berharap bisa mencegah pengangguran di Indonesia dan peserta pelatihan bisa mendapatkan bekal untuk mencari atau menciptakan pekerjaan.
Namun Badan Pusat Statistik (BPS) menemukan mayoritas penerima program kartu prakerja adalah orang yang masih berstatus bekerja.
Dikutip dari Liputan6.com, Jumat 27 November 2020, temuan Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat 66,47 persen penerima program ini adalah peserta pelatihan yang masih berstatus pekerja.
“ (Ada) 66,47 persen penerima Kartu Prakerja itu statusnya adalah pekerja. Sementara 22,24 persennya pengangguran, dan 11,29 persennya merupakan Bukan Angkatan Kerja (BAK),” papar Kepala BPS, Kecuk Suhariyanto.
Dari peserta program Kartu Prakerja yang bekerja, sebanyak 63 persennya bahkan berstatus pekerja penuh. Sisanya sebesar 36 persen merupakan pekerja tidak penuh atau bekerja di bawah 35 jam per minggu. Kelompok ini tergolong sebagai pekerja paruh waktu atau setengah pengangguran.
“ Artinya income mereka sangat terbatas. Oleh karena itu bisa dimaklumi, meskipun statusnya mereka bekerja, mereka apply dalam program kartu prakerja,” kata dia.
(Sumber: Liputan6.com/Pipit Ika Ramadhani)
Dream - Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko menilai program kartu prakerja bisa menjadi contoh model penyelenggaraan birokrasi, pelayanan yang baik, dan transparan. Langkah kerja yang berjalan di program ini bahkan bisa diterapkan di semua level pelayanan publik.
“ Semua yang menjadi bagian dari birokrasi atau abdi masyarakat harus ke arah sana. Jangan lagi pakai cara lama dalam mengelola layanan publik,” terang Moeldoko dalam keterangan tertulis webinar Customer First: Mindset Baru Layanan Publik dalam Program Kartu Prakerja , Senin, 23 November 2020.
© Dream
Menurut Moeldoko, sejak diluncurkan tujuh bulan lalu, program Kartu Prakerja telah menyerap sebanyak 5,6 juta penerima dari 42 juta pendaftar. Pencapaian itu tidak lepas dari penerapan digitalisasi dengan mengusung konsep mengutamakan pelanggan (customer first).
Mantan panglima TNI Ini menegaskan digitalisasi harus jadi pola baru bagi birokrasi sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo yang selalu menekankan DILAN (Digital dan Melayani). Pemikiran Presiden tersebut terangkum secara menyeluruh dan harus diadopsi sehingga pelayanan publik bisa berjalan secara efisien, efektif, dan dirasakan lagsung oleh masyarakat.
“ Presiden juga bilang bahwa saat ini bukan negara kuat melawan negara lemah, bukan negara besar melawan negara kecil, tapi negara cepat yang akan merebut sesuatu,” jelas Moeldoko
Lebih jauh, Moeldoko berpendapat beberapa Kementerian/Lembaga hingga Pemerintahan Daerah harus sudah mulai menuju pelayanan digital. Sistem ini sedang berjalan di Badan Pertanahan Nasional (BPN) yang memiliki program sertifikasi tanah 5 juta bidang tanah per tahun dari sebelumnya 500 ribu bidang tanah. Di tingkat pemerintah daerah, Moeldoko mengapresiasi langkah beberapa daerah yang menerapkan Mall Layanan Terpadu.
Terkait Kartu Prakerja, Moeldoko menjelaskan program ini menjadi salah satu rencana pemerintah menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas yang siap bekerja dengan baik. Kesiapan ini diperlukan terlebih dengan adanya kemudahan investasi melalui Undang-Undang Cipta Kerja.
" Saat investasi masuk dan membangun beragam industri, maka akan butuh banyak orang. Dengan Kartu Prakerja, SDM-nya akan siap, jadi tidak perlu lagi cari pekerja dari luar negeri,” ujar Moeldoko.
Sementara itu Direktur Operasi PMO Kartu Prakerja Hengki M. Sihombing menambahkan, Program Kartu Prakerja mengusung konsep Customer First dengan menyiapkan fasilitas layanan aduan, pernyataan, hingga masukkan dari masyarakat melalui tiga saluran yakni Instagram, Contac Center (email dan telepon) serta chatting online.
“ Dari 5,6 juta penerima baru terlayani sekitar 70-80 persen. Tapi ini jadi ruang kami sebagai bagian untuk memperbaiki layanan,” ujar Hengki.
Senada dengan Moeldoko, Ekonom Aviliani juga mengapresiasi konsep Customer First Kartu Prakerja yang bisa diterapkan di tempat pelayanan publik lainnya.
Gaya Fresh Tantri Namirah Padukan Outfit Serba Hijau
4 Potret Aurel Hermansyah Pakai Colorful Train Dress Kala Pamer Gender Calon Anak ke Duanya
Bulu Mata Lentik Lebih Lama, Coba Pakai Bedak Tabur
Doa Setelah Duduk di Dalam Pesawat serta Tips Penerbangan Pertama yang Menenangkan
Jangan Khawatir, 5 Amalan Ini Setara dengan Haji dan Umroh
Bacaan Ijab Kabul Bahasa Arab dan Indonesia, Lengkap dengan Ucapan Tawkil Wali
Awaludin Syarif Abdulah - Menjaga Dan Mengembangkan Keberlanjutan Keuangan Haji (BPKH Talks)
Doa Memohon Keselamatan dan Kesehatan, Agar Tetap Fit Jalani Hari
Potret Rumah Serba Pink di Tengah Desa, Tampilannya Super Cantik, Bikin Betah Seharian!
Viral Video Pelajar SMP Jadi Korban Bullying, Diikat di Pohon dan Disiram Air Comberan
The Real Uji Nyali! Kuburan Terhampar di Gerbang Tol Baru, Bingung Kalau Ziarah Lewat Mana