Indeks Syariah Dan IHSG Menggeliat Hari Ini, Selasa 12 November 2019. (Foto: Shutterstock)
Dream - Indeks syariah kompak menguat pada penutupan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa 12 November 2019. Penguatan ini membalikan hampir semua prediksi yang melihat kondisi pasar dalam kondisi tren melemah jangka pendek.
Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) diketahui naik 1,421 poin (0,76%) ke level 188,212. ISSI memulai perdagangn dari zona merah hingga sesi penutupan perdagangan pagi. ISSI dibuka melemah di level 186,473 saat memasuki sesi pra-pembukaan perdagangan.
Laju ISSI mulai bergerak naik saat perdagangan sesi siang dimulai. Aksi beli investor mendorong ISSI masuk zona hijau dan bergerak naik hingga sesi penutupan berakhir. ISSI sempat bertengger di level tertinggi 188,212.
Penguatan juga dialami indeks bluechip syariah, Jakarta Islamic Index (JII) yang naik 5,526 poin (0,81%) ke level 692,276. Sementara Indeks JII70 terangkat 1,800 poin (0,78%) ke level 233,695.
Membalikkan prediksi para analis, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga bergerak positif di sesi perdagangan kedua. IHSG naik 32,252 poin (0,52%) ke level 6.180,992.
Investor getol membeli saham di sebagian besar sektor, terutama infrastruktur, industri aneka, dan pertambangan. Indeks sektor infrastruktur melesat 1,63 persen, industri aneka 1,55 persen, dan pertambangan 1,36 persen.
Namun, sektor keuangan terkoreksi 0,25 persen dan pertanian 0,10 persen.
Harga saham emiten BYAN melesat Rp2.300, UNTR Rp475, PCAR Rp280, INTP Rp275, dan CITA Rp200.
Sebaliknya, emiten syariah berkode DSSA, DEAL, ENVY, ITMG, dan LUCK menjadi penghuni top loser. Harga DSSA melorot Rp2.175, DEAL Rp400, ENVY Rp390, ITMG Rp225, dan LUCK Rp175.
Dari pasar uang, nilai tukar rupiah kembali melemah. Pada 16.28, kurs dolar AS terhadap rupiah naik 2 poin (0,01%) ke level Rp14.057.
Dream - Sentimel lokal dan internasional masih membayangi pelaku pasar yang berhati-hati terjun ke lantai bursa saham Indonesia. Aksi wait and see itu membuat indeks acuan di Bursa Efek Indonesia (BEI) berguguran termasuk tiga indeks saham syariah.
Pelaku pasar sepekan ke depan sepertinya akan memantau perkembangan perang dagang Amerika Serikat dan Tiongkok. Meski sudah ada gencatan, namun sikap kedua pemerintahan itu masih membuat investor berhat-hati.
Pada penutupan perdagangan harian BEI, Senin, 11 November 2019, sektor pertambangan mengalami koreksi paling dalam.
Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) awal pekan ini menutup perdagangan dengan melemah 1,270 poin (0,67%) ke level 186,791. ISSI memulai sesi jual beli dengan melemah ke level 187,692 di sesi pra-pembukaan. ISSI hanya sempat beberapa menit menembus zona hijau dan menyentuh level tertinggi di 188,347.
Sebagain besar perdagangan indeks saham syariah berjalan di zona merah baik di sesi pagi maupun sesi kedua. ISSI sama sekali tak bisa kembali menembus zona positif.
Indeks keping biru syariah, Jakarta Islamic Index (JII) bernasib tak jauh berbeda dari ISSI. Terkoreksi 2,967 poin (0,43%), indeks JII awal pekan ini bertengger di level 686,750.
Indeks JII70 turun 0,884 poin (0,38%) ke 231,895.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melorot 29,246 poin (0,47%) ke level 6.148,740.
Investor berhati-hati kelanjutan perkembangan dagang Amerika Serikat dengan Tiongkok. Mereka juga mengamati peluang ekonomi dunia yang memasuki resesi.
Hal ini membuat mereka enggan melantai di bursa dan cenderung menjual sahamnya di hampir semua sektor, terutama di pertambangan. Indeks sektor pertambangan anjlok 2,84 persen.
Penguatan indeks sektor pertanian sebesar 1,28 persen dan aneka 0,53 persen belum cukup kuat menahan laju pelemahan perdagangan.
Emiten syariah pencetak top gainer kali ini adalah ITMG yang harga sahamnya menguat Rp200, SCCO Rp200, TPIA Rp200, AALI Rp175, dan INDF Rp175.
Harga saham BYAN amblas Rp2.800, SONA Rp650, OMRE Rp415, CPIN Rp325, dan DSSA Rp300.
Dari pasar uang, dolar AS kembali perkasa. Nilai tukarnya menanjak 57 poin (0,41%) ke level Rp14.042 pada 16.30.
Dream - Indeks syariah keluar dari tekanan dan menutup perdagangan di zona positif pada penutupan jelang akhir pekan, Jumat 8 November 2019. Penguatan relatif lebih baik dibukukan indeks saham unggulan syariah.
Pasar keuangan juga membawa kabar baik sore ini. Kurs dollar AS yang melemah membuat rupiah naik tipis.
Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) menutup perdagangan dengan naik tipis 0,084 poin (0,04%) ke level 188,061. Meski dibuka menguat, ISSI baru bisa melaju aman di zona hijau saat sesi perdagangan siang.
ISSI dibuka melemah tipis ke level 187,680 saat sesi prapembukaan perdagangan. Adanya aksi beli di awal sesi sempat mendorong indeks acuan saham syariah ini melaju positif di awal pembukaan.
Sayangnya penguatan itu tak berlangsung lama. ISSi kembali turun ke zona merah dan menutup perdagangan sesi pagi diteritori negatif.
Aksi beli baru terjadi di sesi kedua. Meski harus terpeleset masuk zona merah, ISSI lebih banyak menghabiskan sesi siang ini di zona hijau.
Penguatan signifikan dialami dua iIndeks keping biru syariah. Jakarta Islamic Index (JII) menutup perdagangan dengan menguat 3,406 poin (0,50%) ke level 689,717. Sedangkan indeks JII70 menanjak 0,686 poin (0,30%) ke level 232,779.
Laju positif juga diukir Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang naik 12,362 poin (0,20%) ke level 6.177,986.
Investor melakuan aksi selektif dan berhati-hati terjun ke lantai bursa. Investor lebih banyak membeli saham di sektor barang konsumsi, pertambangan, dan pertanian yang masing-masing naik 0,83 persen, 0,44 persen, dan 0,23 persen.
Indeks sektor industri dasar menjadi satu-satu yang bergerak melemah sebesar 0,45 persen.
Emiten syariah yang menjadi favorit investor kali ini adalah UNTR yang harga sahamnya meningkat Rp1.275, ITMG Rp500, ICBP Rp475, AALI Rp300, dan TCID Rp225.
Harga saham BRAM terkoreksi Rp1.850, AMFG Rp490, INTP Rp350, PCAR 290, dan FIRE Rp280.
Dolar AS kembali didepak rupiah dari level Rp14 ribu. Pada 16.19, kurs dolar AS melorot 16 poin (0,11%) ke level Rp13.981 per dolar AS.
Advertisement
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
Hari Santri, Ribuan Santri Hadiri Istighasah di Masjid Istiqlal
4 Cara Top Up Roblox dengan Mudah dan Aman, Biar Main Makin Seru!
Ada Mobil Listrik di Konser Remember November Vol.3 - Yokjakarta